17. Dia Lagi

1853 Words

Vando mengkayuh sepedanya dengan lambat. Tadinya, Vando ingin menjemput Ara, tapi Ara sudah mengirim pesan terlebih dahulu bahwa ia sudah berangkat dengan sang papa. Pagi ini mood Vando benar-benar kacau, ditambah ia tak bertemu dengan gadisnya. Padahal gadisnya selalu bisa mengembalikan moodnya yang hancur sekali pun. Ia jadi mendadak kangen dengan sapaan ala gadisnya itu. Jalanan menuju sekolahnya pun tampak sepi. Entah Vando kesiangan atau kepagian, Vando tak peduli. Vando menghela napas. Hatinya benar-benar dongkol saat ini. Apalagi saat ia mengingat kembali percakapan dengan Ayahnya tadi malam. "Ayah, mengundang teman  Ayah untuk makan malam besok," kata Cakka saat mengumpul bersama keluarganya. "Teman Ayah punya anak perempuan, cantik loh, tau aja kamu suka terus jodoh deh." "Wow,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD