MOMOY PERHATIAN BANGET SIH

1605 Words
Aqila bangun pagi ini dengan Kurang semangat. apalagi Biasanya pagi-pagi di hari Kamis ini, pasti ada ibu kost yang akan menyirami tanaman di halaman besar kosan. tidak enak rasanya bertemu dengan Ibu kosan setelah kejadian semalam. Ibu kosan pasti masih jutek sama Aqila karena Qila belum juga membayar uang kosan. "Berasa males mau pergi ke kampus, lewat depan atau lewat belakang aja ya? "tanya Aqila seorang diri. Aqila pada akhirnya pun Lewat pintu belakang kosan biar tidak bertemu dengan ibu kos pagi ini. Hari ini masih pukul 7 pagi. padahal Akila ada jam kuliah pukul 8. Aqila memilih untuk pergi ke mall tempat dirinya bekerja dulu. Aqilaa sangat berharap sekali bahwa sang Bos ada ditoko saat ini. Aqila akan meminta izin untuk ke kampus dulu guna menimba ilmu hingga siang nanti pukul 12. meskipun Akila sudah memberikan jadwal kuliahnya kepada sang Bos, tetapi Aqilah tidak ingin pergi tanpa izin dari Pak Boss. karena itulah dirinya berjalan kaki menuju Mall tempat dirinya bekerja dan langsung meminta izin kepada Pak Bos. Beruntung sekali, tidak berapa lama kemudian ketika Aqila sedang menunggu, datanglah sang Bos. Beliau langsung tersenyum karena melihat karyawannya sudah lebih dahulu datang. "Wah..Udah datang aja nih. Bapak jadi senang banget lihat Aqila semangat banget pagi-pagi udah duduk di sini nungguin toko buka. tiap hari kayak gini, Bapak jadi tambah semangat cari rezeki sama Aqila." ujar sang Pak Pos tersenyum sembari membuka tokonya. Aqila pun ikut tersenyum tidak menjawab. Aqila pun ikut membantu membuka toko karena memang saat ini masih pukul 7, toh dia tidak terburu-buru untuk segera pergi ke kampus. tidak ada salahnya membantu si Bos untuk mempersiapkan dagangan mereka hingga akhirnya benar-benar siap saat pembeli datang. Akila masih belum juga mengatakan tujuannya datang sebelum pergi ke kampus ini adalah untuk meminta izin kepada si Bos. Selama membantu si Bos bahkan sudah ada 3 orang pembeli datang ke Toko mereka pagi-pagi ini. Sementara toko lain belum ada yang buka. Benar nampaknya, Aqila seperti magnet pembuka rezeki bagi si Bos dan si Bos benar-benar sangat bersyukur sekali bahwa Aqila bekerja di tempat dirinya. pukul 7.40 Aqila pun akhirnya mendekati meja si Bos, mengatakan tujuannya datang ke mall ke toko tempat dirinya bekerja adalah untuk meminta izin. Aqila berjanji kepada si Bos bahwa pukul 8 hingga pukul 12 dirinya akan berada di kampus untuk menimba ilmu, setelahnya dia akan segera kembali untuk.bekerja. Si Bos tentu saja langsung mengizinkan bahkan segera kembali Memberi uang kepada Aqila. kali ini uang Rp10.000. si Bos berpesan untuk Aqila membelikan nasi uduk untuk sarapannya atau setidaknya menambah uang untuk nanti makan siang. " Maaf ya Aqila Ibu sama Bapak bos tidak bisa memberi banyak. apalagi memberimu uang sebesar Rp50.000 atau bahkan Rp100.000. karena keuntungan dari penjualan setiap lembarnya tidak sampai seperti itu. hanya kadang-kadang saja kita mampu menjual dengan keuntungan seperti itu. uang yang Bapak berikan itu bapak harap bisa mengganjal perut kamu hari ini tanda sebelum kamu bisa menerima gaji pertama kamu hanya itu saja. Maaf ya kalau mengecewakan atas apa yang Bapak kasih ke kamu setiap harinya, "ujar Pak Bos memberikan uang kepada Akila Akila mengerti mengapa dirinya hanya memberikan sedikit uang kepadanya. "makasih banyak Bos sudah kasih Aqila Uang 10000 buat sarapan. sejujurnya akilasendiri sudah sarapan kok tadi di rumah. Makasih banyak Aqila udah dikasih kesempatan untuk bekerja di sini. Bahkan dikasih kesempatan dan izin untuk Sambil kuliah juga. makasih banyak ya bos," Aqila tulus terhadap si Bosnya. "saya yang seharusnya makasih sama kamu Aqila, saya benar-benar beruntung memperkerjakan kamu. Lihat saja saya sudah dapat pembeli diharu sepagi ini. Ya sudah kamu berangkat gih sana, biar lebih santai pergi dan berangkat ke kampusnya. kamu hati-hati ya. pagi-pagi begini jalanan mulai ramai, banyak sepeda motor yang berseliweran di mana-mana. hati-hati nyeberang." pesan sang Bos. Aqila pun tersenyum mengangguk dan berpamitan langsung pada sang bos dan meninggalkan Mall tempat dirinya bekerja. Aqila langsung melangkahkan kakinya untuk menuju ke tempat dimana diri harusnya berada dan menimba ilmu. langkah Aqila sama sekali tidak terlalu bersemangat karena lagi-lagi dia pasti akan bertemu dengan dosen dan hari ini akan melewati kantor yaitu tata usaha bagian administrasi. Aqila merasa bahwa dirinya pasti akan dipanggil oleh bagian tata usaha dan juga bagian administrasi. mereka pasti akan segera menanyakan kembali uang semestera. Meskipun banyak mahasiswa yang sama-sama belum membayar tetapi Aqila adalah seseorang yang belum pernah terlambat membayar uang semesteran seperti sekarang ini. Benar saja, padahal Aqila sudah mempercepat langkahnya, Tetapi tiba-tiba saja dipanggil oleh salah satu staf bagian tata usaha dan juga administrasi. "Aqilla sini sebentar! "panggil salah satu staf bagian tata usaha dan bagian administrasi kampus, melihat Aqila.berjalan tergesa sega dan terburu buru lewat depan kantor BAF. Aqila pun akhirnya menghentikan langkahnya dan menuruti staf administrasi tersebut untuk masuk ke dalam kantor. Aqila pun langsung dipersilahkan duduk di hadapan staf administrasi tersebut. "Aqila, kamu kan nggak dapat lagi beasiswa. itu artinya mulai semester ini kamu harus membayar uang semesteran kamu sendiri dengan biaya kamu sendiri. Kamu tahu kan Biaya semester kamu berapa? satu semester ini kamu harus membayar uang Rp7.500.000 untuk satu semester. Nah nanti saat kita ada ujian tengah semester kamu juga harus membayar uang sebesar Rp1.500.000. itu masih cukup lama kok masih sekitar 2 bulan lagi. saya Hanya mengingatkan kamu untuk segera membayarnya. setidaknya mengangsur uang semesteran, agar kamu tidak terlalu banyak beban. Karena kalau sudah ujian tengah semester itu artinya, kamu juga harus kewajiban membayar ujian tengah semester yang Rp 1.500.00 itu. Kalau ditumpuk jadinya memberatkan makanya itu saya bilang dari sekarang sama kamu, agar kamu mikir atau setidaknya bayarlah separuh. Kampus enggak kasih kamu tempo kapan, tetapi ada baiknya Kamu bayar secepatnya. Saya paling tidak suka ya harus tempel-tempel nama mahasiswa yang belum bayaran. saya faham ada mahasiswa yang menunggu orang tuanya transfer atau apapun saya nggak akan mengerti hal itu. pokoknya secepatnya, Kamu bayar. jangan sampai udah tengah semester malah bayarnya jadi menumpuk. Yang harus kamu ingat juga Aqila, saat ujian tengah semester kamu harus udah bayar setidaknya minimal uang semester itu separuh ya, juga uang semester itu harus lunas nggak boleh separuh. harus inget ya Aqila, saya nggak akan panggil kamu lagi, ataupun saya nggak mau kamu terlalu banyak alasan lagi, karena saya sudah memperingatkan kamu sejak awal seperti ini. ngerti kan. "orang staf administrasi nampak menjelaskan beberapa hal yang perlu dibayarkan Aqilla. Aqilla sendiri hanya menunduk dan manggut-manggut saja tanda dirinya mengerti. Aqila sendiri tidak ingin membuat alasan apapun mengenai beasiswa atau mengenai bayarannya yang belum bisa dibayarkan pada saat ini. setelah dirasa cukup staf administrasi tersebut pun menyuruh Aqila segera pergi dan masuk kelas. "Qilla Ngapain kamu ke kantor administrasi? tumben? "tanya Momoynya tiba-tiba sudah ada di belakang Aqila ketika keluar dari kantor administrasi tersebut. Aqila pun menarik nafas panjang kemudian dirinya pun memilih untuk menceritakan masalah ini kepada Momoy. Entah mengapa, Tapi sejak kemarin sepertinya Momoy berada di waktu yang tepat untuk dirinya, ketika dirinya sedang memerlukan bantuan. Aqila sepertinya merasa bahwa Momoy sepertinya bisa membantu dirinya. "Huft.. Gue diingetin mengenai uang semester yang enggak bisa gue bayar. kan lu tahu kan Moy gue enggak dapat lagi beasiswa. Nah karena itu lah pihak administrasi nanyain gue dan memperingatkan gue dan ingatin gue juga soal berapa banyak uang semesteran yang mesti gue bayar. mereka juga bilang ke gue harus secepatnya sebelum UTS, kalau nggak bayar UTS juga separuh dari semesteran, gue nggak bakalan ikut ujian tengah semester nantinya. gue jadi pusing sendiri nih. gue sama sekali gak punya duit. Nyokap bokap gue nggak bisa diandelin di kampung. Mereka sendiri susah. Lagian mereka taunya gue disini dapat beasiswa dan sama sekali nggak perlu dikirimin duit untuk bayaran kuliah. Apalagi bayar kosan, untuk makan aja gue bisa sendiri. Karena itulah sampai 5 semester ini orang tua gue nggak pernah sekalipun tuh kirimin gue duit. yang ada gue yang suka Kirim mereka duit sekali-sekali. "ujar Aqila lemas sambil melangkahkan kakinya ke kelas mereka yang sudah tidak seberapa jauh lagi. "Bukannya Lo udah kerja ya? emangnya belum gajian apa? gue perhatiin kata teman-teman yang lain, Lu udah kerja di mall tuh. ada yang lihat Lo lagi di mall, lagi kerja. emang belum dapat gaji apa? seharusnya udah bisa dong bayar uang semester. Gaji kamu emangnya berapa? seenggaknya 500 atau sejuta kan disana?" tanya Momoy penasaran. "teman-teman ada yang lihat gue kerja di mall? wah mereka pasti ngatain gue. gue malu deh jadinya." ujar Aqilla sambil menutup wajahnya dengan tangannya. " udah nggak usah malu. banyak kok teman-teman yang lainnya sambil kerja di mall. Yang penting kamu bisa bayar kuliah dan juga bisa makan dan nggak nyusahin orang lain apalagi nyusahin orang tua kamu. Harusnya kamu bangga dong." ujar Momoy. kemudian Momoy langsung berhenti sejajarkan langkahnya dengan Aqila karena seseorang menarik tangannya untuk pergi. Aqila pun belum sempat menjawab dan membalas lambaian tangannya Momoy yang sepertinya ditarik paksa oleh seseorang. Sepertinya Aqilla mengenali seseorang menarik tangan Momoy tersebut yaitu Areta sahabat dekat Momoy. "Perhatian banget sih lo Moy sama si Cupu Aqilla itu!"Ujar Aretha sambil manyun setelah menjauh dari Aqilla. "Ah lo Sirik aja. Gue cuma penasaran aja kenapa dia jadi kayak gitu. kasihan juga ya tiba-tiba aja beasiswanya malah dicabut. Sekarang dia harus kerja buat cari biaya kosan, biaya sehari-hari dan biaya semesteran lagi. Gila banyak bener kan? emang dia bisa tuh bayarnya dengan kerja di mal kayak gitu? Mana orang tuanya nggak bisa kirim uang lagi buat dia. gue jadi ikutan pusing deh ngeliat Aqila. apa kita bantu aja ya? kita pinjemin duit kayak gitu? " tanya Momoy kepada Areta. "sok baik lo!" ujar aretha makin kesal begitu mendengar perkataan dari Momoy yang ingin membantu Aqila.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD