bc

The Stone of Destiny [Pierre de Destine]

book_age16+
487
FOLLOW
2.3K
READ
adventure
brave
prince
king
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Demi mencari Batu Takdir yang konon bisa menghidupkan kembali yang telah mati, pewaris tahta Glintland Kingdom rela meninggalkan istana, menyelusuri hutan berbahaya, bahkan menentang sang Ayah demi ibunda yang dicintainya.

Namun, Pangeran Elzio Lavetro melupakan satu fakta bahwa batu tersebut dijaga oleh seekor monster berbahaya bernama Behemoth yang tinggal di kawah gunung.

Hingga kemudian, semesta mempertemukan pria itu dengan seorang dryad nan cantik. Yang mampu membuat hati Pangeran berdebar tiap kali melihat senyumannya. Akankah pencarian Batu Takdir itu berlanjut?

chap-preview
Free preview
Prolog
Api membakar sebagian besar Kota Labierre. Seekor mahluk raksasa yang mengeluarkan api biru melalui duri di punggungnya mengaum, lalu menghantam beberapa rumah dengan ekor yang panjang dan besar dalam sekali kibas. Jerit panik terdengar ketika reruntuhan bangunan menimpa tanah. Mahluk yang disebut sebagai Behemoth itu seolah mengamuk dan tidak ada yang bisa meredakan kemarahannya. Sebuah gelombang lahar panas membentuk bola api raksasa melayang, lalu menyerang monster tersebut. Asap mengepul pertanda suhu cairan itu bisa menghanguskan apa saja yang mengenainya. Namun, tentu saja sang Pengendali tidak akan membiarkan itu terjadi. Dari atas sebuah bangunan tampaklah pria gagah berambut cokelat kemerahan dengan mata biru tengah menggerakan tangannya, ia adalah Golsum. Setiap pergerakan tangan lekaki itu turut mengubah bentuk gelombang lahar. Dari yang semula seperti bola raksasa lalu memanjang, melilit Behemoth kemudian menggulung tubuh mahluk itu agar tidak bisa melakukan kerusakan lagi. Keempat kaki serta ekor si monster legenda di Labierre itu seakan masuk ke dalam bola lahar dan hanya menyisakan kepalanya sambil terus mengeluarkan auman. Satu Pengendali lain ikut membantu membakar kepala Behemoth. Namun. Sebagai peliharaan dewa yang kabur, mahluk ini tentu kebal dari serangan manusia dan tidak akan ada api di dunia yang bisa membinasakannya atau secara garis besar tidak ada yang mampu menghancurkan mahluk itu. Sekali pun ia di masukan kembali ke kawah Gunung Kaimana, tempat ia beristirahat sebelumnya. Beberapa prajurit istana terlatih yang mengenakan zirah perak dengan ukiran lambang Bunga Peony di bagian depan merentangkan kedua tangan mereka. Menciptakan lingkaran angin yang memutar di sekitarnya, lalu dalam waktu sekejam angin kecil yang semula berputar rendah itu semakin tinggi membentuk pusaran angin puyuh di bawah kaki masing-masing hingga menyebabkan tubuh mereka melayang terbang. Tidak sampai disitu, para prajurit yang sudah melayang ini membentuk formasi dan mendekat pada Golsum sang Pengendali Lahar, menyediakan tempat untuknya terbang bersama mereka. Dari atas bangunan, Golsum melangkahkan kaki menuju barisan para prajurit tanpa melepaskan kendalinya terhadap lahar yang menggulung Behemoth. Pria bertubuh tinggi besar itu ikut melayang meski tidak mempunyai sihir angin. "Bawa aku ke Kaimana!" Suara serak dan dalam itu memerintah. Dia masih berusaha dengan segala kemampuannya untuk bertahan mengurung sang Monster dalam bola lahar. "Cepat!" Para prajurit segera melesat. Membawa Golsum di antara mereka serta Behemoth yang tampaknya mulai berhenti berontak. Tidak, monster itu bukan kalah. Dia hanya merasa mengantuk karena pada kenyataannya tidak ada yang bisa membunuh mahluk buas ini. Namun, ada beberapa orang yang berhasil mengendalikan kemarahan sang Monster dan Golsum adalah salah satunya. *** Riuh tepuk tangan masyarakat mengiringi penobatan Golsum sebagai Raja berikutnya. Ayah Golsum menaruh mahkota yang ia kenakan ke atas kepala sang Putra yang tengah menekuk satu lutut. Monster Behemoth sudah kembali tidur di Kawah Gunung Kaimana, itu semua atas jasa Golsum, putra keduanya. Maka, kursi serta tahta Glintland Kingdom sangat layak untuk ia dapatkan. Di satu sisi seorang anak kecil berusia sepuluh tahun dengan warna rambut dan mata yang sama dengan Golsum memandang raja baru dengan senyum bangga sambil bertepuk tangan semangat, mengabaikan beberapa luka gores di kening serta tangan mungilnya. Bocah itu menengadah dan mendapati sang Ibu juga tersenyum bangga menatap suaminya. "Mulai sekarang tahta ini ku wariskan pada Golsum. Putra Keduaku karna sudah berjasa besar dalam menyelamatkan negara kita serta tidak diragukan lagi kemampuannya untuk menjinakkan Behemoth," tutur Pria setengah baya yang rambutnya sudah memutih. "Golsum!! Golsum!! Golsum!!" teriakan para rakyat menggaungkan namanya sebelum suara tepuk tangan kembali berderu. Satu sosok lain yang berada di samping mantan raja melempar senyum, lalu menghampiri adiknya. "Selamat, kau memang pantas mendapatkannya," bisik pria itu sambil memeluk dan sesekali menepuk punggung Golsum. "Terima kasih, Kak." Selepas pelukan itu terurai, bocah laki-laki tadi berlari menerjang raja baru. Pria bermata biru itu menyambutnya. Dalam sekali gerakan, Golsum mengangkat putra tunggalnya tersebut. "Aku bangga pada Ayah," ungkap anak itu jujur, tangan kurusnya melingkar di leher Golsum. "Ayah juga bangga padamu. Kau melindungi ibu dengan baik, El." Golsum mencubit pelan pipi anaknya sebelum mengusap luka di kening Elzio. Hari ini adalah hari yang paling membanggakan dan membahagiakan bagi Elzio kecil. Namun, juga menjadi kenangan indah terakhir yang bisa dia ingat. Karena kenyataannya, kehidupan damai bocah itu mulai berubah sejak hari ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
571.2K
bc

Fake Marriage

read
8.5K
bc

The Seed of Love : Cherry

read
112.0K
bc

Call Girl Contract

read
323.1K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.6K
bc

I Love You Dad

read
283.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook