03

719 Words
~Meet~ “kau sedang mencari siapa Bella?” tanyaku pada Bella yang sejak tadi melihat kesana kemari seperti mencari barang hilang. “aku mencari Ray dan Lisa, aku rasa sudah mengundang mereka berdua, tapi mengapa sejak tadi aku tidak melihat mereka” ucapnya masih melihat ke sekeliling. Ray? seperti tidak asing, aku rasa pernah mendengar nama itu, Bella pernah menyebut nama itu sebelumnya. “jangan bilang Ray yang kau undang ini adalah Ray yang pernah melonakmu dengan menyedihkan satu tahun yang lalu?” aku memicingkan mata menatap Bella curiga, aku ingat soal Pria bernama Ray. Pria yang tega membuat Bella menangis hebat satu tahun lalu, dan sekarang Bella mengundangnya di acara pernikahan dirinya dan Sean? Aku tidak habis pikir. Bella tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya menyengir seperti orang bodoh, dan aku menatapnya tajam. Aku tidak suka Bella masih berhubungan dengan pria yang sudah membuatnya sangat hancur satu tahun lalu, berlebihan mungkin aku membencinya padahal bukan aku yang tersakiti, tapi Bella sepupuku yang bahkan sudah aku anggap saudara sendiri, karena hanya dia yang aku punya saat ini. Wajar bukan aku tidak suka pada orang yang membuat saudaraku sendiri hancur? Walau sekarang Bella sudah menemukan pria yang baik baginya. Sean, teman baik dan tersayangku. “Lisa, Ray” seru Bella tiba-tiba sampai membuat ku menutup telinga saking kencangya, astaga dia itu tidak bisa mengontrol suaranya apa? Aku menatap Bella yang sedang menghampiri seorang wanita yang kira-kira berusia sama dengan ku, dan seorang pria yang ada disamping wanita itu. Aku menatap tajam pria itu, ya…pasti dia yang bernama Ray. pria kurang ajar yang berani menyakiti Bella. Aku hanya diam memperhatikan interaksi mereka, tapi ada yang aneh, mengapa wajah para anggota keluarga Sean dan mereka berdua tegang. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, jarak ku dan tempat mereka kini tengah berkumpul cukup jauh. Bugh… Aku meringis saat melihat Ken, salah satu sepupu Sean maju dan memukul Pria yang ku tau bernama Raynard itu. Acara ini mulai kacau saat para tamu undangan mulai riuh karena perkelahian itu, aku jadi penasaran apa yang terjadi, apalagi gadis yang aku tau bernama Lisa itu kini ditarik pergi oleh uncle Jayden menjauh dari tempat acara. Karena penasaran aku memilih mendekat ke arah kumpulan keluarga Sean. “Bella, apa yang terjadi?” tanya ku pada Bella, wajahnya seperti orang terkejut dan ketakutan. “tidak ada Anna, sepertinya pesta harus dihentikan sampai disini dulu” ucapnya gelisah. “mengapa dihentikan, tamu mu pasti akan kecewa Bella, sebenarnya masalah apa yang diperbuat pria sialan itu” ucap ku geram, pasti Bella mau menyudahi pestanya ini karena keributan yang dibuat Ken dan Ray sialan itu. Pria itu memang membawa hal buruk bagi Bella, aku tidak suka itu. Kalian tau, aku sangat menyayangi Bella, sangat. “tidak ada, Anna. Sebaiknya kau juga kembali ke Vila, aku dan yang lain akan tetap disini menyelesaikan masalah” Akhirnya para tamu kembali ke kamar hotel masing-masing, begitu pula dengan aku. kembali ke Vila sendirian, ntah hal apa yang mereka bicarakan disana, aku tidak peduli, tapi aku harap pria bernama Ray itu habis lebam karena pukulan Ken. Saat aku melewati kamar yang ditempati uncle Jayden, aku mendengar suara aneh, ntah seperti pekikan dan suara kemarahan. Tapi apa peduliku, aku lebih memilih memasuki kamarku yang berada tepat disebelah kamar uncle Jayden. Suara aneh mulai terdengar lagi dari kamar uncle Jayden, tapi kali ini semacam suara desahan? Astaga, apa yang mereka lakukan didalam kamar? Aku menutup novel yang aku baca, dan menutup telinga ku dengan earphone serta volume music full. Aku tidak mau mendengar suara itu. Aku mencoba kembali focus pada novel yang aku baca, tapi sayangnya tidak bisa, suara itu masih bisa aku dengar walau music sudah aku putar dengan volume full. Arrgghh, mengapa mereka mendesah begitu keras, dan sialnya lagi kamarku dan kamar uncle Jayden bersebelahan. Dari pada aku terus kepanasan mendengar desahan mereka lebih baik aku keluar menemui Bella yang entah mengapa lama sekali. Aku mengambil jaket untuk menghalau aingin malam yang dingin, tidak mungkin juga aku keluar hanya menggunakan dress rumahan tampa lengan diudara yang sangat dingin di sun island. - Aku melihat para anggota keluarga Sean masih berkumpul ditempat mereka tadi, dan seperti tengah menyaksikan sesuatu. Kali ini aku penasaran apa yang sejak tadi terjadi sampai acara pesta pernikahan Bella dan Sean dibubarkan dengan cepat tampa pemeberitauan yang jelas. Udara pesisir pantai sangat dingin, dan mereka tahan berlama-lama disana, aneh. Oh my god! Demi tuhan apa yang baru saja aku lihat itu. seorang wanita yang aku tau bernama Marcia akan-tidak, jangan lagi didepan mataku, ku mohon jangan lagi. jangan lagi tuhan, jangan lagi. Krek… “kyaaa….” Kepalaku pening, dan seketika semunya gelap. Tbc.....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD