sudah 2 hari aku menunggu kepulangan bang Ammar,tapi ia tak kunjung pulang,aku sangat sakit menerima kenyataan bang Ammar lebih memilih wanita itu dibandingkan aku dan anaknya,hari wanita mana yang tidak hancur dan kecewa ternyata suami yang selama ini disanjung dan dijunjung tinggi lebi memilih berkhianat dan lebih memilih wanita yang baru dikenalnya,namun aku tetap berusaha sabar karena menangis darahpun takkan mengubah yang telah terjadi,kini aku harus berjuang demi anak ku.ya anakku lah satu-satunya penyemangat hidupku,anak ku lah harapan satu-satunya agar aku dapat melewati rasa sakit ini,mungkin sakit ini akan lama sembuhnya tapi aku yakin seiring waktu berjalan maka aku akan menemukan obat dari sakit yang kurasakan pada saat ini.
sudah 2 hari aku tidak mendatangi ruko ku,ya setelah mengetahui pekhianatan itu aku berdiam diri di rumah,hingga siang ini aku memutuskan untuk ke ruko ku agar aku bisa melupakan sejenak kegalauan yang ada di hati ini,aku mulai melangkah kedepan walau agak tanpa sengaja aku melihatertatih karena rasa dan kecewa ini masih ada,
jam menunjukan 13:00 aku singgah sebentar ke mini market untuk membeli keperluan putriku terlebih dahulu,saat berkeliling mencari keperluan putrikut bang Ammar bergandengan dengan seorang wanita,ya Allah kenapa begitu sakit melihat ini semua.
"Abang"...aku memanggilnya
dari kejauhan aku lihat d begitu terkejut melihat keberadaan ku dan putrinya dalam gendonganku,karena dia tak kunjung mendekatiku maka aku putuskan untuk mendekatinya dan wanita itu,walau rasa dihari bercampur aduk tapi aku kuatkan hati aku ingin kejelasan aku bukan wanita rapuh yang hanya bisa menangis saat diperlakukan secara tidak adil seperti ini,
"tega kamu ya.kamu rela meninggalkan kami karena dia!
"oke sekarang aku sudah tau keputusan mu bg,sekarang aku tunggu surat gugatan darimu secepatnya! nafas begitu memburu d**a ku naik turun karena menahan emosi yang siap meledak....
"dek maafkan Abang,Abang janji akan berlaku adil.
"adil katamu bang,sekarang saja kamu sudah tak bisa berlaku adil!adil yang seperti apa maksudmu"!
"dek Abang janji".
"mbak maafkan aku,aku ngak bermaksud membuat rumah tangga kalian seperti ini" mendengar ucapan perempuan yang tak tau diri itu aku meradang.
"hai s****l,kamu seharu