“Dito, tampaknya kamu masih harus berjuang lebih keras jika ingin memiliki Keysa.” Celetuk Erlangga pada Dito yang tersenyum tipis dan mengangguk setuju. Membenarkan apa yang baru saja dikatakan oleh Erlangga.
Dan ya, mungkin juga ia akan berhasil atau tidak. Tergantung pada keputusan Keysa nantinya. Karena saat ini, Dito hanya ingin mencurahkan semua perasaan yang ia miliki untuk Keysa dan Axell. Bayi lucu nan tampan yang begitu ia sayangi. Dan berharap jika Axell bisa menjadi anak sambungnya kelak.
Walaupun ada sedikit juga keraguan dalam hatinya. Mengingat jika sampai saat ini. Tembok yang Keysa bangun. Masih berdiri kokoh di tengah-tengah antara mereka berdua. Seolah-olah menjadi penghalang untuk Dito bisa menjangkau Keysa.
Sekeras apapun, Dito berusaha keras untuk bisa mendap
