Episode 3

318 Words
Belum selesai ia berandai-andai menyusun jalan keluar untuk lari dari keputusan ini, sebuah ketukan keras terdengar bertubi-tubi di pintu kamarnya, disusul dengan teriakan kencang dari ibunya. "Yo, Mom tahu kamu didalam!" Ancamnya, "kalau kau tidak membuka pintu dalam hitungan lima, Mom akan seret seorang penjaga rumah untuk menghancurkan pintu Kamarmu!" Yolanda mengeleng pasrah, ia tahu ibunya tidak pernah main-main dengan ancamannya. Dia masih ingat betul saat usianya menginjak 10 tahun, saat itu dia marah dan mengunci pintu, Ibunya sudah memperingatkan dengan ancaman akan mendobrak paksa pintunya jika tidak keluar dalam hitungan lima. Dan saat itu juga, ketika ia benar-benar tidak mau keluar, ibunya sudah mengayunkan kapak untuk menghancurkan pintunya. Bahkan pernah ketika dia tidak pulang sampai dini hari dan mengabaikan ancaman ibunya untuk segera pulang, keesokan harinya seluruh aset uang jajannya telah diblokir dan mobil-mobilnya dihancurkan oleh ibunya dengan tongkat kasti. Ancaman ibunya 79% adalah kemungkinan kejadian nyata dimasa depan, pikirnya. "Iya Mom." Yolanda mengeluarkan kepalanya untuk melihat ibunya yang malam itu mengenakan little black dress Chanel yang semakin memperlihatkan kegarangan dalam parasnya yang cantik. Dengan sangat anggun, melebihi super model manapun ibunya masuk. Mata tajamnya menatap penuh peringatan kepada putri tunggalnya itu. "Kembali ke pesta!" Perintah ibunya tanpa bisa dilawan. "Tidak," Yolanda menabuh genderang perang. "Yo," dengan logat bali yang eksotis tanpa menghilangkan nada perintah untuk ditolak dia kembali mengingatkan putrinya. "Kembali ke pasta, ini bukan permintaan tapi perintah." "Yo bukan gafis berusia lima tahun Ma." "Lima tahun atau 25 tahun bahkan 50 tahun di mata Mom, kamu tetap putri kecil Moma." "Moma, ini tidak adil untuk Yo. Kalian tidak membicarakan apa-apa padaku, aku sudah besar dan aku punya pilihan hidup sendiri." "Moma sedang tidak ingin berdebat. Turun kebawah dan temui tamu kita atau... " "Atau akan memblokir semua kartu kreditku, maaf Ma, Yo sudah punya uang, tabunganm kartu kredit dllnya atas nama Yo sendiri. Dan Yo tekankan pada Mom, pada Moma Yo tersayang, di bawah sana bukanlah tamu Yo, tapi tamu Daddy. Bukanlah pesta ini diadakan tanpa sepengetahuanku?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD