“Aku yang akan menjamin bahwa apa yang kau takutkan tak akan terjadi. Percayalah padaku!” ujarnya menenangkan Kanaya yang terisak pelan dalam pelukannya. “Apa pertemanan kita bisa pure karena hubungan teman? Tanpa campur tangan urusan hati?” tanya Kanaya memastikannya. “Iya, aku janji. Jadi, bisakah kita menjadi sahabat?” tanya Bobby kembali. Kanaya nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk tanda setuju. “Baiklah! Kita sahabat sekarang. Jangan pernah membohongiku. Karena aku benci di bohongi.” Pinta Kanaya serius. Bobby mengangguk mantap. Ia melepaskan pelukannya dan menatap dalam wajah Kanaya. “Aku janji akan berusaha jujur padamu apa pun yang terjadi. Promise!” Bobby menyodorkan hari kelingkingnya. Ke depan Kanaya, meminta wanita Tersebut juga mengikuti apa yang ia

