Secuil Perasaan

1231 Words

"Kenapa kalian diam? Tuan, apa Anda ada masalah?" Gio melirik ke arah Moza dan Darren yang duduk di samping kanan kirinya. Sementara dia duduk di antara mereka sambil sesekali menatap televisi di depannya yang menampilkan film kartun. Setoples makanan ringan kini menjadi temannya menonton. Gio awalnya merasa nyaman, dia sesekali tertawa melihat bintang laut bodoh dengan teman kuningnya. Namun karena hawa dingin yang terasa menusuk di sebelahnya, Gio menjadi terusik. Moza hanya menatap lurus tanpa ekspresi apa pun, sedangkan Darren bersandar di kursi sambil melipat tangan dan memejamkan mata. Keduanya sudah aneh saat dia pulang. Gio tidak mengira kalau mereka akan diam se-lama ini. Dia pikir keduanya sedang sariawan. "Moza, kau mendengarkanku? Kenapa kau diam saja? Katakan sesuatu? Kau t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD