CHAPTER 5.

1066 Words
>> 1 MINGGU KEMUDIAN Pesta perusahaan WIJAYA Corp’s digelar dengan sangat mewah dan meriah di sebuah hotel bintang lima milik JONES Corp’s dihadiri oleh banyak kolega mereka dan juga para petinggi serta CEO dari berbagai perusahaan baik yang bekerja sama ataupun yang tidak bekerja sama dengan WIJAYA Corp’s mereka semua hadir disana. “Bagaimana apa kau sudah melakukan apa yang aku suruh tadi” Tanya seorang pria kepada seorang pelayan, pelayan itupun hanya mengangguk menandakan bahwa ia telah melakukan apa yang pria itu suruh “Bagus”. Tap Tap Tap Suara langkah kaki dari seorang pria muda yang terlihat sangat tampan dan memukau semua mata orang yang memandangnya bersama dengan dua orang wanita cantik di sisi kanan dan kirinya, dia adalah jones David pemilik hotel bintang lima tersebut bersama dengan Eva adiknya dan viona istrinya. David adalah penerus tunggal dari ATMAJA Corp’s, umurnya baru 24 tahun tapi ia sudah memimpin ATMAJA Corp’s yang bergerak di bidang perhotelan dan memiliki anak cabang di berbagai daerah di Indonesia. “Halo, apa kabar kalian?” Tanyanya kepada wijaya bersaudara seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan mereka. “Dan dimana tuan dan nyonya wijaya, kenapa mereka tidak terlihat.” Timpalnya. “Mereka tidak bisa datang ke acara hari ini David, karena ayah sedang sakit dan berobat di Ottawa.” Jawab Lucas . “Ahh,,, maafkan aku, aku tidak tau jika tuan wijaya sedang sakit karena aku terlalu pusing mengurusi urusan kantor, aku turut berduka cita untuk itu, semoga tuan wijaya segera sembuh dan kembali ke Indonesia.” Sesalnya yang dibalas dengan senyuman oleh wijaya bersaudara. Tiba-tiba Eva berjalan mendekati Liam dan bertanya ”Apa kak Liam sudah baikan dengan Ethan ” “Tentu saja aku dan Ethan sudah berbaikan, mana mungkin kami bisa saling marah lebih dari 3 hari.” Jawabnya santai yang dibalas dengan anggukan oleh Eva. “Kau lihat wanita yang bernama Eva itu, berikan satu gelas minuman ini kepada nya dan berikan satunya lagi kepada pria yang duduk sendirian itu, apa kau mengerti jika kau mengerti cepat lakukan.” Suruh seorang pria kepada seorang pelayan. Di tempat lain, pria misterius yang memerintahkan pelayan untuk memberikan minuman kepada Eva dan seorang pria terus memantau situasi dengan ketat. Ia tahu bahwa rencananya harus berjalan lancar tanpa seorang pun yang mencurigai. Pelayan itu pun memberikan dua gelas minuman itu kepada Eva dan seorang pria, setelah memberikan segelas minuman kepada seorang pria ia lalu memberikan minuman itu kepada Eva, minuman itu sudah dicampur dengan obat p********g tanpa curiga Eva menerima minuman itu karena sebenarnya ia sangat haus karena sedari tadi ia mengobrol dengan teman-teman kakaknya dan juga Liam . Namun beberapa saat kemudian kepala Eva terasa sangat berat dan pusing, badannya mulai terasa panas. Eva kemudian meminta izin kepada kakaknya untuk beristirahat di kamar hotel yang sudah disediakan untuk seluruh tamu undangan yang datang, Eva di antar kekamar oleh kakak iparnya viona, karena viona merasa sangat kuatir dengan keadaan Eva. Setelah Eva masuk ke dalam kamar, Viona memastikan bahwa adik iparnya itu berada dalam keadaan nyaman sebelum meninggalkannya. Hatinya masih penuh kekhawatiran, namun ia tahu bahwa Eva perlu istirahat. Dengan berat hati, Viona kembali ke pesta. Sementara itu di tempat lain seorang pria tengah dibopong oleh seorang pelayan menuju ke sebuah kamar dan meninggalkannya disana. "Hey lepaskan aku, siapa kalian" rancau pria itu yang tidak lain adalah ethan. “Semua sudah beres tuan, mereka sudah berada dikamar yang sama tuan.” “Kerja bagus, pastikan tidak ada orang yang curiga dan masuk kekamar itu hingga besok pagi, mengerti.” Sahut seorang pria dari panggilan telephone. Dikamar hotel ethan yang terbaring lemah mencoba mengumpulkan kekuatan untuk berbicara, tetapi tubuhnya terasa berat dan tidak patuh. Ia menyadari bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi. ternyata pria yang tengah dibopong oleh seorang pelayan itu adalah ethan. "Sialan siapa yang sudah melakukan ini padaku" geram ethan yang merasakan pusing dikepalanya semakin menjadi-jadi. Ethan mencoba sekuat tenaga untuk tetap tegak, meskipun pandangannya mulai kabur. 'Enghh...." lenguh seorang wanita yang tubuh tertimpa oleh ethan yang mulai limbung karena pusing dikepalanya. Sementara itu, wanita yang tertimpa oleh Ethan mencoba bangkit dengan susah payah. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit seperti habis mengaami benturan, mencoba untuk mengumpulkan kekuatan. "Sekarang siapa lagi ini?" gerutu ethan sambil sedikit memijit pelipisnya berusaha untuk menjaga kesadarannya. Eva berusaha bangkit menahan gejolak hebat ditubuhnya, namun naas dirinya malah limbung dan jatuh tepat di atas ethan, keduanya jtuh bersama diatas kasur dengna posisi saling menghadap. Keduanya terjatuh dengan keras di atas kasur, tubuh mereka saling bertautan dalam posisi yang tak terduga. Mereka saling menatap dalam kebingungan, matanya mencari-cari jawaban di wajah satu sama lain. Tanpa sadar tangan ethan terulur untuk menyentuh wajah eva, meski ethan tidak bisa melihat wajah eva dengan jelas karena lampu kamar yang remang.Sentuhan Ethan membuat detak jantung Eva berdegup lebih cepat. Meskipun cahaya kamar yang remang membuat wajah mereka sulit terlihat dengan jelas, kehangatan tangan Ethan membuatnya merasa tenang di tengah kekacauan yang terjadi. Eva membiarkan tangannya bergerak perlahan ke arah tangan Ethan. Mereka saling menyentuh dengan lembut, seakan mencari kehadiran satu sama lain dalam kegelapan. Ada gelenyar-gelenyar aneh yang dirasakan oleh dua anak adam dan hawa ini. Tanpa pikir panjang ethan mencium eva dengan lembut bahkan eva sampai terbuai oleh ciuman itu, eva seakan lupa bahwa dirinya telah memiliki tunangan. Otak dan tubuh mereka sudah terpengaruh dengan obat pe******ng itu. Keduanya terbuai oleh momen yang tak terduga ini. Mereka melupakan segala kebingungan dan masalah di sekitar mereka. Ciuman itu membawa mereka ke dunia yang penuh dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. "Enghhh...." suara laknat yang keluar dari mulut eva membuat ethan semakin bersemangat, ethan bahkan tidak berpikir tentang gadis yang akan ia tiduri saat ini, karena hasrat libidonya tengah membuncah dan ethan tidak bisa membendungnya lagi begitupun dengan eva yang sama-sama terpengaruh oleh obat jahanan itu. "I like your body." bisik ethan. Di pesta, suasana semakin ramai, semua orang kini tengah menikmati pesta sambil berdansa. David berbincang dengan beberapa tamu undangan penting, sementara Liam duduk dengan ditemani dua gelas minuman kosong yang ditinggalkan Eva dan pria yang memerintahkan pelayan tadi. "Kak, apa kamu tidak menikmati pestanya?" tanya matthew. "Aku bosan matthew, tidak ada eva disini jadi apa yang harus aku nikmati hah" jawab liam bosan. "Memang eva kemana?" "Dia sedang tidak enak badan, viona sudah mengantarnya kekamar untuk beristirahat" Matthew mengangguk paham. "Semoga Eva cepat pulih. Mungkin dia hanya kelelahan setelah perjalanan." Liam mengangguk setuju. "Ya, semoga begitu."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD