Deeva membuka matanya saat mendengar mommy nya berteriak memanggil Revan untuk bangun. Matanya susah untuk dibuka, dia dapat merasakan rasa bengkak yang tak nyaman di area matanya. “Akh ....” ringisnya menekan kepalanya yang terasa mau pecah. Kepalanya pusing, matanya sembab, sehingga nyaris tak terlihat akibat menangis semalaman. Ingatan bagaimana Reyhan menciumnya paksa membuatnya menggigit kuat bibirnya agar tidak kembali menangis. Hatinya hancur. Rasa kecewa itu bukannya menghilang, semakin hari semakin besar. Terutama saat mendapati sikap Reyhan kemarin malam. Naik ke atas balkonnya dalam keadaan mabuk, lalu menciumnya dengan paksa. Yang lebih membuatnya kecewa adalah pria itu tahu semua rahasianya, pria itu tahu seperti apa impian-impian masa depannya, pria itu bahkan tau bagaimana

