2. Kutunggu Kembalimu

1972 Words
Azfer kembali ke Bandung setelah mendapatkan penolakan atas keinginannya dan persyaratan yang mamanya berikan padanya sebenarnya syarat itu tak sulit dia kabulkan, karena dia tinggal mengajak kekasihnya yaitu Naina untuk menikah dengannya. Dan hari ini dia akan membicarakan masalah ini dengan Naina atas persyaratan yang mama berikan padanya. Naina dan Azfer pun sampai di restoran dekat kantornya.  “ Ada apa sih yang keliatannya penting banget sampai ngga bisa ketemu besok aja.” Tanya Naina dengan gayanya yang manja. “ Kamu tahu kan kalau aku bakalan nglanjutin kuliah di London biar bisa bareng sama kamu di sana.” Naina hanya mengangguk. “ Ya aku tahu, terus apa permasalahannya yang.” Tanyanya lagi. “ Mama sama papa ngga akan mengizinkan aku selagi aku ngga menuruti persyaratan yang mama ajukan padaku.” Ucap Azfer. “ Apa sih persyaratannya Fer sampai buat kamu kalang kabut gini.” Tanya Naina lagi “ Mama nyuruh aku menikah.” Ucapan Azfer mebuat Naina membulatkan matanya karena tak percaya. “ Menikah kamu bilang, mama kamu kasih syarat gitu.” Kaget Naina dan Azfer hanya mengangguk. “ Terus sekarang apa yang akan kamu lakukan.” “ Ya kita harus menikah Nai.” Ucapan Azfer kembali membuat Naina membulatkan matanya. “ Sayang kamu kan tahu aku punya impian yang ingin kugapai, kalau sampai kita menikah semua harapanku akan pupus.” Jawabnya “ Terus kalau kamu ngga mau menikah sama aku, aku harus nikah sama siapa. Memang kamu rela ngliat aku nikah sama orang lain.” Naina pun menggeleng dengan cepat “  Ya udah kita nikah, kamu mau kan, kamu tenang aja walaupun kita nikah nanti aku ngga bakalan nglarang kamu untuk mencapai impian kamu.” Ucap Azfer dan Naina langsung berfikir. “ Ok aku mau nikah sama kamu, tapi kamu harus janji ya ngga akan ngekang aku karena aku tuh masih muda sayang masih banyak yang harus aku capai.” Ucapnya dengan manja dan Azfer menggenggam jari-jari Naina dengan meyakinkannya “ Ok kalau begitu aku ngabarin mama ya, besok kita ketemu sama mama aku.” Ucapan Azfer membuat Naina lagi-lagi terkejut. “ Kamu bilang besok yang, apa ngga terlalu cepet aku kan belum punya persiapan buat ketemu sama mama kamu.” “ Kamu ngga perlu persiapan apaun Nai, kamu tuh udah cantik mau dipakaikan apapun tetap sama Nai, Tapi kalau memang kamu ngga percaya diri kita bisa beli baju atau yang lainnya buat persiapan ketemu mama, gimana.” Ajakan Azfer membuat Naina semangat, karena Azfer tahu yang paling bisa membuat Naina kembali mendapat mood baik yaitu dengan belanja. Selesai makan siang pun Azfer dan Naina langsung beranjak untuk berbelanja. *** Keesokannya mama Azfer sudah menunggu Azfer di restoran dengan ditemani Kayla. Karena semalam Azfer mengabari mamanya dan mengatakan bahwa hari ini dia akan memperkenalkan calonnya padanya, awalnya mama kira Azfer bercanda tapi Azfer kembali menegaskan bahwa semua itu benar. Dia sungguh-sungguh akan memperkenalkan kekasihnya pada mamanya. “ Ma kira-kira seperti apa ya pacarnya kak Azfer.” Tanya Kayla begitu penasaran. “ Mama pun ngga tau Kay, mama kira kakak kamu tuh ngga punya pacar, eh ternyata dia sudah punya, tapi walaupun mereka sudah pacaran tapi mama tetap akan menyeleksi kekasih kakakmu itu, awas aja kalau sampai dia pacaran sama cewek ngga bener.” Baru selesai mengucapkan kata-kata seperti itu mama Azfer menatap kearah pintu restoran yang menampilkan sepsang laki-laki dan perempuan yang berjalan beriringan, dengan laki-laki yang sangat familiar yaitu putranya tapi dia langsung melebarkan matanya saat menatap wanita yang ada disampig putranya karena penampilan wanita itulah yang membuat mamanya terkejut. “Assallamualaikum ma.” Salam Azfer dan langsung bersaliman pada mamanya begitu juga Naina langsung bersalaman dengan mama Azfer, tapi pandangan mama dan Kayla langsung tertuju pada Naina yang berpenampilan jauh dari kategori sang mama, Naina yang berpenampilan sangat seksi, dengan baju diatas lutut dan sangat minim, dan baju tanpa lengan apalagi saat melihat rambutnya yang berwarna-warni serta dandanannya yang sangat berlebihan menurut mamanya. Bertolak belakang sekali penampilannya dengan perempuan di keluarganya yang sudah berhijab, membuat mamanya menarik nafas. “ Ma… mama kok ngalamun sih.” Ucap Azfer membuyarkan lamunan mamanya. “ Waalaikumsalam. Oh maaf, silahkan duduk dengan ….” Tanya mama “ Naina tante.” Jawab Naina dengan santai tai tetap dengan gayanya yang sok kecantikan Kayla pun langsung memperkenalkan diri. “ Kayla kak.” Sapanya sambil bersalaman dengan Naina dan hanya dibalas senyuman tipis oleh Naina. “ Ya udah kalian langsung pesen aja, mama sama Kayla udah pesen dulu tadi abisnya nunggu kalian lama banget.” Ucap sang mama, Azfer dan Naina langsung memilih menunya. Saat mama dan Kayla sedang menikmati makanan, tak sengaja mereka dikagetkan dengan teriakan Naina. “ Ya ampun.” Teriak Naina meninbulkan banyak mata tertuju padanya .” Ngga becus banget sih kerjanya kalau ngga bisa kerja ngga usah kerja.” Dia marah karena saat pelayan sedang menyajikan makanan Azfer dan Naina tiba-tiba pelayan itu tak sengaja menumpahkan minuman di baju Naina. “ Maaf mba saya ngga sengaja, saya akan tanggung jawab mba.” Ucap pelayan itu dengan sangat menyesal. “ Tanggung jawab kamu bilang, harga baju ini sama gaji kamu perbulannya aja lebih mahalan baju saya, mudah banget kamu bilang.” Bentak Naina pada pelayan itu,. “ Udah Nai, masnya pasti ngga sengaja kamu ganti aja bajunya kan kamu tadi abis beli baju, ngga perlu marah-marah begitu, ngga enak diliatin orang.” Azfer ikut menenangkan Naina, Sedangkan mama Azfer dan Kayla hanya saling tukar pandangan sambil geleng-geleng kepala dan merasa malu dengan apa yang dilakukan Naina saat ini. “ Ya ngga begitu dong sayang, dia harus di kasih pelajaran biar ngga ngulangin lagi kesalahannya, sekarang panggil manajer kamu.” Ucap Naina membuat mama Azfer turun tangan karena geram dengan perilaku Nainayang semakin keterlaluan. “ Udah mas ngga perlu panggil manajer kamu, ini Cuma masalah kecil Nai, ngga perlu kamu besar-besarkan masnya juga sudah minta maaf di menyesal dengan apa yang terjadi, kalau memang kamu perlu ganti rugi biar tante yang ganti rugi, dan ngga perlu menghina pekerjaan orang lain karena belum tentu pekerjaan kamu lebih baik dan mulia dibandingkan pekerjaannya.” Ucapan mama Azfer membuat Naina jadi bungkam sedangkan Azfer menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Akhirnya mama Azfer mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Naina. “ Ini ganti rugi atas baju kamu yang harganya mahal itu, Kay kita pulang sekarang, dan untuk kamu Azfer, mama tunggu kamu dirumah.” Mama dan Kayla langsung melenggang pergi karena terlalu marah dengan Naina. Saat dibelakang sang mama Kayla berkata dengan sangat lirih dan memberi isyarat pada kakanya. “ Mampus kamu kak.” Dengan memberi isyarat tangannya yang memotong lehernyya. Pelayan yang tadi pun langsung meninggalkan meja Azfer dan Naina. Azfer langsung menatap Naina dengan sangat tajam, karena Naina telah mengacaukan semua rencananya. “ Kamu tahu ngga akibat perbuatan kamu ini, semuanya bakalan kacau Nai, rencana aku bakalan berantakan hanya dengan perilaku kamu yang seperti ini, mama pasti ngga akan merestui hubungan kita.” Azfer benar-benar kesal dengan Naina. “ Maaf yang aku refleks aku ngga sadar dengan apa yang aku lakukan tadi, dan aku juga ngga inget kalau ada mama kamu.” Naina menyesal telah mengacaukan semuanya. “ Harusnya kamu bisa kontrol emosi kamu, kalau seperti ini aku ngga tau lagi mesti gimana, sebaiknya kita pulang sekarang.” Ajaknya langsung beranjak dari kursi menuju mobil tanpa menunggu Naina. “ Sayang tunggu.” Naina langsung mengejar Azfer. Setelah mengantar Naina ke rumahnya, dia langsungpulang untuk menemui sang mama untuk menjelaskan semuanya. Dan menerima semua akibat dari kejadian hari ini. Sesampainya dirumah benar saja semua orang sudah menunggu kedatangan Azfer dengan raut wajah yang sulit digambarkan apalagi mamanya. “ Jadi wanita seperti itu yang mau kamu kenalkan ke mama dan jadi calon isteri kamu.” Ucapan mama membuat Azfer yang tadinya akan mendekat langsung berhenti melangkah dan diam ditempatnya. “ Mama ngga pernah mengajarkan kamu hal-hal yang buruk fer tapi kenapa sampai kamu punya kekasih yang modelnya seperti itu.” “ Ma Azfer bisa  jelaskan semuanya ke mama, Naina ngga bermaksud seperti itu sebenarnya dia gadis yang baik, dia Cuma kelelahan jadi tadi mudah emosi. “ Tapi gadis yang baik ngga akan memarahi orang sampai seperti itu dan juga mengejeknya didepan umum, mama ngga akan pernah ngizinin kamu menikah sama dia.” Ucapan mama membuat Azfer melotot menatap mamanya tak percaya. Dan langsung mendekat ke mamanya utuk merayu. “ Ma, mama ngga boleh begitu dong ma, mama yang selalu mengajarkan Azfer untuk ngga berperasangka buruk pada orang lain sebelum mengenalnya. Kenapa sekarang mama begini, mama Cuma belum kenal Naina aja jadi salah paham gini.” Azfer mencoba membujuk mamanya. “ Mama memang selalu mengajarkan kamu hal baik padamu, begitu juga dalam mencari pasangan fer mama mau kamu mencari yang baik, bukannya mama mau berperasangka buruk pada Naina tapi mama melihat dengan kepala mata mama sendiri apa yang dilakukannya tadi, dan mama ngga merasa salah paham Azfer, karena naluri seorang ibu jauh lebih kuat.” “ Ma Azfer mohon beri kesempatan buat Naina, memperbaiki semuanya.” Pinta Azfer tapi mamanya hanya diam tak merespon membuat papanya angkat bicara. “ Fer papa ngga tau apa yang sebenarnya terjadi tadi di restoran, tapi setelah mendengar apa yang mama dan Kayla ceritakan papa pun akan melakukan hal yang sama dengan apa yang mama lakukan saat ini. Coba kamu bayangkan Naina seorang model yang hidupnya penuh dengan dunia luar. Apa iya kalau nanti dia jadi isteri kamu dia bisa menjaga dan menjadi isteri yang baik untukmu, karena kamu bukan Cuma mencari pasangan untuk di dunia fer, tapi dunia akhirat, coba fikirkan itu fer karena menikah bukan hal yang main-main. Setelah mendengar penuturan sang papa Azfer langsung diam dan dia melihat mamanya menagis, Azfer pun hanya jadi bingung sekarang. “ Mama Cuma mau kamu mendapatkan yang terbaik fer, karena menikah bukan hal man-main, mama ngga mau kamu milih jalan yang salah, mama sayang sama kamu.” Ucap mama yang masih menangis. “ Tetus sekarang apa keinginan mama, Azfer Cuma punya Naina ma kekasih Azfer yang akan Azfer ajak nikah, atau mama mau membatalkan persyaratan mama dan tetap mengizinkan Azfer buat kuliah.” Azfer pun pasrah “ Siapa bilang persyaratan itu dibatalkan, keputusan mama tetap kamu boleh kuliah di London asal kamu menikah terlebih dahulu. Kalau memang kamu ngga bisa mencari calon yang baik buat kamu biar mama dan papa yang mencarikan.” Ucap mamanya dengan sangat tegas. “ Mama bilang kalau menikah bukan hal yang main-main, ya ngga mungkinlah mama dan papa nyariin calon buat Azfer dalam jangka waktu yang secepat ini, yang bener aja dong ma.” Azfer menolaknya. “ Insyaallah mama sama papa bisa menemukan calon yang terbaik buat kamu.” Kata mama Azfer dengan sangat mantap. “ Sebenarnya papa pun sudah punya kandidat buat calon isteri kamu, dan insyaallah anaknya baik.”Ucapan papa membuat semuanya terkejut tak percaya. “ Kenapa papa ngga bilang ke mama, siapa dia pa, apa mama mengenalnya.” “ Mungkin mama pernah melihatnya tapi papa rasa mama belum mengenalnya karena dia sekertaris sementara papa sampai Dilla masuk kerja lagi.” Ucap papa membuat mama antusias. “ Seperti apa dia pa, pasti dia memang benar-benar baik kan karena mama tahu papa bukan orang yang mudah mengatakan orang lain itu baik dan jarang papa langsung menyukai orang seperti ini.” Ucapan mamanya membuat papanya mengangguk membenarkan tapi justru Azfer malas mendengarkannya. “ Mama benar banget, dia memang anak yang sangat ramah, walau dia hanya mahasiswa yang sedang magang untuk penelitiannya, tapi hampir semua karyawan dikantor mengenalnya karena dia sangat mudah akrab dengan orang lain dan wataknya yang humble. Dan Insyaallah dia bisa seperti menantu seperti yang mama harapkan.” Jelas papanya. “ Papa punya fotonya.” Papa Azfer pun mengangguk dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk menunjukan gadis yang dimaksudkan tadi pada keluarganya. “ Masyaallah cantiknya dia pa, siapa nama gadis ini pa.” “ Namanya A I R A.” Ucap sang papa membuat mamanya menyeringai dengan tersenyum-senyum sambil menatap Azfer dengan tatapan yang sulit digambarkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD