"Ibu, Ayah kenapa?" tanya Dion ketika melihat ayahnya keluar dari kamar mandi setelah muntah-muntah.
"Ayah pusing, Sayang. Makanya Dion harus nurut sama ibu," jawab Mita, "Mas tunggu di sini. Aku ambilkan dulu minyak kayu putih."
Mita beranjak. Suaminya selalu lebih baik ketika beberapa bagian tubuhnya diolesi dengan minyak kayu putih.
"Aku udah bilang, Mas bawa kayu putih ke mana-mana. Kan gak repot juga. Tinggal disakuin. Nanti setiap kali ngerasa mual, Mas cium kayu putihnya," ujar Mita sambil mengolesi leher suami, "udah enakan?"
Wira mengangguk tanpa berkata-kata.
"Kalau setiap kali hamil Mas yang ngidam simpatiknya, aku gak keberatan biarpun kita punya anak sepuluh," canda Mita yang langsung dihadiahi cubitan di hidung oleh suami ia pun tertawa.
"Ibu, hamil itu apa?" Dion bert
