Rencana Dendam

1450 Words

Semalam aku tertidur pukul tiga. Pagi ini terbangun dengan kepala pusing dan mata berkunang-kunang. Namun, kupaksakan menyelesaikan tugas domestik sebelum Ardian dan Isa terbangun. Memasak, cuci baju, bersih-bersih rumah. Baru selesai gantung jemuran, Isa menangis. Sepuluh menit berikutnya, Isa sudah wangi dan rapi. Ia begitu riang saat kuhidangkan telur rebus dan bubur kesukaannya. Anak ini sehari bisa menghabiskan lima butir telur rebus. Beda dengan kembarannya yang telah tenang di alam lain. Esa tidak suka makan telur rebus. Telur goreng pun satu saja tidak habis dimakan. Saat yang sama, Ardian melenggang ke meja makan. Sisa kemarahan kemarin mungkin masih bersemayam. Karena tidak ada senyum atau sapa. Hanya menarik kursi dan duduk, lalu mengambil makanan dalam diam. Padahal baru k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD