"Ibu, Rayyan boleh nginep di sini?" tanya Rayyan. "Boleh dong. Nanti Rayyan tidur sama Dion," jawab Mita. Rayyan tersenyum senang. "Makasih, Ibu." Ia mengikuti Dion yang memanggil Mita dengan sebutan ibu. "Sama-sama," sahut Mita seraya mengusap kepala anak itu. "Dion mau tidur sama ayah dan ibu gak?" tawar Wira "Enggak mau! Dion gak mau kaki Dion diikat sama Ibu Peri," tolak Dion. Wira tertawa. Sejak kejadian itu Dion memang sudah tidak mau lagi tidur di kamar utama. Ajaib memang, padahal ia sudah melakukan banyak cara agar anaknya mau tidur terpisah dan semuanya gagal. Tawa pria itu baru mereda saat mendengar suara bel rumah. Ia pun bangkit berdiri dari kursi ruang tengah tempat mereka sedang berkumpul. "Papa mau ke mana?" tanya Rayyan. "Mau buka pintu." "Rayyan ikut, Papa!" "

