Arini mendekat ke arah Reza yang sedang berdiri mematung. Bukan takut pada sosok yang dulu pernah mencuri hatinya itu, tetapi lebih ke arah muak. Rasanya memang wanita tinggi semampai itu benar-benar tidak tahu diri sama sekali. Ucapan Reza beberapa waktu yang lalu, rupanya tidak memberikan efek apa pun. "Terima kasih." Reza berjalan melewati Arini setelah mengucapkannya. Reza segera masuk ke ruangan ujian. Ia tidak ingin berdekatan dengan Arini. Siapa sangka, wanita itu ikut ke ruang sidang dan duduk bersama dengan mahasiswa lainnya. Banyak dosen jurusan Matematika yang menatap heran ke arah Arini. Banyak tanda tanya dalam benak setiap orang. "Za, kamu datang sama Bu Arini?" tanya Seno setengah berbisik pada Reza karena ada mahasiswa lain yang sedang mempresentasikan hasil proposalnya

