Part 07

1448 Words
Blink Corporation, Jakarta pusat, Indonesia “Bagaimana persiapan pembukaan Hotel dan Resort kita yang di Bali?” tanya Serin sambil membolak balik berkas yang dibacanya saat ini. Sembari menunggu laporan Dadi selaku tim perencana pelaksanaan pembukaan hotelnya yang di Bali melalui WhattsAap. “Persiapan tinggal finishingnya. Semuanya sudah siap, para karyawan hotel dan resort juga sudah siap untuk acara pembukaan,” ucap Dadi. Serin Membubuhkan tanda tangan di berkas yang dari tadi dia baca, mengangkat kepala sambil berpikir apa dia harus datang dalam pembukaan Hotel dan Resortnya yang di Bali, karena selama ini dia tidak pernah menampakkan dirinya di hadapan publik kalo dirinya adalah pemilik dari Blink Corporation. “Apa Anda sedang memikirkan sesuatu Miss?” tanya Dani penasaran. “Kau terlalu ingin tau, Dan. Urus saja pekerjaanmu yang masih belum selesai di sana, nanti kalo sudah beres semua, tolong hubungi aku,” ucap Serin dengan ketus. Seperti orang yang lagi mengintimidasi. Dani menghela nafas. ”Apa Miss berencana untuk tidak menghadiri lagi acara pembukaan Hotel dan Resort seperti tahun-tahun kemarin, Miss sering menghindar dan terus bersembunyi dari wartawan berita yang ingin meliput,” ucap Dani dengan sopan. “Kau ini sangat menyebalkan Dan, padahal aku sudah mau mengatakan kalo aku tidak ingin hadir di acara pembukaan Hotel dan Resortku,” ucap Serin dengan ketus. Serin memutus perbincangannya begitu saja. Duduk menyandar di kursi sambil berpangku tanggan memikirkan apa sudah waktunya dia menampakkan dirinya kepada publik. Tiba-tiba dia teringat tentang pantinya. Bagaimana perkembangan selanjutnya, karena dia tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga Albert. Serin menyerahkan tanggung jawab itu kepada Kaki tangannya, Carlos. Serin mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Carlos dengan video call via WhattsAap. “Pagi Miss,” ucap Carlos dengan nada santainya sambil menyeruput kopi yang dia pegang. “Pagi Carlos, bagaimana perkembangan soal panti? Apa pihak Umi menjual lahan itu?” tanya Serin dengan penasaran sambil tetap sandaran di kursi kerjanya. “Pihak Albert tidak mau menjual lahan itu, Miss, karena ada faktor kesengajaan supaya panti asuhan yang pernah Miss tinggali supaya hancur dan Miss merasa sedih melihat tempat tinggal Miss rata dengan tanah.” ucap Carlos menjelaskan pada dengan detail. “Ok....kalo itu mau mereka. Siapkan solusi kedua Carlos untuk Panti Asuhan Pertiwi. Untuk masalah keluarga Albert aku sudah mempunyai rencana sendiri, untuk memberikan pelajaran pada mereka,” ucap Serin dengan menyunggingkan senyum Smriknya. Carlos bergidik sendiri melihatnya.” Sepertinya Miss kali ini tidak main-main mau membalaskan perlakuan keluarga mantan suaminya itu.” batin Carlos sambil tetap memandang Serin, wanita yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Setelah bercakap-cakap sebentar dengan Carlos dan Serin, mereka memutuskan panggilan videonya dan kembali melanjutkan pekerjaanya untuk membaca berkas-berkas yang harus dia tanda tanggani, karena berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya. Meskipun perusahaan Serin baru berumur 4 tahun. Kwalitas perusahaan Serin tidak bisa dianggap remeh. Perkembangan pesat perusahaan Blink Corporation sekarang sudah sejajar dengan perusahaan Albert, Citra Grup dan Aditama corporation. Tiga perusahaan terbesar di Indonesia. Serin sedikit kaget saat melihat ada pengajuan kontrak kerjasama dari Aditama Corporation, tempat dia bekerja dulu. Serin membaca dengan detail kerja sama yang diajukan perusahaan itu. Setelah membaca kontrak kerja sama, Serin menghubungi sekertarisnya untuk membuat jadwal pertemuan dengan Aditama Corporation. “Hallo Maria.” “ Iya Miss...” “ Ke ruanganku sekarang.” “ Baik Miss.” Serin memutuskan panggilan telepon kantornya sambil menunggu sekertarisnya datang. Serin mengecek pesan dari manager restoran dan cafe yang berada di Swiss. Memantau perkembangan cafe dan restorannya saat sekarang ia tinggal. Serin tetap memantau perkembangan restoran dan cafenya saat dia sekarang berada di Indonesia. Tookkk...Toookk...toookkk.... Sekertarisnya memasuki ruangan kerja Serin dengan membawa Ipad dan buku agenda kerjanya. Dia berdiri dengan sopan di hadapan Serin. “Maria, hubungi pihak perusahaan Aditama Corporation untuk menindaklanjuti masalah kontrak kerja sama perusahaan yang mereka ajukan dan buatkan juga agenda pertemuan dengan perusahaan mereka,” ucap Serin sambil tetap melihat laptop yang ada di meja kerjanya. “Baik Miss,” ucap Maria dengan sopan. “Apa agendaku untuk hari ini?” tanya Serin pada Maria. “Nanti setelah makan siang, ada meeting dari semua divisi Miss.” “Baik kalo begitu, persiapkan semuanya, kamu boleh pergi sekarang.” “Permisi Miss.” Maria meninggalkan ruangan Serin, dan menuju ke ruangannya yang berada di depan ruangan Serin. **** Flashback Mansion Keluarga Lessham “ Pap, Mommy mau tanya?” “Tanya aja Mi, emang ada apa? seperti ada yang merisaukan pikiran Mami? gak biasanya Mommy seperti ini,” ucap Tuan Andre kepada Ibu suri dengan sedikit penasaran. “Papi tau perusahaan Blink Corporation?” tanya Ibu suri dengan wajah serius kepada suaminya. Tuan Andre sedikit terkejut mendengar pertanyaan istrinya, tidak biasanya istrinya menanyakan perihal perusahaan.Tuan Andre sedikit curiga dengan Ibu suri. Seperti ada yang dia sembunyikan. “Tahu, Mi, perusahaan yang sekarang lagi berkembang pesat dan etos kerjanya tidak bisa dipandang remeh. Memang ada apa? Mami tanya tentang perusahaan Blink. Corporation?” tanya Tuan Andre dengan sedikit menyelidik. “Siapa pemilik perusahaan Blink.Corporation Pap?” tanya Ibu suri. “Kalo gak salah namanya itu Miss. Serin, Mi? emang kenapa Mami bertanya seperti itu? apa ada yang sedang ditutupi Mami dari Papi?” ucap Tuan Andre dengan penasaran, melihat ekspresi senyum-senyum istrinya. Seperti sedang ada yang dia rencanakan.” Oh Tuhan jangan sampai ada acara drama queen lagi,” ucap Tuan Andre dalam hati. “Apa Papi tidak ingin mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahaan itu Pap?” tanya Ibu suri pada suami tercintanya dengan memasang wajah ingin tau. “Sudah, Mi, dua hari yang lalu perusahaan mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahan Blink. Corporation. Emang kenapa Mami tanya masalah itu?” selidik Tuan Andre. “Pap, apa boleh nanti Mami ikut kalau bertemu dengan pihak Blink.Corporation?” Ibu suri memasang wajah inocent kepada suaminya. “Boleh saja, tapi ada syaratnya,” ucap Tuan Andre. “Apa pap syaratnya? sama istri sendiri ada syarat-syaratan,” gumam Ibu suri sambil memanyunkan bibirnya. Tuan Andre yang melihat ekspresi Istrinya cuma bisa geleng-geleng kepala. “Ceritakan pada papi ada apa sebenarnya, sampai-sampai Mami tanya soal Blink. Corporation.” Ibu suri menghela nafas panjang sebelum menceritakan yang apa ia ketahui soal putra bungsunya, Adrian. Mengalirlah cerita dari Ibu suru kepada suaminya. Awal mula ia mengetahui ketertarikan Adrian pada Serin. “Gini Pap, tadi Mami tidak sengaja baca e-mail yang diberikan kaki tanggannya Adrian si Josep. Adrian menyuruh Josep mencari informasi tentang seorang wanita dan wanita itu bernama Serin Amanda Carla, pemilik Blink. Corporation dan Mommy juga mendengar gumaman Adrian dari belakang, kalo Adrian tertarik dengan wanita itu Pap. Jadi, jiwa kepo Ibu suri meronta-ronta ingin tau sosok wanita itu, yang bisa membuat Adrian memikirkannya,” ucap Ibu suri panjang lebar pada Tuan Andre. “Oh begitu, terus rencana Mamk apa kalo Papi boleh tau?” tanya Tuan Andre sedikit Kepo. “Ada deh Pap, rahasia Ibu suri.” Ibu suri mencium pipi Tuan Andre dan meninggalkan Tuan Andre yang masih bengong.” Semoga Mami tidak melakukan hal-hal yang aneh yang bakalan membuatku malu nantinya,” desah Tuan Andre. **** Blink. Corporation “Miss, pihak Andre Corporation sudah mengkonfirmasi perihal pertemuan antar kedua pihak, dan pertemuannya diadakan di kediaman Tuan Andre sendiri saat akhir pekan nanti,” ucap Maria dengan sopan. “Aneh sekali, kenapa Tuan Andre mengingginkan pertemuan diadakan di kediaman pribadinya?” tanya Serin dengan penasaran. “Kata sekertaris Tuan Andre, proyek ini yang menangani adalah istri dari Tuan Andre sendiri Miss, dan istri Tuan Andre menginginkan kalau pertemuannya diadakan di kediaman pribadi Tuan Andre. Pertemuannya sekitar jam 4 sore Miss. Sekertarisnya juga tadi sudah memberikan alamat kediaman Tuan Andre sendiri Miss,” ucap Maria panjang lebar. Serin mengganggukkan kepalanya. “Apa ruang meeting sudah siap, kalo sudah siap kita ke sana.” “Sudah Miss, para Kepala Divisi dari berbagai bagian juga sudah berkumpul,” ucap Maria dengan sopan. Serin berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju tempat meeting dengan diikuti Maria dibelakangnya. Dengan membawa Ipad dan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk rapat. Serin memasuki lift khusus petinggi perusahaan dan menuju ke ruang rapat. Ting,,,,,,,pintu lift terbuka. Serin berjalan memasuki ruang rapat. Semua pegawai berdiri dengan sopan, Serin berjalan menuju mejanya dengan tatapan dingin dan datar. Serin duduk di kursinya dan para pegawai ikut duduk di kursi masing-masing. Rapat pun dimulai, semua divisi menyampaikan laporanya masing-masing. Serin sedikit memberi masukan untuk tiap-tiap divisi. Rapat berjalan sekitar dua jam dan akhirnya rapat pun selesai dengan lancar. Serin merasa puas dengan hasil kerja semua divisi. Dia tak menyangka kalo perusahaannya bisa maju sepesat ini. “Terima kasih atas dedikasi kalian untuk perusahaan, berkat kerja sama kalian Blink. Corporation semakin berkembang pesat dan untuk hadiah kalian akhir tahun kalian mendapatkan tiket holiday ke Swiss bersama keluarga kalian selama seminggu,” ucap Serin menutup meeting dan berjalan ke luar dari ruangan yang diikuti oleh Maria. Semua divisi merasa bahagia karena pemilik Blink. Corporation mengapresiasi hasil kerja mereka selama ini dan memberikan tiket gratis liburan akhir tahun untuk hadiahnya, semua merasa bersyukur memiliki Serin sebagai atasannya Satu wajah yang menitihkan air mata di ruang meeting yang tak lain adalah sahabat Serin, Kirana. “Kesuksesanmu membuatku bangga, Rin, meskipun sulit untuk menggapaimu lagi,” ucap Kirana dalam hati.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD