bc

Sejuta Doa

book_age12+
51
FOLLOW
1K
READ
friends to lovers
goodgirl
drama
bxg
campus
city
highschool
spiritual
friends
like
intro-logo
Blurb

Ketika Kita seaamiin, Namun tidak bisa seiman itulah perbedaan yang saat ini kita hadapi. Mencintai tetapi tidak bisa memiliki adalah rasa sakit yang menyesakan d**a.

Dan ketika salah satu di antara mereka memutuskan untuk bisa seiman, malah takdir lagi-lagi tidak menyatukan dua insan saling mencintai. Sampai akhirnya perasaan mereka hanya bisa menjadi sebuah harapan yang tidak bisa bersatu dalam sebuah hubungan yang terikat selamanya.

chap-preview
Free preview
Berawal Dari Ketidaksengajaan
“Menenangkan. Namun hanya bisa memandang." **** Criszya berhenti berjalan kala melihat seseorang yang berdiri di atas mimbar aula kampus. Terlihat seorang laki-laki yang berdiri dengan gagahnya di atas mimbar. Criszya masuk aula tersebut dan bertanya pada salah satu panitia yang ada di sana. "Mbak mau tanya," ucap Criszya kepada panita yang bernametag Sofia.  Criszya memang jarang bersosialisasi dengan orang sekitar. "Iya, Kak kenapa?"  "Ini acara apa ya?" "Oh ini kajian mingguannya Kak Hafidz dia emang biasa ngisi kajian di sini. Kakak baru tahu?" "Iya Saya baru tahu." "Padahal Kak Hafidz udah terkenal di semua angkatan ternyata Masih Aja ada yang baru tahu," ucap wanita Itu kepada Criszya.  Criszya hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada panita tadi. Dia memilih tempat duduk paling belakang mengamati laki-laki yang berada di depannya. Baru kali ini Criszya suka mendengar kajian, bukan kajian tepatnya tapi sosok laki-laki itu yang membuat Criszya kagum.Kajian-kajian yang disampaikah membuat Criszya menjadi terpanah dengan laki-laki tersebut. Tiba-tiba muncul keinginan untuk bisa berkenalan dengan laki-laki Itu. ... Hampir setiap hari Chrizsya mendatangi kajian tersebut, sampai akhirnya dia memberanikah diri untuk mencoba berkenalan dengan laki-laki itu. Setelah acara kajian selesai Chrizsya langsung buru-buru ke luar dari aula dan lewat pintu belakang dan mengejar Hafidz untuk mengajaknya berkenalan. “Heii tunggu...." panggil Chriszya membuat tiga laki-laki yang berjalan bersisihan pun menengok ke arah Chriszya.Chriszya sampai di depan mereka bertiga,  "Ada apa, Mbak?" tanya temannya. Sedangkan Hafidz Masih diam memperhatikan wanita di depannya. "Maaf ganggu saya boleh kenalan sama Mas Hafidz?" Tiga orang Itu mengerutkan keningnya. "Eh salah maksudnya kalian bertiga," ucap Criszya tidak enak jika hanya berkenalan dengan Hafidz. "Oh gitu, yaudah nama kamu siapa?" tanya temannya lagi. Kenapa temannya mulu sih yang jawab, tadi perasaan di atas mimbar kelitana ramah banget kenapa sekarang malah jadi dingin.  "Mbak? Kenapa malah bengong?" tanya temannya lagi.   "Eh, anu. Iya nama saya Cris ... Eh maksudnya Zya," ucap Criszya menyodorkan tangannya ke Hafidz lebih dulu. Criszya hany memperkenalkan dirinya sebagai Zya takut kalau Hafidz sadar namanya berkaitan dengan Non muslim.    "Saya Hafidz," jawab Hafidz menumpukkan kedua tangannya sendiri. Tidak membalas uluran tangan Zya. Zya merasa malu lantas menarik tangannya lagi dengan kikuk.   "Zya...."   "Saya Gerry." Gerry pun melakukan hal yang sama dengannya Hafidz begitupun dengan temannya yang satu lagi.   "Zya."    "Syahren."    "Zya."    "Udahkan? Ada lagi yang mau ditanyain?" tanya Gerry kepada Zya.   "Emh enggak deh kenalan aja," jawab Zya kepada mereka yang memperhatikannya. Sebenernya diperhatikan seperti Itu malah membuat Zya gugup.   "Yaudah kami, pamit. Assalamualaikum." Saat mereka hendak berbalik Zya memanggil lagi mereka membuat langkah mereka tidak jadi pergi.   "Eh tunggu."    "Ada apa lagi?" tanya Gerry. Duh kenapa Gerry mulu sih yang ngomong padahal kan dia mau denger suara merdua Hafidz malah dia mulu yang jawab. Zya jadi mendumel sendiri dalam hatinya karena kesal.   "Kalian kapan lagi ngisi kajian di sini."    "Kami mengisi kajian setiap senin, rabu dan jum'at Zya ada apa?" tanya Gerry. Lagi-lagi Gerry lagi yang menjawab tapi yasudah dari pada dia didiamkan lebih baik dijawab oleh Gerry kan. Padahal dia berharap Hafidz kenapa sih Hafidz cuek banget.    "Oh gitu yah. Yaudah deh kalau kayak gitu. Nanti aku bakal selalu dateng ke kajian kalian."   "Terimakasih, Zya kami pamit dulu ya," pamit Gerry.   "Iya, Kak."    "Assalamualaikum...."    "Waalaikumsalam...." Mereka pamit dari hadapan Zya. Melihat Hafidz dari dekat membuat jantung semakin berdebar. Ah laki-laki Itu membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. ......     Setelah perkenalan mereka dengan Zya malah membuat Hafidz jadi diledek habis-habisan dengan teman-temannya.  "Hafidz, Hafidz lo tuh ya cuek banget sama cewek. Gimana mau dapet istri coba."   "Terus Saya harus gimana? Apa yang saya lakukan bener kok. Lagian Itu cewek juga bukan tipe Saya. Lihat aja dia datang ke kajian Kita dengan pakaian terbuka seperti Itu sedangkan yang lainnya saja menggunakan hijab."    "Dia enggak terlalu terbuka kok, Fidz cuma enggak pakai hijab aja. Tapi, Kan lo bisa tuntun dia gitu."    "Tuntun dia untuk apa? Lagian Saya juga enggak kenal dia. Berlama-lama dengan wanita tadi saja Saya sudah malas melihatnya."    "Hati-hati benci bisa jadi jatuh cinta."   "Itu hanya ada dalam sinetron Syahren dan ini dunia nyata."   "Ya sekarang kamu bilangnya gitu 'kan hati manusia siapa yang tahu," jawab Syahren lagi.    "Tapi, nih ya dia cewe berani banget loh kenalan sama Kita kayak tadi teriak-teriakan gitu."   "Iyalah cewe bar-bar."   "Astagfirullah Hafidz Kita enggak boleh menilai seseorang seperti Itu. Kamu sama saja berprasangka buruk kepadanya."    Dalam hati Hafidz beristigfar entah kenapa dia juga tidak tertarik dengan wanita Itu. Pakaian tidak tertutup, sebagai wanita tidak ada kalem-kalemnya. Apa salahnya bertemu dengannya Itu memberi salam yang baik gitu.   "Tapi baru kali ini ada yang berani nyapa Kita dengan teriakan seperti Itu. Wanita Itu juga kenapa dia datang tidak dengan hijabnya padahal hampir semua orang di sana menggunakan hijab loh," ucap Syahreh lagi.   "Ren. Walaupun dia enggak berhijab tapi enggak seharusnya Kita Itu menilai seseorang hanya dari penampilan saja. Mungkin dia enggak tahu, atau dia baru aja ikut kajian ini kan Kita enggak tahu. Mending next Kita bahas tentang kemuliaan seorang wanita aja. Siapa tahu bisa membuat perempuan Itu menjadi paham tentang berpakaian yang baik."     "Iyasih bener juga. Duh gara-gara kamu nih, Fidz aku jadi ikutan seudzon sama perempuan Itu. Astagfirullah...."    "Kok Saya? Saya juga heran baru kali ini ada wanita yang memperkenalkan dirinya seperti Itu. Padahal yang lain pasti dengan ramah tapi wanita Itu malah teriak-teriakan seperti di hutan."   "Tapi, yang berbeda biasanya lebih Itu lebih memberikan kesan menarik sih, Fidz. Siapa tahu jodoh kamu gitu."   "Astagfirullah, Saya enggak berniat dengan wanita yang menjaga dirinya saja tidak bisa. Apa kata anak-anak Saya nanti."    "Fidz nih ane ingetin ya. Ente enggak boleh menilai seseorang dari penampilannya saat ini. Umar Bin Khattab dulu orang yang paling membenci islam tapi akhirnya apa? Dia malah jadi sahabat Rasullullah dalam membela islam. Tidak selamanya semua orang yang buruk masa lalunya sampai ke depannya pun buruk. Bisa jadi dia malah menjadi wanita yang lebih baik dari kamu. Jangan merasa karena kamu yang sering memberikan syiar kamu akan lebih baik dari jamaah kamu. Bisa jadi mereka lebih baik dari pada kamu. Ini ni yang harus ane ingetin selalu sama ente. Suka kebiasaan menilai orang dari depan."   "Nah bener tuh kata Gerry. Kalau enggak suka ya enggak usah dijelekin gitu, Fidz. Kebiasaan kamu Itu dari jaman sekolah gitu. Enggak berubah. Makanya inget-inget enggak boleh gitu."  Hafidz pun mengangguk dan meminta maaf kepada teman-temannya.   Jangan Kira walaupun Hafidz suka menyebarkan kajian islami tapi kadang dia Masih suka menilai seseorang hanya dari penampilannya saja. Tapi, beruntung teman-temannya ini selalu mengingatkannya. .... 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.0K
bc

My Secret Little Wife

read
97.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook