bc

Tale Of Macaria : Goddes Of Blessed Death

book_age16+
226
FOLLOW
1K
READ
reincarnation/transmigration
goodgirl
bxg
bxb
city
mythology
enimies to lovers
supernatural
like
intro-logo
Blurb

Adelia Larasati. seorang Mahasiswi yang kini tengah disibukkan dengan pengerjaan tugas akhirnya, ia bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. ia berusaha keras untuk diakui, dibanggakan, dan diterima oleh kedua orang tuanya.

suatu hari, setelah ia melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya, di perjalanan pulang ia mengalami sebuah kecelakaan yang tak terduga. awalnya ia mengira bahwa hidupnya akan berakhir, karena rasa sakit pada sekujur tubuhnya membuatnya bahkan tak bisa meringis. namun, semuanya berubah saat ia terbangun disebuah peti mati dengan menempati tubuh seseorang yang seharusnya sudah meninggal dunia.

chap-preview
Free preview
prolog
            Dalam kisah Mitologi Yunani, pernahkah kau mendengar tentang Dewi Macaria?             Mungkin kebanyakan dari kalian hanya mengetahui dewa Zeus, Hades, Poseidon, Ares, Dewi Athena, Hera, dan dewa-dewi lainnya yang memiliki gelar besar dalam sejarah mitologi Yunani. Kalau begitu, biarkan aku menceritakan sedikit kisah tentang dewi Macaria.             Dewi Macaria adalah dewi kematian yang mendapatkan gelar “Dia yang diberkati”. Macaria adalah putri dewa Herakles. Macaria lahir dari seorang selir bernama Deianira. Dalam Kisah, setelah kematian dewa Herakles  Raja Eurystheus mengejar balas dendam  seumur hidupnya terhadap sang pahlawan dengan memburu anak-anaknya. Macaria melarikan diri bersama saudara-saudaranya dan teman lama ayahnya yakni, Lolaus, ke Athena.             Di Athena, mereka diterima oleh raja Demophon. Sesampainya di gerbang Athena dengan pasukannya, raja Eurystheus memberi Demophon Ultimatum. Ia mengancam perang di Athena kecuali jika Demophon menyerahkan anak-anak Herakles. Ketika Demophon menolak untuk menyerahkan anak-anak Herakles dan bersiap untuk perang, seorang peramal memberitahunya bahwa Athena akan menang hanya jika seorang gadis bangsawan dikorbankan untuk Persephone.             Setelah mendengar ini, Macaria melihat bahwa satu-satunya pilihannya adalah kematian di altar atau kematian di tangan Eurystheus. Ia menolak untuk mati di tangan Eurystheus, sebagai gantinya ia menawarkan dirinya sebagai korban untuk menyelamatkan kota yang ramah dan penduduknya. Ia menentang keras jika yang menjadi korban untuk dipersembahkan ke dewi Persephon adalah saudara-saudaranya yang lain. ia tak sanggup membayangkan kematian saudara-saudaranya. Ia menolak untuk membahayakan gadis-gadis lain.             Orang Athena menghormatinya dengan upacara pemakaman yang mewah. Karena kebaikan dan ketulusannya, Macaria mendapatkan gelar Dewi “yang diberkati”. Di dunia bawah, Macaria ditempatkan di Pulau Keberkahan. Ia dibesarkan oleh Hades dan Persephon, dia adalah dewi kematian yang diberkati dan merupakan Putri Dunia Bawah. Dia dihormati oleh semua orang dunia bawah. Karena ia dibesarkan oleh Hades dan Persephon, Macaria menuruni sifat keras Hades dan sifat lembut Persephon. Kebanyakan orang tidak berani melewatinya karena dia memiliki tempramen seperti Hades, Ayahnya.             Suatu hari, Hades membunuh Asklepios dengan petirnya. Asklepios adalah orang yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit bahkan mampu menghidupkan orang mati. Karena perbuatannya tersebut jumlah roh yang ada di dunia bawah semakin lama semakin berkurang sampai akhirnya Hades melaporkan hal ini pada Zeus.  Di dunia bawah, Asklepios di tempatkan di Tartaros, dimana Kranos dan para titan lainnya di kurung.             Hades begitu menyayangi Macaria. Saking sayangnya, ia bahkan melarang Macaria untuk meninggalkan pulau Keberkahan. Ketika dia masih kecil, dia tidak mengerti mengapa ibunya, Persephon, meninggalkan dunia bawah. Kadang-kadang ketika ibunya pergi untuk meninggalkan dunia bawah dan bertemu dengan Demeter, neneknya dan ayahnya sibuk di Dunia bawah, Macaria meninggalkan tempatnya dan menjelajahi dunia bawah.             Saat dia pergi menjelajah, Macaria bertemu dengan Asklepios. Asklepios yang mengetahui bahwa Dewi Macaria adalah Dewi yang terberkati menghasut Macaria untuk mengeluarkannya dari Tartaros. Asklepios menghasut Macaria dengan menuduh ayahnya yang telah membunuh dirinya karena kecemburuan Hades terhadap kemampuannya yang bisa saja merugikan kekuasaan Hades.             Macaria yang masih kecil merasa kasihan terhadap Asklepios dan membantu Asklepios keluar dari Tartaros. Namun, setelah Asklepios berhasil keluar dari Tartaros, Asklepios menyerang Macaria dengan racun ular miliknya, sehingga itu membuat Macaria sekarat. Mendengar berita itu, Hades merasa murka dan berniat memusnahkan Asklepios sehingga Asklepios tidak akan bisa bereinkarnasi kembali. Namun sayangnya, seorang peramal mengatakan bahwa jika Asklepios musnah, maka Macaria pun begitu.             Hades merasa bimbang. Ia ingin sekali memusnahkan Asklepios, namun ia tak bisa, karena ia akan kehilangan putrinya, Macaria. Lalu Hades pergi ke Zeus dan meminta bantuannya. Zeus yang juga menyayangi Macaria mengambil tindakan untuk menyelamatkan Macaria. Ia juga tak bisa melihat anaknya Persephon yang terus-menerus menangisi Macaria. Akhirnya Zeus memberikan berkat kepada Macaria             Zeus memberkati Macaria dengan “Sang Pembalas”. Macaria dapat bertahan hidup dengan bantuan Zeus, ia harus membunuh Asklepios dengan tangannya sendiri agar ia terbebas dari racun ular milik Asklepios. Asklepios yang mendengar itu, merasa bahwa dirinya tak akan bisa selamat jika Macaria membalas dendam kepadanya. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat demigod dirinya sendiri sebanyak 99 demigod. Ia akan musnah ketika 99 demigod dirinya mati terbunuh oleh Macaria.             Dalam pembalasannya, Macaria hanya mampu membunuh 98 demigod Asklepios dengan reinkarnasi sebanyak 87 kali. Karena racun yang bersarang di tubunya, Macaria selalu mati terbunuh dalam misi pembalasannya. Namun, karena berkat dari Zeus, Macaria akan terus bereinkarnasi untuk membalaskan dendamnya terhadap Asklepios.             Dalam kisah tersebut, dikatakan bahwa demigod terakhir Asklepios masih hidup dan selalu mengganggu tatanan kehidupan manusia. Sedangkan keberdaan reinkarnasi dari Macaria masih belum ditemukan.             Itu adalah kisah dari Dewi Macaria. Cerita itu selalu kuyakini sebagai cerita Legenda Yunani Kuno. Tak pernah terlintas dalam hidupku bahwa keberadaan mereka benar adanya di kehidupan ini. Mereka adalah sebuah bentuk kepercayaan orang-orang Yunani Kuno yang kini menjadi Legenda masyarakat disana. Namun, semuanya berubah ketika aku mengalami suatu kejadian tak terduga dalam hidupku.             Aku yang awalnya tak mempercayai keberadaan mereka, kini mulai mempercayainya. Aku yang awalnya menganggap semua cerita itu hanyalah sebuah mitos yang kini sudah tak lagi ada eksistensinya di dunia, mulai meyakininya. Dalam semalam semua kehidupan logisku berubah menjadi sebuah kehidupan yang penuh dengan kemustahilan. Semua hal yang awalnya tak kupercayai, kini berbaur kedalam hidup baruku. Hidupku, di tubuh sesorang yang tak ku kenal.             Ya, entah bagaimana ceritanya, aku bertukar tubuh dengan seorang gadis yang seharusnya sudah meninggal dan menjadi reinkarnasi dari Dewi Macaria. Yang artinya, aku harus membalskan dendam Dewi Macaria untuk membunuh demigod terakhir Asklepios. *** Seoul, 2020             Pagi itu di Yonsei University, beberapa orang tampak melakukan aktivitas mereka sebagai mahasiswa pada umumnya. Ada yang berjalan terburu-buru mengejar waktu. Ada yang sedang berdiskusi dengan teman-temannya. Dan ada juga yang hanya duduk-duduk santai menikmati udara pagi yang sejuk.             Seorang gadis berkuncir kuda dengan kacamata tebalnya berjalan melewati koridor kampus. Di tangannya terdapat dua buku yang lumayan tebal yang ia bawa. Beberapa kali ia membenarkan letak kacamatanya yang selalu melorot ke bawah.             Gadis itu berjalan menuju kelas yang berada di pojok sana. Hari ini, dia datang lebih awal dari jam kuliah seharusnya. Saat telah sampai di depan pintu kelas, gadis itu melihat borgol pintu yang sudah terbuka. Artinya, penjaga kampus sudah membuka kunci itu. Gadis itu lalu mendorong pintu itu untuk terbuka. Ia masuk ke dalam kelasnya tanpa menutup kembali pintu itu.             Saat ia masuk ke dalam ruang kelasnya, ia disuguhkan pemandangan yang sangat mengerikan. Seorang perempuan yang tak ia kenal tengah bergantung di tengah-tengah ruang kelas itu. Gadis itu menjatuhkan buku-buku nya, ia merasa tubunya lemas seketika. Ia jatuh terduduk, wajahnya pucat pasi. Lalu setelahnya ia berteriak keras. Dengan sisa tenaganya, gadis itu memaksakan tubunya untuk keluar dari kelas itu. Ia tidak peduli dengan buku-buku yang ia tinggalkan di kelas itu. Yang ia pikirkan hanyalah kabur dan mencari seseorang untuk memberitahukan kejadian tadi. *** Kring Kring Kring             Dering telepon yang sangat keras memenuhi seluruh penjuru rumah sederhana itu. Seorang wanita paruh baya yang tengah memasak untuk penghuni rumahnya segera mematikan kompornya dan berjalan ke ruang tengah. Wanita itu mengangkat telepon itu.             “Halo, dengan keluarga Lee Jung Suk, ada yang bisa saya bantu?”             Wanita itu diam menunggu balasan dari seberang sana. Tak berselang lama, wanita itu mejatuhkan teleponnya. Tangannya bergetar. Matanya memerah menahan tangis. Mendadak ia kehilangan tenaga untuk menopang tubuhnya.             Wanita itu jatuh terduduk dengan derai air mata yang menghiasai wajahnya. Suara dari telepon yang memanggil-manggil dirinya tak ia hiraukan. Wanita itu masih menangis tanpa suara.             Dari arah tangga, seorang laki-laki dewasa turun kebawah berniat untuk sarapan. Saat ia telah berada di bawah, ekor matanya tak sengaja  melihat sang ibu yang sedang terduduk di lantai sambil menangis.             Laki-laki itu terkejut melihat kondisi ibunya. Ia lansung menghampiri sang ibu dan menanyakan apa yang terjadi.             “Eomma, apa yang terjadi? Kenapa eomma menangis?” Tanya laki-laki itu.             Si ibu mendongak melihat anak laki-lakinya. Bibirnya tak kuasa untuk ia gerakkan. Ia masih terkejut dengan apa yang telah ia dapatkan dari seseorang yang menelpon tadi.             “Eomma, ada apa? Katakan padaku”             “Wook-ah… adikmu hiks adikmu …” Wanita itu tak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia begitu terpukul.             “Areum? Ada apa dengan Areum, eomma?”             “Adikmu Wook-ah… dia meninggal..” tangis wanita itu kini pecah. Bahkan suara teriakan yang beradu dengan isakan terdengar sangat menyakitkan. Ia meremat dadanya kuat.             Laki-laki itu terdiam mencerna kata-kata ibunya. Ia terkejut sekaligus tak percaya. Ini begitu tiba-tiba. Tak mungkin adik perempuannya meninggal. Namun, ketika melihat ibunya yang menangis begitu keras, membuatnya tak bisa menolak kenyataan yang ada.             Air matanya jatuh. Ia terududuk lemas di hadapan ibunya. Semua begitu tak masuk akal baginya. Sebelumnya, adiknya masih baik-baik saja. Adiknya masih tertawa saat ia membelikan hadiah ulang tahunnya kemarin. Dan kini, tanpa peringatan, tanpa pertanda, adik yang ia sayangi dikabarkan telah meninggal.             Laki-laki itu memeluk ibunya erat. Ia sebisa mungkin untuk tak mengeluarkan isak tangisnya. Meskipun ia ingin menangis dengan kencang, ia harus menguatkan ibunya. Ia tak menyangka, takdir begitu menyakitkan. *** Indonesia, 2020             Seorang wanita yang baru saja keluar dari ruang dosen, tampilannya begitu berantakan. Kacamatanya melorot sampai ke ujung hidungnya, rambutnya yang ia kuncir satu terlihat berantakan. Tidak, tidak seperti yang kalian pikirkan. Dia begitu karena baru saja mendapatkan banyak revisi dari tulisannya. Bukan karena hal lain.             Wanita itu pergi menuju kantin. Ia membutuhkan air dingin utnuk menjernihkan pikirannya. Wanita itu membeli air dingin kepada ibu kantin. Setelah mendapatkan airnya, ia lansung meneguk setengah dari botol itu. Ia mengelap bibirnya yang basah dengan kerah bajunya.             Adelia, wanita yang baru saja mendapat ceramah mengenai kesalahan-kesalahan dalam tulisannya menghembuskan nafasnya kasar. Di masa akhir perkuliahannya ini, ia disibukkan dengan pengerjaan skripsi. Ditambah tuntutan dari orang tuanya untuk segera lulus dengan gelar caum laude, membuatnya semakin tertekan. Ia tau, orang tuanya tak pernah menyetujui keputusannya untuk mengambil jurusan sastra yang ia geluti sekarang. Menurut mereka, pekerjaan orang sastra tidak jelas. Taunya hanya menulis novel saja.             Rasanya saat itu Adel ingin membantah keras pemikiran orang tuanya. Tetapi, ia masih tau diri untuk memebantah orang tuanya. Maka dari itu, Adel mengatakan pada orangtuanya bahwa ia bisa sukses dengan pilihannya sendiri.             Adel melihat jam di ponselnya. Hari mulai menjelang sore. Adel berniat untuk pulang ke kos nya dan merebahkan tubuhnya ke Kasur empuknya. Ah, membayangkannya saja sudah membuat Adel ingin begitu cepat-cepat sampai ke kosnya.             Adel berjalan keluar fakultas, ia akan berjalan kaki untuk pulang. Saat ia sudah keluar dari fakultasnya, jalanan sudah ramai dengan motor-motor dan mobil yang berlalu lalang di jalanan. Warung-warung lesehan juga tampai ramai sore ini. Adelia melanjutkan jalannya untuk pulang. Namun, matanya tak sengaja menangkap seekor kucing berbulu putih yang berada di tengah jalan. Kucing itu tampak kebingungan untuk menyeberang ke pinggir jalan.             Saat kucing itu hendak menyeberang, sebuah mobil yang melaju dengan kencang membunyikan klakson mobilnya keras. Mengetahui apa yang akan terjadi pada kucing itu, Adelia reflek berlari kearah kucing itu untuk menyelamatkannya. Namun sebelum ia menangkap kucing itu, kucing itu lebih dulu berlari kearah pinggir dan meninggalkan Adel yang kini tengah terdiam di tengah jalan. Tin! Tin! Tin!             Suara klakson mobil menyadarkan Adelia. Ia menoleh, melihat mobil yang seharusnya menghantam kucing tadi berbalik menjadi dirinya. Tubuhnya mendadak kaku. Ia seperti lupa bagaimana caranya menghindar. Saat rasa sakit akibat hantaman mobil itu, ia rasakan tubuhnya melayang dan menghantam keras jalanan. Ia rasakan tubuhnya melemas, sakit diseluruh tubuhnya ia rasakan. Perlahan pandangannya mengabur dan semua menjadi gelap.             Apakah ini akhir dari hidupnya?                   

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

A Secret Proposal

read
376.5K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

Mrs. Rivera

read
45.4K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.9K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.4K
bc

Destiny And Love

read
1.5M
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook