Ivan

1564 Words

Kukirimkan pesan pada Ivan. Mengajak ketemuan di warung depan butik. Tidak mungkin meminjam uang melalui saluran telepon. Sungguh tak beradab. Dulu, sebelum bergaul dengan Vini, aku pernah punya teman yang sangat dekat. Tapi hubungan kami berantakan karena uang. Ia pernah kesusahan membeli buku dan aku membantunya. Namun, giliranku aku kesusahan, ia masa bodo. Aku mau pinjam pun tak dikasih. Padahal aku tahu ia baru dapat kiriman. Justru Vini yang jarang saling sapa memberiku bantuan. Sejak saat itu, hubungan pertemanan kami merenggang dan aku malah dekat dengan Vini hingga sekarang. Pukul 11.33 aku tiba di warung dan merasa aneh. Beberapa orang yang pernah mengenaliku sebelumnya memandang sinis. Bahkan ada yang berbisik-bisik sambil melirik. Seolah mereka sedang membicarakan keburukanku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD