"K...kau?"
Ketika menemukan sosok William telah berdiri tepat di depan pintu, mata hitam itu seketika dipenuhi oleh rasa syok bercampur takut yang luar biasa sementara suaranya tercekat di pangkal tenggorokan. Rose melangkah mundur, mencari jarak terjauh lalu hendak membalikkan badan berlari ke arah tangga sebelum tangannya di tarik dengan kasar.
"Mau lari kemana kau perempuan siluman."
William bergerak untuk menangkap tangan Rose lalu dengan gerakan kilat membanting punggung perempuan itu di permukaan dinding. William langsung mengarahkan kedua telapak tangannya di leher Rose untuk kemudian mencekiknya, menghentikan segala perlawanan perempuan itu.
"L...lepaskan." Rose memaksakan suara terbata yang tersangkut di tenggorokan, meronta-ronta sekuat tenaga, menggerakkan tangannya untuk
