CHAPTER 3.

1093 Words
HOTEL TRUMP INTERNATIONAL HOTEL WAIKIKI Pagi menjelang siang matahari sudah berada 90 derajat dari tempat peraduannya, jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, sinar matahari mulai menerobos masuk melalui sela-sela gorden putih yang tidak tertutup sempurna dan menerangi kamar hotel, kamar hotel yang besar dan indah yang memiliki pemandangan indah jika dilihat dari balkon, karena menghadap langsung karah bibir pantai yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Hembusan udara hangat menyapu punggung Eva di pagi hari membuatnya tidak nyaman sehingga membuat Eva memalingkan tubuhnya, namun Eva kesulitan ketika ia ingin membalikkan badannya karena ada sesuatu yang menimpah tubuhnya. Ketika ia membuka matanya betapa terkejutnya Eva karena ada sebuah tangan kekar yang sedang melingkar di perutnya dan kaki seseorang yang menimpah kakinya, kondisinya sekarang seperti guling yang sedang dipeluk. Seketika Eva terbangun dan mengerjapkan mata-nya beberapa kali karena melihat tangan yang memeluknya erat tanpa menoleh, Eva pikir mungkin tangan yang memeluknya itu tidak nyata. Namun, setelah beberapa kali Eva mengerjap-ngerjapkan matanya tangan itu tetap melingkar di perutnya dan tambah erat memeluknya. Seketika Eva-pun langsung membalik badannya menghadap orang yang sedang memeluknya itu, betapa terkejutnya ia melihat siapa orang yang memeluknya itu, orang itu terlihat sangat damai dan nyenyak dalam tidurnya. “Ahhhhhhhhhhhh,,,,” Teriak Eva seketika. “Apa–apaan sih, pagi-pagi udah main teriak-teriak aja, ganggu orang lagi tidur aja” Bentak Ethan setengah sadar dengan mata yang masih terpejam. “ETHANNNN,,,, K-kau a-apa yang sudah terjadi? A-apa yang kau lakukan disini….” Teriak Eva dengan terbata-bata di dalam kamar hotel. Ethan yang mendengar namanya dipanggil-pun seketika membuka matanya, karena suara yang memanggil namanya sangat familiar ditelinganya. Dan betapa terkejutnya Ethan melihat sosok yang ada dihadapannya itu, seketika ia langsung membulatkan kedua matanya. Sejenak keduanya saling melempar tatapan tajamnya satu sama lain. “K-kau apa yang kamu lakukan di kamar ku hah?” Tanya Ethan heran. “Apa yang kau katakan hah? Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau bisa ada dikamar ku ETHAN?” Sahut Eva dengan wajah kesal. “Apa maksudmu Eva, aku tidur dikamar ku sendiri, jadi kenapa kau marah-marah kepadaku.” Jawabnya santai. Dengan amarah yang tidak bisa lagi ditahan Eva menendang Ethan menggunakan kedua kaki nya hingga Ethan jatuh dari ranjang dan tersungkur dilantai. “EVAAAAAA,,,,, apa-apaan kau ini, apa kau sudah gila kenapa kau menendangku?” Teriak Ethan geram. “Kau yang sudah gila jas, kau masuk dan juga tidur dikamar tanpa izin, dan kau juga memelukku.” Teriak Eva tak kalah keras dengan Ethan . Sejenak Ethan mulai mencerna setiap perkataan dari Eva, dan mulai mengingat-ingat kejadian yang terjadi padanya tadi malam. Seketika wajahnya berubah, buru-buru ia mengambil gawaynya dari saku celananya dan menghubungi seseorang. Eva hanya melihatnya dengan tatapan tajam yang menyorot padanya yang menyiratkan banyak pertanyaan dari tatapannya itu, wajahnya masih terlihat sangat kesal dan marah padanya. Pagi hari yang buruk bagi keduanya. Bagaimana Eva tidak marah jika saat ia terbangun tiba-tiba ada seorang pria asing yang memeluknya dan tidur bersamanya, meskipun mungkin tidak terjadi apapun di antara mereka, tapi tetap saja membuat Eva menjadi tak nyaman dan kesal bukan main. Pagi ini Lucas, Matthew, Novan, sudah pulang duluan ke Indonesia, karena mereka mendapat telephone dari perusahaan yang mengharuskan mereka untuk segera kembali ke Indonesia karena urusan kantornya, mereka bertiga tidak sempat berpamitan, mereka hanya berpamitan kepada Liam karena memang seharusnya Liam yang kembali bersama Lucas dan Matthew, tapi karena Novan bosan tidak ada kegiatan jadi ia mengajukan diri untuk menggantikan Liam kembali ke Indonesia. Dikamar, Liam sudah selesai mandi dan bersiap untuk pergi kekamar Eva dan mengajaknya untuk sarapan dan menghabiskan waktu liburan mereka hari ini karena besok pagi mereka harus pulang ke Indonesia. “Toktok,,,toktok,,,,toktok,,,,,” Suara pintu diketuk. Mendengar suara pintu diketuk Ethan dan Eva terkejut dan saling melemjonesan tatapan mereka, seolah mereka saling bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Dengan buru-buru Eva merapikan dirinya begitu juga dengan Ethan . Ethan mengusap wajahnya kasar dan mematikan sambungan telephon-nya, dengan langkah gontai ia memberanikan diri untuk membuka pintu “Kak Liam " Melihat Ethan yang membukakan pintu membuat Liam membulatkan kedua matanya sempurna. Hal itu sontak membuat Liam sangat terkejut, bagaimana tidak tunangan yang sangat ia cintai berada satu kamar dengan pria lain meskipun pria itu adalah adiknya sendiri, namun dadanya tetap terasa sakit dan sesak. “Apa yang kau lakukan di kamar Eva, ethan?” Tanya Liam dengan tatapan yang susah diartikan oleh Ethan , suaranya sangat datar tapi tersirat kemarahan dari pertanyaan yang di lontarkannya. Sepersekian detik Eva muncul dari balik tubuh Ethan “Siapa yang datang jas, kenapa kamu diam aja?” Tanyanya tanpa melihat siapa yang datang. “Kak-kakak LLL-Liam” Eva sangat terkejut dengan kedatangan Liam “Oo-kakak,,, ini tidak seperti yang kau pikirkan, k-kami tidak melakukan apapun kakak, percayalah” Jelas Eva dengan mata yang berkaca-kaca. Tanpa mendengarkan penjelasan Ethan dan juga Eva, Liam pergi meninggalkan mereka berdua. Hatinya sakit melihat hal itu, ia mencoba untuk tidak egois dan ingin mendengar penjelasan mereka namun dadanya terasa sangat sesak, hingga akhirnya ia memilih untuk pergi. Dengan cepat Ethan mengejar Liam dan ingin menjelaskan semuanya, namun tubuh Liam masuk kedalam lift dan ketika Ethan mendekat pintu lift sudah tertutup. Dikamar kini Eva tidak bisa lagi membendung air matanya, tangisnya pecah ketika Michael dan Noah mendatanginya dan bertanya apa yang terjadi. Eva menceritakan semuanya kepada Michael dan Noah, mereka hanya mengangguk-kan kepala seperti mengerti dan mencoba untuk menghubungi manajer hotel. Setelah menghubungi manajer hotel akhirnya Michael dan Noah pergi keruang kendali untuk melihat rekaman CCTV yang ada untuk mengetahui kebenarannya. Setelah mereka melihat CCTV dan mengetahui kebenarannya meraka mencoba untuk menghubungi Liam tapi gaway milik liam tidak aktif, akhirnya mereka memilih untuk menghubungi Ethan . Beberapa saat akhirnya Ethan mengangkat telephone dari kakaknya “halo,, kak, ada apa?” “Kau dimana ethan, kami mencoba menghubungi kak Liam tapi gawaynya tidak aktif.” Tanya Noah datar. ”Aku sedang mengejar kak Liam tetapi aku kehilangan jejaknya kak.” Sahutnya. “Cepat kembali,kak Liam pasti akan baik-baik saja, kak Liam bukan orang yang bodoh dan akan mencelakai dirinya sendiri.” Suruh Noah pada Ethan “Baik kak aku akan pulang sekarang.” Sahutnya. Disisi lain kini Liam sedang duduk termenung dipinggir pantai sambil memandangi ombak pantai yang berdesir menghempas hamparan pasir putih di sepanjang bibir pantai. Ia bingung harus bagaimana pikirannya melayang jauh membayangkan hal apa yang dilakukan oleh Ethan dan juga Eva di dalam kamar. Untuk beberapa saat ia mengingat kembali kebersamaannya dengan Eva selama ini.”Apakah aku terlalu egois, karena memilih pergi daripada mendengar penjelasan mereka berdua.”Batinnya dengan menghela nafas dalam. “Apaaaaa, jadi aku sudah…”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD