bc

Suami Berbatas Waktu

book_age18+
1.6K
FOLLOW
10.8K
READ
sex
contract marriage
love after marriage
badboy
billionairess
drama
bxg
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

Jika akhir tahun ini Lilith tak juga menikah, kakeknya mengancam akan membekukan seluruh asetnya dan menyerahkan warisan keluarga pada Mizka, anak haram Papa dari wanita lain.

Reza, lelaki yang Lilith cintai ada di balik jeruji besi. Lelaki itu baru akan dibebaskan dua tahun lagi.

Untuk mengulur waktu dan membungkam keluarga besarnya, Lilith melakukan hal gila. Dia menyewa Liam, sang lelaki malam, dan menawarkan pernikahan kontrak selama dua tahun.

Sayangnya, sesuatu yang dianggap sebagai perjanjian dangkal berubah menjadi lebih rumit.

...

Jangan lupa tap love, ya. ❤❤❤

chap-preview
Free preview
Tawaran
Seorang wanita cantik dengan sedikit sentuhan blasteran Eropa duduk di sebuah kafe, memesan sebuah bilik kafe yang sangat privasi. Sebatang rokok mild terselip di antara jari tengah dan jari manisnya. Asap samar mengepul pelan, menyamarkan wajahnya yang terukir sempurna. Sebuah gelas kristal berisi soft drink tersaji di hadapannya. Bibirnya yang dipulas merah mengerut samar, tak sabar menunggu kedatangan seseorang. "Lilith!" Seorang wanita berusia awal empat puluhan dengan make up luar biasa glamor membuka pintu bilik, senyumnya secerah awal bulan Agustus. Rambutnya yang sebahu dengan highlight pirang berayun indah setiap kali ia bergerak. Tak jauh darinya, seorang pemuda berusia tiga puluhan mengikuti wanita tersebut dari belakang. Wajah pemuda ini eksotis, dengan kulit sawo matang. Matanya yang segelap malam menatap Lilith dengan ribuan janji sensual. Bibir pemuda itu tertarik sempurna, menciptakan senyum elegan seperti model tabloid yang Lilith beli setiap akhir pekan. Baiklah. Dari skala satu sampai sepuluh, pemuda itu mendapat nilai sebelas. Ya. Sebelas. Dia berada di atas nilai sempurna. "Mami!" Lilith mengulum senyum, mengangguk pada wanita yang ia panggil sebagai Mami. Rena, wanita yang ada di hadapan Lilith, adalah salah satu mucikari paling laris yang bekerja di tempat ini. Dia membawahi banyak orang. Baik wanita malam, maupun lelaki malam. Jangan tanya berapa asetnya dalam semalam. Dengan penghasilannya, bahkan pejabat paling elite pun bisa ia saingi pendapatannya. Di kota metropolitan seperti Jakarta, bisnis malam adalah salah satu hal yang paling menggiurkan. Tetap hidup, meskipun krisis ekonomi menerpa. Tak akan mati, meskipun rupiah mengalami inflasi. Hiburan malam adalah objek yang selalu dicari dan dinikmati. Terutama bagi mereka kaum jenset. Bagi wanita seperti Rena, ia hanya berusaha menyediakan objek kesenangan. Mari singkirkan dosa dan nilai sosial untuk sejenak. Bahkan politisi dan kaum kaya seperti mereka pun perlu angin segar untuk bernapas. Angin segar yang tentunya memiliki definisi khusus. Kecantikan? Bisa Rena berikan. Ketampanan? Bisa Rena carikan. Kesenangan? Bisa Rena janjikan. Kepuasan? Tentu saja itu yang menjadi jargon bisnisnya. Selama kamu mengalami kepenatan hidup, berlarilah ke Rena. Dia akan membuka pintu khusus menuju surga dunia. "Dia adalah orang yang kujanjikan!" Rena menatap pemuda tampan yang berada di belakangnya, mengangguk kecil, memberi isyarat bagi pemuda itu agar mengambil kursi untuk duduk di sisinya. "Bagaimana? Sesuai dengan seleramu?" Rena tersenyum puas. Lilith, meskipun belum pernah menggunakan jasa Rena dalam hal-hal kesenangan duniawi, wanita itu sudah terkenal sering ke club ini dan menjadi teman dekat Raka, sang Tuan Muda pemilik club. Raka mengatakan berkali-kali pada Rena, Lilith adalah orang yang sangat perfeksionis. Wanita paling sulit untuk dipuaskan, sekaligus paling mudah untuk membayar harga. Jadi, ketika tiba-tiba Lilith menghubungi Rena untuk mencari lelaki malam yang 'sempurna', Rena benar-benar mendefinisikan 'sempurna' ini dalam semua segi. Hasilnya, dari semua standar tinggi yang Lilith tetapkan, Rena menemukan kriteria 'sempurna' itu pada pemuda di sisinya. Lilith menatap pemuda di hadapannya dengan seksama. Wajah dengan fitur maskulin, rahang persegi, rambut ikal gelap menggoda, bibir tipis yang meneriakkan sejuta janji, dan hidung bangir. Dari mana Rena mampu menyeret lelaki ini? Mungkinkah dia model part time? Pengamatan Lilith semakin turun ke bawah. Lelaki di hadapannya mengenakan kemeja bermotif garis dengan kedua kancing teratas dibuka, sengaja menampakkan sebagian dadanya yang rata dan berotot. Tubuhnya kekar, tingginya di atas rata-rata. Baiklah. Lilith semakin curiga lelaki tersebut berprofesi sebagai model. Sudah menjadi hal yang umum seorang lelaki bayaran merangkap pekerjaan legal lain sebagai kamuflase. "Siapa namamu?" Senyum Lilith semakin lebar, jelas tidak kecewa dengan pilihan yang Rena tawarkan. "Liam." Suara baritonnya terdengar dalam dan sedikit serak. Senyum lelaki ini masih bertengger di bibirnya, memberikan aura yang menyenangkan tentang sosoknya. Dia tampan, tapi tidak terkesan murahan. Dia mudah tersenyum, tetapi terkesan ekslusif.Tak ada yang biasa dari dirinya. Singkat kata, Lilith merasa cocok. "Dia termasuk Don Juan di kalangan wanita. Tarifnya di atas rata-rata, tapi aku jamin, kamu nggak akan nyesel!" Untuk menghadirkan Liam di sini, Rena terpaksa merombak jadwal Liam dengan seorang wanita istri pejabat. Jika Lilith masih tak puas, ia tak tahu lagi harus mencarikan sosok lelaki seperti apa lagi. Liam adalah gabungan dari semua poin yang banyak diminta kaum hawa. Beruntung. Sepertinya Rena tak perlu melakukan semua itu. Lilith memiliki respon yang baik terhadap Liam. "Berapa tarif per malam?" Lilith penasaran. Liam tetap memilih diam. Dia membiarkan Rena menjawab untuknya, menyebutkan sebuah nominal yang cukup besar. Dari senyum Lilith yang tak berubah, Liam menyimpulkan nominal tersebut tidak terlalu berarti baginya. Memang. Bagi sebagian orang, uang bukanlah faktor penting. Untuk mereka yang terbiasa terlahir dengan nampan emas di sisinya, membuang uang adalah hal yang sangat wajar. Bahkan, bagi sebagian orang tindakan ini dinilai sebagai kesenangan dan wujud strata sosial elite. Semakin besar uang yang kamu buang, semakin tinggi predikatmu di tingkat sosial masyarakat. Hukum yang cukup aneh, tetapi memang begitulah adanya. Hanya saja, melihat dari nilai dan kualitas wanita di hadapannya, Liam tak mengerti kenapa wanita ini memilih datang kepada Rena dan menyewa lelaki penghibur? Lilith adalah wanita matang. Menurut tebakan kasar Liam, mungkin usianya sekitar akhir dua puluhan. Dua puluh enam. Dua puluh tujuh. Atau dua puluh delapan. Jelas dia wanita karir yang cukup mapan. Cara matanya menatap sesuatu seolah mengendalikan banyak hal. Mungkin karena ia terbiasa memegang fokus dan memberi perintah. Wajahnya cantik, campuran antara Jawa, Sunda, dan sedikit sentuhan Eropa. Rambut lurusnya lebat, jatuh ke punggung seperti aliran sungai. Matanya yang cerdas menunjukkan kedewasaan dan pemahaman pada banyak hal. Lilith adalah jenis wanita yang mampu menarik kekaguman Liam. Dan pastinya, melakukan hal serupa juga untuk lelaki lain. Pesonanya keluar dari dalam dirinya, seperti sesuatu yang telah alam takdirkan untuknya. Wanita seperti itu, kenapa ia mencari lelaki di tempat terkutuk ini? Liam yakin dengan nilai yang Lilith miliki, bukan hal yang sulit baginya utuk menggaet laki-laki normal tanpa harus repot-repot mengeluarkan uang. Kecuali …. Liam tersenyum kecil. Ada banyak wanita menikah di dunia ini yang tidak bahagia. Mereka yang suaminya selingkuh, tak memberikan perhatian, kekuarangan kasih sayang, bahkan korban dari KDRT. Mungkin, Lilith salah satu dari sekian banyak kaum hawa yang bernasib serupa. Wajar jika ia berlari pada Rena dan mencari lelaki bayaran. Rahasia kotor Lilith akan tetap Rena jaga kuat-kuat, tak memberikan jejak sedikit pun. Mungkin inilah alasan Lilith ada di sini malam ini. Untuk mencari surga dan melarikan diri dari jenuhnya pernikahan. "Bagaimana jika aku ingin membeli Liam secara penuh?" Lilith mengusulkan. Dia menatap Rena dengan serius. "Berapa lama kamu ingin bersamanya? Tenang saja, dia bisa dibooking lama. Dia pernah dibawa ke Bali selama dua bulan!" Rena meyakinkan, mengedip kecil ke arah Liam. Sepertinya kesepakatan besar akan terjadi malam ini. "Aku ingin memilikinya selama dua tahun!" "Apa?! Tunggu! Kamu ingin menjadikan dia lelaki simpananmu selama dua tahun?" "Bukan lelaki simpanan, tetapi suami!" "Kamu ingin menjadikan … tunggu! Suami? Kamu bilang suami?!" "Ya. Aku ingin membelinya untuk kunikahi selama dua tahun! Sebutkan saja berapa nominal yang harus kuberikan, Mam? Dan berapa yang Liam inginkan sebagai bayaran atas perannya menjadi suamiku!" "Lilith! Aku menjual lelaki hanya untuk beberapa malam! Aku tidak menjual suami!" "Mam! Aku memiliki segalanya untuk bisa membayarmu! Bagaimana jika kuserahkan cek kosong? Kamu bisa mengisinya sendiri!" "Tapi … tapi …." "Kuberikan villa milikku di daerah Bogor!" "Lilith! Ini …." "Ditambah ruko yang berada di Thamrin!" "Oke! Oke! Baiklah! Liam? Bagaimana menurutmu? Mau menjadi suami Lilith selama dua tahun? Sebutkan saja harga ekstra yang kamu mau!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Dependencia

read
185.8K
bc

Bastard My Ex Husband

read
382.9K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.2K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Satu Jam Saja

read
593.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook