OMG! Lagi-lagi Aku Bertemu Pria Ini

1203 Words
    DING!!!     Tidak butuh waktu lama, lift yang tadi berada di lantai 60 akhirnya sampai di lantai 1 perusahaan Victory Corp. Aku berjalan keluar dari lift menuju lobby yang ada di lantai tersebut. Saat sampai di meja resepsionis, seorang resepsionis berkata padaku. “CEO Fe, Tuan ini ingin  bertemu dengan anda.”       Aku yang sedang berdiri melirik kearah pria tinggi besar yang ada di hadapanku. Ia mengenakan sebuah kemeja hitam dengan lengan yang dilipat hingga siku. Pria itu berdiri membelakangiku sambil sibuk dengan handphone yang ada di tangannya. Aku yang merasa penasaran menyapa pria itu, “Tuan, apa kau menca…”       Tiba-tiba pria itu membalikkan tubuhnya menghadapku. Ia menyapaku dengan senyum smirkingnya, “Hai…Nona Freya.”     Aku yang sangat kaget melihat pria itu tidak melanjutkan ucapanku tadi yang sempat terputus. Aku membalikkan tubuhku berusaha kabur dari pria itu. “OMG! Lagi-lagi aku bertemu pria ini lagi.” Aku bergumam dengan suara rendah dan menepuk dahiku.       Tapi pria itu mencegatku yang hendak kabur. “Nona, apa kau akan frustasi jika dalam sehari tidak membuat masalah denganku?”     Aku yang tidak mengerti maksudnya, membalikkan tubuhku dan kemudian balik bertanya. “Apa maksud Tuan mengatakan aku membuat salah denganmu?” Aku berbicara menatapnya dengan alis yang terangkat.       Ia kembali menunjukkan senyum smirking nya padaku, “Apa kau lupa kalau kau telah membawa koperku tanpa sepengetahuanku? Itu sama saja dengan pencurian.”       “Kau…” Aku melototinya dengan wajah memerah.       “Sekarang ikut denganku atau kau akan ku laporkan pada polisi atas kasus pencurian.” Ia membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi berjalan kearah pintu perusahaan. Aku yang tidak ingin mengalami masalah hanya bisa mengikutinya dari belakang dengan terpaksa.       Aku mengikutinya hingga ke parkiran. Ia berhenti di depan sebuah mobil Ferrari p4/5 berwarna merah, salah satu mobil termahal di dunia. Ia membuka pintu driver dan memasukinya. Aku tercengang melihat pria yang ada dalam  mobil tersebut. Melihat ia yang hanya menggunakan kemeja hitam, celana hitam dan sepatu sneakers tanpa jas, rasanya tidak mungkin pria itu memiliki mobil dengan harga selangit itu. Aku yang memiliki perusahaan besarpun tidak berpikir untuk membeli mobil dengan harga fantastis itu. Apa pria kaya punya caranya sendiri untuk mengahambur-hamburkan uang? pikirku.     Tiba-tiba ia menekan klakson mobilnya, membuat aku yang dari tadi melamun sadarkan diri. “Nona, apa kau akan tetap berdiri di sana hingga nanti malam? Masuklah!”     Aku mengertakan gigiku menahan emosi mendengar ucapannya yang begitu kasar padaku. Baru kali ini ada orang yang berani berbicara seperti itu padaku. Aku berjalan menuju pintu co-driver dan kemudian masuk.       Selama di perjalanan, tak satupun dari kami yang berbicara. Hanya ada suara musik electro mix yang memekakkan telinga. Membuat diriku yang menahan amarah semakin marah mendengarnya. Aku dengan berani berbicara keras pada pria itu, “Apa kau begitu tuli sampai-sampai mendengar music dengan volume begitu besar?”       Ia yang mendengar ucapanku mendadak memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Aku menggelengkan kepalaku melihat kelakuan pria yang ada di sampingku. “Apa kau sudah gila? Kau memberhentikan mobil di tengah jalan. Kau bisa ditilang.”       Ia menatap tajam kepadaku seperti tidak mendengarkan ucapanku. Wajahnya memerah karena menahan amarah, “Kau selalu mencari masalah denganku.” Setelah mengucapkan beberapa kata, pria itu kembali menghidupkan mesin mobilnya dan menginjak pedalnya dalam-dalam. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membuatku yang ada disampingnya ketakutan. Pria ini benar-benar gila.       Satu jam kemudian mobil yang aku tumpangi itu membawaku ke kawasan Lantau Island yang merupakan pulau terbesar di Hong Kong. Mobil itu melewati pantai-pantai dengan batu karang yang indah. Juga melewati bukit-bukit yang menjulang tinggi dengan pepohonan yang rindang di bahu jalan. Aku tidak tahu kemana pria ini akan membawaku. Aku tidak berani bersuara apalagi bertanya padanya. Tatapannya yang tajam saat berbicara denganku tadi seperti mengeluarkan aura yang ingin membunuh. Membuatku benar-benar merasa takut. Aku hanya bisa berdiam menatap keluar kaca mobil menikmati keindahan alam yang aku lalui.       Tiba-tiba mobil Ferrari p4/5 itu berbelok kearah jalan aspal yang lebih kecil dari jalan utama melalui semak belukar yang tinggi, membuat aku yang sangat takut hanya bisa merapalkan banyak doa untuk keselamatanku. Apa pria ini akan membunuhku hanya karena sebuah koper? Itu hal yang terlintas dipikirankun saat ini. Hingga 5 menit kemudian akhirnya mobil itu berhenti di sebuah Villa tepi pantai di Silvermine Bay. Sebuah Villa bergaya classic minimalis yang begitu mewah menghadap ke Silvermine Bay Beach. Villa yang besar dan indah menghadap ke pantai seperti Villa impianku.       “Turun!” tiba-tiba pria itu memerintahku untuk turun setelah memarkirkan mobilnya di halaman Villa.       Aku yang masih merasa takut hanya bisa mengikuti perintahnya. Pria ini benar-benar tidak masuk akal. Beraninya dia mengancam dan memerintah orang sepertiku. Aku mengikuti pria itu berjalan menuju pintu masuk Villa. Ia menempelkan jarinya kearah handle pintu, dan kemudian pintu itu terbuka otomatis.       “Masuklah.” Ia yang sudah berada di dalam rumah menyuruhku masuk, dan aku pun masuk. Saat ini rumah itu sangat gelap karena gorden yang berwarna gelap masih tertutup dan lampu belum dinyalakan. Pria itu memetik jarinya, seketika lampu ruangan tersebut hidup dan gorden yang masih tertutup tadi bergerak hingga cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Aku yang melihat semua kejadian ini hanya bisa berdecak kagum dan menggerakkan salivaku. Pria tidak masuk akal ini benar-benar kaya. Aku saja tidak memiliki system otomatis di rumahku kecuali handle pintu dengan sidik jari.       “Tidak usah kaget seperti itu.” Ia memberi senyum smirking padaku, kemudian berjalan kearah lift yang ada di sudut ruang. “Tunggu sebentar.” Ia memasuki pintu lift dan berlalu.       Aku hanya menganggukkan kepala menanggapinya. Aku yang menunggunya di ruang tamu di lantai satu Villa ini, hanya bisa melihat ke sekelilingku. Villa dengan empat lantai ini begitu besar. Ruang tamu yang di design sangat mewah ini bergaya aristrokat, tepatnya classic dengan warna gold menghiasi setiap sudut ruangan seperti kerajaan Romawi kuno. Tidak jauh dari ruang tamu terdapat ruangan lapang yang sangat besar dengan sebuah piano dan biola di tengah-tengah ruangan tersebut. Di ruangan itu terdapat sebuah jendela kaca yang sangat besar, sebesar dinding ruangan yang menghadap ke pantai. Ini adalah spot paling menarik di lantai satu ini.       Aku berjalan kearah ruang lapang tesebut menuju jendela kaca yang sangat besar itu. Aku berdiri di sudut ruangan itu sambil menikmati keindahan pantai yang ada di Silvermine Bay. Deburan ombak, pasir yang putih, burung-burung yang berterbangan, batu karang yang berdiri kokoh dan air laut yang biru membuat mata yang melihatnya terhipnotis. Benar-benar pemandangan yang sangat indah. Tapi lamunan akan keindahan pantai hanya berhenti sampai di situ saja. Tiba-tiba suara pria arrogant itu terdengar dari sudut ruangan yang lain.       “Nona, ini kopermu. Segera bawa kopermu dan pulanglah.”       Aku menoleh kearah pria itu, “Lalu bagaimana dengan kopermu?”       “Ambil saja” Ia menjawab dengan suara rendah dengan wajah tak peduli.       “Tapi aku tidak membutuhkannya.”       “Aku lebih tidak membutuhkan lagi pakaian, bra dan kosmetik yang ada di dalam kopermu.”       Aku yang mendengar ucapan pria tersebut sangat kesal. Pria ini benar-benar arrogant. Aku berjalan kearah koper itu dan mengambilnya. “Terimakasih.”       Setelah mengucapkan satu kalimat itu aku berjalan kearah pintu Villa dan pergi. Sedangkan pria yang ada di dalam Villa itu hanya diam berdiri melihat kepergianku. Pria ini benar-benar tidak masuk akal. Setelah membawaku kesini dengan paksa, kemudian malah mengusirku. Tidak punya perasaan! Upatanku dalam hati. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD