HARI PERTAMA

1522 Words
Aqilla bangun pagi-pagi buta agar bisa lebih banyak waktu untuk bersiap sebelum berangkat. Aqila begitu bersemangat pagi ini karena itulah dia telah bersiap sejak awal hari. dirinya sama sekali tidak mengecewakan sang bos. meskipun dirinya bekerja hanya di sebuah toko pakaian anak-anak saja. meski rasa-rasanya Aqila sendiri merasa malu dan juga tidak ingin bekerja di sana. tetapi apalah daya dirinya yang tak mampu mencari pekerjaan yang lebih baik. untuk sementara waktu ini dirinya cukup bekerja di sana saja. lebih baik bekerja di toko pakaian anak-anak itu, Dari pada dirinya harus di kosan sepanjang waktu, memikirkan uang bayaran kuliah dan juga uang bayaran kosan, tanpa melakukan sesuatu. setidaknya dia sudah berusaha untuk mencari uang. semoga saja suatu hari nanti, besok atau lusa, akan ada pekerjaan yang lebih baik, dengan gaji yang lebih besar lagi dari tempat dirinya saat ini bekerja.. "Bersabarlah Aqilla, besok atau lusa pasti ada pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Sabar sabar sabar." Aqila mencoba memberikan semangat untuk dirinya sendiri sebelum melangkahkan kakinya keluar. Aqila akan mengatakan kepada dirinya sebelum pergi dan menuju mall terdekat. Begitu sampai, akillaa langsung mengisi absen dan bertemu dengan sang Bos. setelah bersih-bersih toko, Aqila pun segera berjaga di toko. sementara sang boss sendiri mencari sarapan. Aqila sendiri sudah sarapan saat di kosan tadi. setelah pukul 10 pagi, Aqila pun mohon diri kepada sang Bos untuk pergi ke kampus yang memang tidak seberapa jauh dari Mal tersebut. Aqila berjanji pukul 2 siang nanti, dirinya akan kembali ke mall, hingga akhirnya bekerja hingga malam. Aqilaa hari ini memiliki dua mata kuliah yaitu pukul 10 dan pukul 12.15 siang. itu artinya mata kuliahnya akan berakhir pukul 14 siang. maka dirinya akan kembali ke mall dan terus bekerja hingga pukul 22 malam. "Maaf Pak, Aqilla minta izin. pukul 10 ini Akila ada mata kuliah pagi, terus juga jam 12 nanti ada satu lagi mata kuliah. Aqila minta izin untuk kuliah dulu ya Pak,"ujar Aqila minta izin kepada sang Bos untuk pergi ke kampus dulu. Sang bos toko pakaian anak-anak mau tak mau pun mengizinkan Aqila, karena memang perjanjian awal dirinya memang sudah mengizinkan dan menerima Aqila untuk sambil kuliah, Sang Boss sendiri teringat akan masa lalunya yang bekerja Sambil kuliah. Aqila pun berjanji akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak akan mengecewakan dan tidak akan berbohong mengenai jam kuliahnya. "Baiklah segeralah pulang ke mall dan bantu bapak untuk mengurus toko ya, karena biasanya sore Hingga malam hari akan ramai dengan pengunjung. Saya pasti kewalahan seorang diri melayani mereka. meskipun nanti ada istri saya, tapi tolong bantu juga ya. Mohon kerjasamanya." ujar sang Bos. Dirinya memang sangat baik bahkan menganggap Akila seperti adiknya. Aqila pun mengangguk patuh, lalu minta izin dan pergi segera dari mall. Aqila bahkan sedikit berlari-lari kecil menuju kampus miliknya. letak kelas hari ini agak sedikit jauh dari gerbang masuk kampus. dirinya agak kewalahan berlari-lari kecil menyusuri jalanan kampus. sangat beruntung sekali ada seorang teman kampus yang menawarinya untuk naik motor bersama dirinya. dia adalah Areta meskipun terlihat cuek Tapi dirinya dari kejauhan melihat Aqila yang berlari-lari kecil dengan jilbab biru nya itu nampak kelelahan ditengah teriknya pagi ini. Akhirnya Areta menawari Aqila untuk berjalan bersama. "Qilla.. ngapain lari-lari gitu sampai keringatan? Buruan naik, nanti bentar lagi bakalan datang dosennya. Ayoo buruan nanti kamu telat masuk kelasnya. "ajak Aretha menawari sepeda motornya untuk dinaiki oleh Aqila bersama. Padahal biasanya Areta naik mobil, entah kenapa akhir akhir ini malah naik motor. Aqila tanpa menjawab Langsung saja menyerbu kursi belakang motor Areta dan segera bergangan. mereka berdua pun segera melaju dari gerbang masuk kampus menuju kelas yang memang lumayan jauh jika berjalan kaki tersebut. setelah sampai di depan kelasnya, motor areta pun di parkirkan nya dengan rapi di parkiran. dari parkiran menuju kelas sudah tidak seberapa jauh. sambil berjalan Areta pun penasaran dan ingin bertanya sekali, Mengapa Aqila sampai harus berlari seperti itu. biasanya akila akan berjalan santai. meskipun dirinya memang berjalan kaki dari kosan yang menuju kampus. tetapi biasanya Areta melihat Aqila sudah datang lebih awal dan tidak tergesa-gesa seperti hari ini. hal itulah yang membuat Areta penasaran Ada apa dengan Aqila. "Emangnya lo dari mana Qila, kok sampai harus lari-lari kayak tadi? biasanya kan aku lihat kamu udah lebih dahulu sampai di kampus dan pastinya nggak keringetan dan enggak pakai lari-lari kayak tadi Aqila? "tanya Areta penasaran. belum sempat Aqila menjelaskan, dari mana Dirinya sampai harus berlari untuk sampai ke kampus, dilihatnya dari kejauhan sang dosen killer sudah berjalan untuk masuk ke kelas mereka. Aqila pun segera menarik tangan Areta dan bergegas masuk ke kelas tanpa menjawab pertanyaan dari Areta. sepanjang kelas pagi itu Aqila dan Aretha duduk berdampingan. tentu saja di samping aretha pasti ada Momoy. tetapi kali ini mereka tidak saling berbicara lagi, untuk apa berbicara di kelas dosen killer, Jika kamu akan beresiko dikeluarkan dan bolos kuliah pagi ini. Karena itulah Areta sama sekali tidak mengeluarkan suaranya, selama sang dosen memberikan pelajaran. Areta tidak mau ambil resiko. meskipun rasa penasarannya sudah begitu menggebu-gebu untuk segera dijawab oleh Aqila. Pukul 11.55 kelas tersebut pun berakhir. Aqila pun langsung terburu-buru meninggalkan kelas. dirinya tidak ingin membuang waktu yang hanya 20 menit itu untuk kembali menjawab pertanyaan Areta yang sejujurnya diri sendiri tidak ingin menjawabnya. memang Aqila adalah seorang yang tertutup dan tidak memiliki banyak teman di kampus. teman-temannya pun mengenal mengenal Aqila adalah seseorang yang tertutup dan tidak suka curhat. apalagi menceritakan segala kesusahan hidupnya. tidak banyak yang mengenal seluk beluk Aqila. apa lagi di mana keluarganya, Dan di manakah Desa tempat tinggalnya. Tidak ada yang terlalu mengenal Aqilla dengan pasti, karena memang Aqilla tidak terlalu ingin membuka diri. Aqila segera menuju kantin dan membuka bekal makan siangnya. tidak lupa Aqila memasang segelas air minum dingin untuk menyegarkan tenggorokan nya. Setelah selesai makan, Aqila pun segera bergegas menuju mushola kampus dan menunaikan salat zuhur. itulah rutinitas Aqila. ketika ada waktu senggang untuk salat dan juga makan siang, dirinya tidak ingin membuang-buang waktu, karena bisa saja di kantin ataupun di mushola orang-orang akan ramai untuk sama-sama makan siang dan juga untuk salat, Karena itulah Aqila sama sekali tidak ingin membuang waktu untuk mengobrol atau apapun, karenanya dirinya segera bergegas untuk kembali masuk ke kelasnya pukul 12.15 siang ini. pukul 12.15 Siang pun tiba juga, Aqila pun masuk ke kelas kedua. memang letaknya juga sedikit berjauhan. Aqila pun kembali berjalan kaki untuk masuk ke kelas kedua. Aqila pun tidak tergesa-gesa dan berjalan dengan santai. masih ada waktu sekitar 5 menit dan tidak butuh waktu 5 menit untuk sampai ke kelas tersebut. Aqila pun segera duduk ke tempat yang diinginkannya. sampai di kelas, Aqila pun segera memilih tempat duduk dan menunggu dosen tiba. kelas pun berjalan dengan tenang dan dengan santainya. tepat pukul 13.55 kelas pun berakhir. Aqila pun segera melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa untuk kembali ke mall tempat dirinya bekerja dan melanjutkan pekerjaannya kembali sampai malam nanti. Pak Bos melihat Aqila kembali datang dan masuk ke tokonya. sungguh sangat senang karena bertepatan dengan saat itu banyak pengunjung yang datang untuk berbelanja. Aqilla dengan gesit segera melayani para pembeli dan membantu sang Bos melayani para pembeli. para pengunjung dan pembeli yang silih berganti membuat Aqila sedikit kewalahan. Meskipun begitu dirinya cukup senang, karena sang bos juga nampak senang melihat banyak pengunjung yang membeli pakaian di toko miliknya hari itu. dirinya merasa sangat beruntung sekali hari karena kemarin telah mempekerjakan Aqila. berkat Aqila dan bantuan Aqila, tokonya pun ramai. mungkin juga Aqila juga membawa keberuntungan dan juga membawa rezeki tersendiri dengan bekerja di tokonya. jam dinding sepertinya berjalan dengan cepatnya. tidak terasa pukul 22 malam pun toko pun tutup. Akila dengan cepat membantu Sang boss menutup toko dan merapikan kembali semua pakaian untuk kembali dijual besok hari. lampu-lampu di mall juga sudah banyak yang dimatikan. Aqila pun membantu menutup rapat semua pintu toko. sang istri bos juga sudah menunggu untuk sama-sama pulang. Mereka adalah sepasang suami istri yang baru memiliki 1 buah hati yang sedang aktif-aktifnya. Aqila sendiri tidak terlalu merasa lelah ketika sedang bekerja karena bisa sambil bermain bersama dengan anak sang bos yang terlihat sangat lucu dan menggemaskan tersebut. "Aqilla Terima kasih banyak atas bantuanmu hari ini. toko Kita ramai sekali. sangat jarang sekali Toko ramai di hari Selasa seperti ini. biasanya itu kalo ramai di Sabtu dan Minggu saja, tetapi Berkat kamu toko jadi ramai. kamu seperti memiliki makna tersendiri untuk toko saya, terima kasih banyak. ini untuk bonus buat kamu. maaf saya tidak bisa memberimu banyak. cukuplah untuk membeli nasi goreng untuk makan malam ini. "ujar sang Bos ambil memberikan uang Rp20.000 kepada Aqilla untuk dibelikan makan malam. Aqila tersenyum dan mengangguk lalu mengambil uang Rp20.000 yang diberikan sang Bos. Mereka pun Berpisah Di halaman depan mall. Aqila sama sekali tidak berniat untuk membeli nasi goreng seperti yang disarankan oleh sang Bos. dirinya lebih memilih menyimpan uang Rp20.000 yang didapatkannya hari ini sebagai ucapan terima kasih bukan sebagai upah harian. akila merasa sangat bahagia sekali menerima Rp20.000 pertama dari hasil keringatnya sendiri. akila sama sekali tidak merasa lelah, karena dirinya sangat bahagia sekali. Akhirnya bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD