Part 26--Pertemuan Pertama

2378 Words

Di kampus, Reza sangat sibuk berkutat dengan proposalnya. Hasil bimbingan dengan Pak Ariyanto kemarin ternyata harus revisi total pada bab tiga. Banyak pertimbangan beliau, Reza hanya menurutinya saja. Sepulang dari bimbingan, Reza memilih untuk ke kafe dekat kampus. Rasanya sudah lama sekali tidak makan atau minum di tempat itu. Jam yang menempel di pergelangan tangan Reza masih menunjukkan pukul 16.30 WIB, belum terlalu sore jika ingin makan sesuatu di sana. Laki-laki tampan itu segera melajukan motor ke sayangannya menuju ke arah kafe itu. Jalanan tampak lengang, tidak macet sama sekali. Sebuah keajaiban jika sore hari seperti ini tidak macet. "Mbak, saya pesan roti bakar dan kopi hitam tanpa gula," kata Reza tanpa melihat siapa yang diajak berbicara. Sontak sang gadis itu melotot

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD