rasa yang memabuk kan 21+

660 Words
Pagi gue di sambut dengan aroma yang menggugah selera, wangi bener masakan buk ani. semalaman gue belum makan, gue ketiduran tanpa sempat ganti baju+hapus make up dimas resek banget lagi ngunciin gue di kamar. Btw dimas kenapa ya semalam? tingkah nya berubah 180 derajat Gue memutuskan untuk mandi dulu dan menunda sejenak urusan perut, biar lebih besar seger. gue sudah siap dengan pakaian kebesaran gue dres rumahan dengan gambar hello kitty sepaha, karena hari ini libur gue juga gak ada niat mau keluar rumah. Gue kaget dengan sesosok pria, yang lagi asik dengan spatula. pria dengan pakaian yang sama dengan tadi malam. OMG jadi dimas nginep di sini semalam. "morning sayang" ucap ku sambil memeluk dari belakang. dimas langsung berbalik "morning Hunny" sambil mengecup pipi ku "kok kamu gak bilang nginep disini" ujarku " aku masuk lagi ke kamar, tapi kamu sudah tidur, kasian kalo di bangunin hari ini bude libur ada perlu" itu baru kabar gembira! gue langsung memeluk dimas erat-erat "makan dulu yok, laper kan? aku udah buatin nasi goreng spesial" " wauw seperti nya enak" kami melanjutkan sarapan dengan ngobrol-ngobrol santai, dimas memang berbeda dari yang pertama gue kenal kemaren. dia begitu hangat dan perhatian selesai makan dan bersih-bersih sambil sesekali menggoda dimas kami melanjutkan quality time dengan menonton TV apartemen gue berada di lantai 15 cuaca di luar sangat mendung, dapat di pastikan sebentar lagi akan turun hujan. dimas dari tadi asyik memandang kotak ajaib itu, gue gak begitu suka dengan flim aksi yang di tonton nya, gue lebih menikmati wajah tampan nya. "ehmmm ntar makin jatuh cinta lo" seperti nya dia tau dari tadi gue memperhatikan nya. "kapan lagi dapat kesempatan seperti ini" gue ingat bagaimana ketus nya dimas dulu "mulai sekarang dan seterus nya beginilah aku, aku akan selalu ada buat kamu" "Mmm... so sweet" ucap gue seraya memeluk dimas. dimas pov sepasang mata persik yang indah nan jernih,hidung yang mancung, bibir seperti buah cery. ketika mata kami bertemu entah siapa yang memulai rasa yang menjadi candu untuk mengambil manis nya madu dari bibir nya. semakin dalam semakin manis dan sangat sulit untuk di lepaskan ***** di luar sana hujan sudah mulai turun seakan mendukung kegiatan kami. dengan nafas yang memburu di penuhi nafsu yang membuncah, gue menuntun Kayla menuju tempat peraduan. suasana kamar yang remang-remang dengan tirai jendela yang masih tertutup. gue merangkul Kayla dalam pelukan di dalam kegelapan wajah Kayla terasa panas, tangan nya yang lembut dan halus sedang meraba-raba bagian d**a gue, perlahan tapi pasti membuka setiap kancing baju gue. pergerakan nya yang halus, menambah kobaran api yang panas, setiap sentuhan dari tangan nya yang halus berhasil membuat perut bawah gue semakin menegang. tak tinggal diam, gue membantu nya melepas helai demi helai pakaian nya. siap memacu rasa yang semakin menggebu bibir merah bak buah ceri,leher nya yang putih seolah menjadi candu bagi gue, yang tak ingin gue lepaskan semakin gue tenggelam oleh aroma badan nya yang memabukkan. semakin berat nafas ini menahan gejolak yang ingin membuncah keluar. "hmmmm, ahhhhhh" satu desahan berhasil keluar dari mulut nya, terlihat semakin cantik dan seksi membuat suasana menjadi semakin panas tak terkendali. gue gak bisa menahan lagi, sesuatu di bawah sana mendesak ingin di bebas kan. pelan tapi pasti "ahhhhh.... " sebuah teriakan diiringi dengan tetesan air mata di sudut mata nya. gue menghentikan aktifitas gue, membiarkan kan benda asing beradaptasi dalam dirinya. membelai rambut nya dan menyium kening nya dengan lembut. "sakit? " dia mengangguk kan kepalanya. setelah beberapa detik, dia mulai menggerak kan pinggul nya, seolah memberi isyarat dia siap. gue mulai perlahan, dan semakin lama semakin cepat hingga kita berdua sampai puncak "achhhhhh" keringat membanjiri kami berdua, setiap tetes yang penuh dengan kenikmatan, yang membawa kami merasakan nikmat nya surgawi. segera gue peluk Kayla, gue cium dengan penuh kasih sayang. gue berjanji di sisa waktu gue, akan membahagiakan nya, walaupun langkah yang gue ambil saat ini, suatu saat menyakiti nya. maaf kan aku Kayla! tapi rasa ini tidak dapat di bendung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD