Episode 3

743 Words
Brukk! Astagfirullohal'adzim! Suara gebrakan pintu membuat seseorang yang sedang duduk bersila di depan tv terkejut bukan main. Dia menengok sebentar ke arah pintu. Dia melihat istrinya masuk dengan muka yang ditekuk. Raisya terlihat seperti orang yang sedang marah. "Kamu kenapa si sayang? Dateng dateng langsung dobrak pintu. Assalamualaikum kek Yang." Raisya tidak menghiraukan omongan Kelvin. Mood nya benar benar hancur hari ini. Dia melengos pergi ke kamar tanpa bicara sepatah kata pun. "Laah? Dia kenapa?" Karena penasaran dengan sikap istrinya yang sekarang. Kelvin menghampiri Raisya di dalam kamar. "Sayang?" Di kamar Kelvin tidak menemukan Raisya. Namun suara gemercik air di dalam kamar mandi membuat Kelvin tau kalau Raisya pasti sedang mandi. Sambil menunggu Raisya keluar. Kelvin bermain dengan game online kesukaannya ponselnya. Mobile Legends Setengah jam kemudian Raisya baru keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe dan sebuah handuk di kepala. Bau wangi mawar menyeruak di dalam kamar. Raisya benar-benar harus mendinginkan kepalanya yang tiba-tiba saja ingin meledak mengingat kejadian di sekolahnya. Kelvin melihat Raisya yang masih sibuk memilih baju yang akan dipakainya. Kelvin cengar cengir sendiri. Sebentar lagi pasti dia akan melihat pemandangan indah saat istrinya itu mengganti pakaian. Tapi menit berikutnya Kelvin di buat cengo. Istrinya itu kembali memasuki kamar mandi. Raisya mengganti pakaian di kamar mandi? Ya ampun. Gagal total rencana kotor Kelvin. Tapi tidak biasanya Raisya mengganti pakaian di kamar mandi. Biasanya dia akan mengganti pakaian di kamar. Entah itu ada Kelvin atau tidak. Tapi sekarang? Benar benar ada yang gak beres. Raisya keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap. Raisya seperti tidak melihat makhluk yang sekarang sedang berada disitu. Raisya mencuekinya. Karena semakin bingung dengan sikap Raisya. Kelvin mencoba untuk bertanya padanya. "Sayang? Kamu kenapa sih?" Kelvin menarik tangan Raisya hingga mereka saling berhadapan. Kelvin melihat mata Raisya. Matanya merah dan sembab. Raisya nangis? "Sayang? Hey? Kamu kenapa si? Cerita dong." Kelvin memegang dagu Raisya supaya Raisya mau menatapnya. "Kamu habis nangis? Siapa yang bikin kamu nangis sayang?" Dan detik itu juga Raisya menumpahkan air matanya dalam pelukan Kelvin. Raisya tidak bisa menahannya lagi. Cibiran dari teman temannya di sekolah tadi sungguh membuat Raisya sakit hati. "Hikss. Kamu jahat Kelvin." Raisya memukul pelan d**a Kelvin. "Aku jahat? Emang aku ngapain kamu?" "Hiks.. kalo kamu nggak bikin aku kayak gini. Semua orang pasti nggak bakal nge-bully aku." Alis Kelvin saling bertautan."Siapa yang udah berani ngebully kamu yang?" "Hikss. Semua orang di sekolah." "Kamu tenang aja. Aku bakalan kasih mereka pelajaran biar nggak bully kamu lagi. Oke? Sekarang kamu jangan nangis?" Kelvin mengusap air mata Raisya lalu mencium kening dan matanya yang sembab. "Senyum dong?" Raisya tersenyum. Kelvin juga ikut tersenyum. "Jadi? Mereka ngebully kamu karena apa?" Tanya Kelvin "Gara gara ini lah" Raisya menunjuk lehernya sendiri. "Aku dibully abis-abisan sama fans kamu itu. Dikira aku cewek murahan lah. Ada yang bilang kalo aku udah godain kamu supaya kamu mau ngelakuin ini sama aku." Raisya cemberut. "Kamu tenang aja. Besok aku akan buat mereka nyesel karena udah berbuat nggak baik sama kamu. Enak aja mereka ngatain Istri aku yang cantiknya ngalahin Lisa BlackPink ini." Kelvin mengedipkan matanya membuat Raisya tersipu malu. "Dasar." Raisya memukul kecil d**a Kelvin. Kelvin menahannya lalu tertawa. Dia menarik tangan mungil Raisya "Hahaha. Tangan kamu itu nggak berasa apa-apa yang kalo mukulin aku kek gini." "Iya deh. Gue tau. Badan gue emang nggak sebesar badan Lo" "Eh udah mulai ya. Manggilnya Lo-Gue. Nggak sopan sayang. Masa sama suami sendiri manggilnya Lo." Kelvin mencubit hidung Raisya. Raisya nyengir "Keceplosan. Lagian kamu ngatain aku gitu. Kamu nggak pernah kan ngerasin cubitan maut aku?" "Ohya? Emang kayak gimana coba?" Kelvin tersenyum mengejek Raisya membalas dengan seringaian. Lalu dalam hitungan 1 sampai 3 bukannya mencubit Raisya malah menggelitiki perut serta pinggang suaminya. "Rasain tuh! Hahahaa." "Hahaha udah Yang. Kamu mah curang ini itu digelitikin bukan nyubitin." "Bodo. Wlekk" Mereka berdua tertawa bersama sama. Raisya seakan lupa tentang kejadian di sekolahnya tadi siang. Kelvin berhasil membuat istrinya itu tertawa lagi. "Stop sayang." Raisya menghentikan aksinya. Dia sangat puas mengerjai suaminya. "Hm. Aku seneng banget hari ini." Raisya tersenyum bahagia "Oh ya? Bukannya tadi bete?" "Itukan tadi. Kan kamu yang udah bikin aku bahagia. Udah bikin aku ngelupain masalah tadi di sekolah." "Jadi? Aku dapet apaan? Kan udah bikin kamu bahagia." "Jadi kamu nggak ikhlas bikin aku bahagia?" Raut wajah Raisya berubah manyun lagi. "Ikhlas kok Yang." "Tapi tadi kenapa minta imbalan?" "Sebenarnya itu bukan imbalan sayang. Tapi jatah." Kelvin menyeringai m***m. Ah! Raisya tau! Pasti Kelvin minta itu. Raisya masih saja malu malu. "Tapi ini masih siang. Kamu yakin?" "Hm. Kamu tau yang? Bagi aku pagi siang ataupun malam itu sama saja." "Tapi.. Kyaaaa" belum sempat Raisya melanjutkan omangannya. Kelvin lebih dulu menggendong Raisya ala Bride style. ToBeContinued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD