aku terbangun ketika azan subuh berkumandang,ku lihat bang Ammar terlelap disampingku,kuperhatikan lagi wajah suamiku yang telah menemaniku beberapa tahun ini,air mataku kembali menetes saat ku ingat pengkhianatan yang telah dilakukannya padaku,hati ini kembali terasa pilu,sakit rasanya.
akhirnya aku bangkit dari tidurku aku akan sholat subuh dulu akan ku adukan semuanya kepada penciptaku,tempat ku berkeluh kesah hanya kepda penciptaku
sebenarnya bisa saja aku berkeluh kesah kepada orang tua di kampung tapi aku tak tega membagi luka ini pada Meraka diusia mereka yang renta harus terbebani dengan masalah yang melanda rumah tangga ku,untuk sekarang biarku selesaikan sendiri masalah ini.
usai sholat subuh aku membuat sarapan untuk kami walaupun aku tak tau kedepannya rumah tangga ku akan seperti apa tapi aku tetap akan melaksanakan kewajiban ku sebagai istri bang Ammar walaupun aku tidak akan pernah setuju untuk dimadu tapi aku akan tetap melaksanakan kewajiban ku.
usai berkutat di dapur aku menuju ke kamar untuk membangunkan Ara
Ara bangun sayang kita mandi yuk...
anak kecil itu mengerjapkan matanya saatku bangunkan saat melihatku dia tersenyum dan langsung minta gendong,aku menggendongnya menuju kekamar mandi untuk memandikan balita ku ini
usai mandi aku mendadani putri cantiku karena kami akan pergi ke toko pagi ini.ya aku memang sengaja berangkat agak pagi untuk menghindari bertemu dengan bang Ammar hati ini belum siap untuk bersitatap dengan bang Ammar biarlah hati ini tenang terlebih dahulu setelah itu baru aku ambil langkah untuk masa depanku dan Ara.