pengakuan

340 Words
setibanya di rumah aku langsung melakukan rutinitas ku menjadi ibu rumah tangga walaupun perasaan ku tidak tenang namun sebisa mungkin aku tahan karena aku harus kuat,aku harus bertahan untuk anakku aku masih memiliki Ara sebagai penyemangat hidupku. setelah rutinitas sebagai ibu rumah tangga selesai,aku sholat magrib terlebih dahulu akan ku adukan semuanya kepada penciptaku,hanya dia tempatku berkeluh kesah,sebenarnya aku ingin mengadukan deritaku kepada orang tuaku di kampung tapi aku tidak mau menambah beban orang tuaku lagi aku iba memikirkan mereka diusia renta mereka akan tetap ku Bebani dengan penderitaan ku. usai sholat aku menemani Ara untuk bermain di ruang tamu,setelah Ara kulihat mengantuk aku menidurkannya di kamar kulirik jam dinding di kamar sudah menunjukan pukul 9:00 bang Ammar masih belum pulang ku coba untuk memejamkan mata namun mataku tak kunjung terpejam.. tepat pukul 12:00 kudengar deru mobil bang Ammar memasuki pekarangan rumah tak lama ku dengar knop pintu diputar kulihat bang Ammar memasuki kamar kami ia nampak terkejut melihatku kok belum tidur dek? nungguin kamu bang jawabku kan Abang udah bilang kalau Abang akan pulang lambat hari ini. ada yang ingin aku bicarakan sama Abang makanya aku tungguin ABG sampai pulang. apa ngak bisa besok aja d bicarain kamu ngak capek dek seharian di toko ngak bang aku ngak bisa nunggu lagi harus aku tanyain sekarang sama Abang! mau tanya apa dek jawab bang Ammar dengan wajah binggung. pelan ku sodorkan ponselku pada bang Ammar yang berisikan fotonya dan perempuan itu dia siapa bang?bang Ammar kaget dan binggung saat melihat fotonya dan perempuan itu ada di ponselku mungkin dia bingung aku dapat dari mana foto ini. dia siapa bang?tanyaku lagi dengan isakan tangis,tangis yang seharian ini ku tahan akhirnya tumpah juga di hadapan bang Ammar. dia menatapku sendu maafkan Abang dek,maafkan Abang jawabnya dia siapa!tanyaku tangisku pecah.. dia istri Abang,Abang sudah menikahinya selama 3 bulan tangisku terhenti bagai disambar petir hatiku perih mendengar pengakuan suamiku yang telah menduakan aku beberapa bulan ini ternyata tubuhku tak kuat menerima kenyataan yang ada aku ambruk di depan bang Ammar aku tak sadarkan diri...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD