bc

Mantra Cintaku

book_age18+
163
FOLLOW
1K
READ
boss
drama
straight
brilliant
expert
others
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

Joan gadis cantik, cerdas, penuh karisma, dan super independent telah memikat hati seorang David, pria yang tergolong charming tapi merasa kecil saat berada didekat Joan.

Hatinya sudah terikat pada Joan sejak pertama kali mereka bertemu. Dia bertekat menjadi pria yang dapat diandalkan Joan. Walaupun perjuangan cintanya mengalami banyak kerikil, tapi hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan hati Joan.

Akankah Mantra Cinta David dapat meluluhkan hati Joan?

chap-preview
Free preview
Prolog
Prolog Dunia memang aneh. Ketika banyak orang ingin jadi kaya bak sultan, David Sebastian Darmawan si anak sultan malah memilih untuk hidup sederhana dan menyembunyikan identitasnya sebagai anak sultan bahkan pada sahabatnya sendiri. David merupakan jenis pria dengan ketampanannya tergolong diatas rata-rata ini, memiliki senyuman yang dapat memikat banyak hati wanita. Tapi untuk urusan cinta dia adalah tipe pria pemilih. “Vid, kita dipanggil Pak Gatot ke kantornya.” Ucap Brian sambil menepuk bahu David yang sedang mendengarkan musik sambil bekerja dibalik meja cubicle nya. “Hah?” Gumam David sambil melepas headset di telinganya. “Kita dipanggil Pak Gatot ke kantornya.” “Ngapain?” “Ada tugas tambahan kelihatannya.” “Proyek baru?” “Entahlah. Udah yuk buruan, Leon udah duluan soalnya.” “Okey-okey.” Tok tok tok “Permisi Pak.” ucap David dan Brian saat memasuki ruang kantor Pak Gatot “Ah, David Brian. Sini masuk.” kata Gatot mempersilahkan mereka berdua masuk “Lo udah disini aja Le.” bisik David “Tadi dipanggil duluan.” “Gini, kalian tau kan banjir di Muara Karang?” “Tau pak.” jawab Leon cepat “Jadi gini, kalian bertiga akan saya beri tugas khusus untuk 3 hari kedepan.” “Tugas apa ya Pak?” “Perusahaan kita kan akan mengadakan CSR. Nah saya sudah bekerja sama dengan salah satu kawan saya yang punya yayasan sosial untuk mengadakan tanggap darurat di daerah Muara Karang.” “Kok mendadak Pak?” tanya Brian polos yang langsung dapat lirikan tajam dari David dan Leon. “Ya kan namanya bencana datangnya mendadak Ian. Masa saya harus janjian dulu sama banjirnya suruh kasih tau gitu kalau mau datang.” “Hehehe, maaf Pak.” “Nanti intinya kalian gabung bareng sama mereka untuk membangun posko darurat. Cuma 3 hari aja dan sisanya nanti akan dilanjutkan sama tim mereka.” “Okey Pak.” jawab Leon lagi “Sip, kalian memang selalu bisa diandalkan.” “Baik Pak, kalau begitu kami pamit kembali bekerja lagi.” kata Leon  “Oya, silahkan.” Ucap Gatot mempersilahkan mereka. “Bro besok berangkat bareng aja ya, gue nebeng.” Ujar Leon sahabat David sambil merangkul bahu David. “His.. Bilang aja nggak mau bawa keluar mobil lo yang kemarin habis di poles. Ngaku!” “Emang yah, sahabat gue ni paling pengertian.” “Gue nggak diajak barengan?” sahut Brian yang sedari tadi berjalan di belakang David dan Leon “Boleh Ian, lo mau nebeng juga?” tanya David siap menggoda Brian. “Iya.” “Di knalpot mau?” “Kok Knalpot sih Bro.” “Ya kan gue naik motor. Masa mau boncengan tiga?” “Jih.. Nggak level, macam cabe-cabean aja.” “Makanya lo bawa motor sendiri aja, ntar barengan berangkatnya.” “Ya udah, besok ngetem di kantor dulu tapi.” “Beres.” “Le, lo mau jalan jam berapa ke proyek?” tanya David saat sudah duduk di cubicelnya. “Abis makan siang lah.” jawab Leon santai “Okey, naik mobil lo aja ya. Motor gue lagi di service.” “Woke.” Persahabatan David dan Leon sudah terjalin sejak mereka masih kuliah Arsitektur di Bandung. Baik David maupun Leon bukan orang yang mudah jatuh cinta hidupnya memang hanya seputaran kerja dan karir. David sendiri jarang bercerita tentang keluarganya pada Leon, yang Leon tau, orang tua david tinggal di Bali dan bekerja sebagai pengusaha. Sedangkan David hanya tau, Leon berusaha kabur dari bayang-bayang ayahnya yang seorang kontraktor besar di Surabaya. Selama hampir 10 tahun pertemanan mereka Leon dan David memang jarang menyinggung urusan keluarga.  ***** Drttt Drttt “Hallo, iya Mom.” Ucap David melalui sambungan telepon “Dave, kamu lagi sibuk nggak sayang?” Kata Mariana ibunya David. “Lumayan, kenapa Mom?” “Kapan bisa pulang? Sebentar aja, Mommy kangen.” “Mommy aja lah yang ke Jakarta. Dave sibuk banget.” “Nanti kalau Mommy ke Jakarta, kamunya masih tetap sibuk dan ujung-ujungnya Mommy dikacangin deh.” “Kalau Mommy datengnya pas hari kerja ya pasti Dave tinggalin.” “Ihhh kejamnnya anak Mommy.” “Nggak kejam Mom. Profesional.” “Gaya. Pokoknya Mommy kangen mau ketemu.” “Kalau mau ketemu Mommy ke Jakarta. Okey. Udah ya Ibu Cinta, anakmu ini mau bekerja mencari sesuap nasi dulu. Ntar dilanjut lagi teleponnya kalau sempet. Bye Mom.” Ujar David menggoda Ibunya dan langsung memutus sambungan telepon. “Ibu Cinta tu lucu ya?” Ujar Leon melihat interaksi David dan ibunya. “Ngegemesin lebih tepatnya.” “Lo nggak pengen pulang ke Bali?” Tanya Leon sambil mengemudiakn mobilnya menuju ke salah satu proyek mereka di daerah alam sutra. “Pengen tapi gue males. Lagian kelihatannya nggak bisa dalam waktu dekat deh. Jadwal date line kita full juga kan.” “Napa males?” “Males aja ditanya kapan kawin. Lo tau kan gue paling ogah ditanya hal begituan. Alasannya selalu sama ya karena gue nggak gampang jatuh cinta dan kebetulan memang belum ada yang sreg di hati gue aja.” “Iya gue paham kok. Gue juga nggak suka ditanya gitu. Makanya gue jarang pulang, pulangnya kalau terpaksa.” “Nah makanya, kita ini senasib sepenanggungan Bro.” “Tapi ya Vid, gue heran deh sama lo.” “Heran kenapa?” Jawab David sambil memainkan game di ponselnya. “Masa dari sekian banyak cewek yang deket sama lo nggak ada satupun yang cocok di hati lo gitu? Emang lo cari yang gimana sih?” Tanya Leon penasaran “Ya memang belum ada yang cocok mau gimana dong. Gue tu suka cewek yang cantik, anggun, tapi kuat dan mandiri. Dia tau menempatkan diri dan penuh percaya diri dan nggak menye-menye tapi tetap menghargai gue sebagai pasangannya. Lembut di luar tapi kuat didalam, kesannya berkelas dan elegan banget kan Bro jalan bareng cewek model begitu.” “Iya sih, tapi dimana nemunya?”  “Entahlah. Tapi gue tu suka sebel sekaligus jijik kalau ingat jaman dulu liat lo jalan bareng sama Tara mantan lo yang genit plus pengeretan itu. Cewek model begitu rasanya pengen gua tendang sampai ke Zimbabwe, kesel gue. Lo juga jadi cowok bego amat, mau aja dimanfaatin cewek jadi-jadian model si Tara.” “Nggak usah bawa-bawa Tara dong, bikin mood gue jelek tau.” “Nah, cewek model gitu bikin Ilfeel kan? Gue nggak suka sama cewek yang hobinya manfaatin kebaikan hati gue dan terlalu nuntut gue buat jadi b***k cintanya dia.”  “Ish kaya pengalaman ajah. Tapi kelihatannya tipe cewek independen yang nggak nyusahin cowok jaman sekarang tu jarang deh bro, langka terus mahal pula.” Ucap Leon sambil bercanda. “Lo kata cewek kaya barang antik, langka dan mahal?” “Lain barang antik bro, kalau sampai ada cewek model begitu di jaman sekarang udah kaya dapat harta karun kita.” “Pokoknya gue nggak akan pulang sampai gue nemu cewek yang gue mau.” “Njir mau nunggu berapa purnama??” “Entahlah, tapi gue yakin dalam waktu dekat gue bakal ketemu sama cewek idaman gue.” “Yakin banget lo?” “Yakin gue ma.” “Iye deh, gue doain lo cepet ketemu cewek idaman lo. Rajin-rajin sembahyang deh lo, biar jodohnya tambah deket.” “Amin.” Menentukan kriteria wanita idaman bagi pria adalah hal yang menyenangkan. Membiarkan imajinasi mereka berkembang dengan bebas. Tapi menemukan wanita idaman yang sesuai dan bisa melengkapi adalah perkara yang berbeda. Kali ini David akan menemukan petualangan baru untuk mendapatkan wanita idamannya.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dilamar Janda

read
319.4K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Marriage Aggreement

read
81.2K
bc

Scandal Para Ipar

read
694.3K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K
bc

JANUARI

read
37.2K
bc

Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

read
2.7M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook