Jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh pagi. Udara di kawasan rumah Arini masih terasa sejuk. Banyak pepohonan yang rindang. Pun dengan aktivitas penduduk yang jarang sekali menggunakan kendaraan bermotor. Otomatis mengurangi polusi udara. Bukan tidak mampu membelinya, tetapi desa ini masih sangat asri. Khas sebuah desa dengan pemandangan yang luar biasa indah. Jauh dari hiruk pikuk kota. Tidak ada kemacetan dan polusi. Hanya beberapa saja kendaraan yang lewat, itu pun tidak terlalu sering. Alangkah senangnya jika bisa tinggal di tempat seperti ini. Jauh dari kebisingan mesin kendaraan. Hidup pun jauh lebih sehat. Tak hanya itu, kekerabatannya masih sangat baik. Sejak berbincang dengan kedua orang tua Arini, setelahnya Henri meminta izin untuk ke kamar Arini. Beralasan jika badannya

