Part 41--Sesak di d**a

2320 Words

Perdebatan dengan Nirina tidak akan pernah ada habisnya. Fajar memilih mengalah daripada sakit kepala yang merambat pada sakit jiwa. Jika sudah mencapai sakit jiwa akan lebih sulit lagi mendapatkan pertolongan. Tidak ada satu orang pun yang tampak prihatin dengan keadaan Fajar saat ini. "Na, jangan lupa, uang tilangnya harus ada besok, ya," kata Fajar sambil berusaha tabah dari sosok yang sedang berdiri di depan pintu. "Tenang aja. Nanti pulang dari sini aku ambil uang dari ATM. Semoga aja, Mama kirimnya lebih. Eh, aku pulang dulu, ya. Takut ganggu kamu kayang. Eh, belajar aja yang biasa. Duduk jangan kayang." Nirina meninggalkan Fajar setelah mengatakan hal itu. "Tenang aja, nanti aku sambil salto pas belajar," kata Fajar menahan emosi yang sudah berada di ubun-ubun saat ini. Nirina

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD