Bab I. Kembali ke Indonesia
Setelah 15 tahun berlalu, Yuri memutuskan kembali ke Indonesia tempat ia lahir, sekolah dan bertemu cinta pertama nya. Meskipun cinta pertama nya lah yang membuat ia meninggalkan Indonesia dan menetap di Negeri Sakura.
Dan memang kebetulan saat itu, ayah Yuri dipindah tugaskan ke Jepang oleh perusahaannya dan Yuri merasa itu jalan Tuhan agar ia bisa melupakan cinta pertamanya Pak Yoga.
Akhirnya aku kembali ke Indonesia, gumam Yuri Anandita. Kini Yuri menjadi wanita yang menawan dengan rambut cokelat bergelombang, setelan jaket, hotpanth, tas dan sepatu yang senada memang cocok dengan tubuhnya yang tinggi langsing dan kulitnya yang putih bersih.
Terdengar suara memanggil namanya, Yuri, Yuri, suara itu tidak asing baginya, ya itu suara sahabatnya, Sissy. Mereka bersahabat sejak kelas VII. Sampai Yuri pindah ke Jepang mereka tetap menjalin komunikasi.
Mereka sangat gembira bertemu setelah sekian lama. Mereka berdua menuju mobil dan melanjutkan perbincangan yang panjang dan lebar sambil melepas rindu.
"Bagaimana perjalanannya, Yur? Kamu gak menunggu lama kan". Kabar om dan tante baik kan.
Dan tak berasa mobil itu telah sampai di parkiran apartemen Sissy. Untuk sementara, Yuri akan tinggal bersama di sana.
"Hai, kak Yuri atau Bu Yuri Anandita", sapa seorang gadis yang adalah adik Sissy, Melisa. "Wah, kamu pasti Melisa ya", sapa Yuri. Sudah besar dan cantik pula. "Iya, dong kak Yuri, Kak Yuri juga makin cantik pangling aku", puji Melisa.
"Kak Yuri, kapan kakak mulai mengajar di kampus?", tanya Melisa.
Iya Yuri kembali karena mendapat tawaran menjadi dosen di salah satu perguruan ternama di Indonesia. Yuri menerima tawaran itu, ia ingin membuktikan diri kalau ia sudah move on dari cinta pertamanya.
"Minggu depan, Mel", jawab Yuri.
"Sis, besok antar aku ke showroom ya, aku mau lihat-lihat mobil", pinta Yuri. "Iya, Yur", aku tahu showroom yang pasti kamu suka. "Maksudnya?", tanya Yuri heran. "Besok kamu pasti tahu maksud ku", yang membuat Yuri penasaran.
Obrolan ketiga nya berlanjut sampe waktu tidur malam.
Saat akan tidur, Sissy bilang ke Yuri, "Yuri, kamu sungguh tidak mau tahu kabar Pak Yoga?". Pak Yoga sekarang...... Yuri langsung memotong pembicaraan Sissy. "Sis, aku tidak mau membahas nama itu ya, please". Aku tidak mau tahu apapun tentang dia lagi. Aku sudah melupakan nama itu. Kita tidur, yuk. Aku lelah sekali, ajak Yuri. Yuri menarik selimutnya dan membalikkan badan. Sissy pun mengerti sahabatnya.