PERTEMUAN DAN PERPISAHAN
CERITA INI HANYA KARANGAN ~
BAB1
Jakarta, 31 Desember 2017
Malam Tahun baru ini kuhabiskan untuk mengobrol dengan teman kost ku. Tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar kami. tok...tok..tokk... Assalamualaikum..
"Rin, buka sana.." ucapku pada rina teman kost ku
Rina mengangkat telunjuknya ke depan mulut tanda jangan berisik, sambil mengintip di jendela. setelah ia melihat siapa yang di luar , dia tersenyum kegirangan sambil loncat-loncat kecil.
aku mengangkat alisku menatapnya.
"Sssttt..." ucap Rina lalu membuka pintu.
ku tak percaya ada Pria tampan dihandapanku. dia sangat tampan. tapi dia seperti nya pacar baru Rina. karena dia cerita bahwa dia sudah punya pacar baru yang bernama Dio. apa ini Dio? dalam hatiku.
Rina menyuruhnya masuk dan duduk sembari menunggu dirinya bersiap. aku dan pria itu bersalaman. Ayyu , Dio.
Betul dia adalah Dio orang yang selalu di ceritakan Rina padaku.
Saat Rina berganti baju di dalam kamar mandi, aku dan Dio saling berhadapan kaku. hingga akhirnya aku berinisiatif untuk memulai pembicaraan.
"Pacar nya Rina? " Tanyaku memelankan suaraku agar rina tak mendengar
"iya. kamu temen kost nya? Masih sekolah ya?" tanya nya terlihat santai tapi aku tau dia juga gugup
"Oh iya. masih sekolah hehe. emg kamu masih sekolah juga?"
"Engga, aku udah Kerja"
"Oh gituu" jawabku mengangguk ngangguk
"Sekolah kelas berapa?"Tanya nya
"Kelas 3 SMA kak"
"wah udah cepet lulus nih"
"iya kak. nanti lamar kerja di tempat kakak ya boleh ga? hehe"
"hehe boleh boleh "
saat kami tertawa Rina keluar kamar mandi dengan Celana pendek dan baju tengtop dengan blezer. Tak lama setelah merapihakan rambut, Rina dan Dio pergi.
Rina adalah teman sekamar ku, tadinya aku tidak mengenal sama sekali tentang Rina ini tapi aku kenal dari Teman SMP ku bernama Evyta saat kami bertemu, ada Rina juga. dan saat aku mau pindah kosan, Evyta menyarankan ku untuk pindah ke tempat Rina. karna Rina sering merasa kesepian. berhubung aku sedang menghemat pengeluaran juga jadi aku setuju untuk satu kamar dengan rina.
Aku menutup kembali pintu kamar. aku memainkan gadget ku sebentar dan menghubungi temanku untuk pergi nongkrong menghilangkan penat. sudah pukul 8 malam aku segera bersiap mengganti pakaian menyisir beraturan rambut sebahuku. namun saat menuruni anak tangga karna kamar kost ku di lantai dua, ada Seorang Pria menaiki tangga Dia berpenampilan menarik, yap menarik sekali bahkan sampai membuatku menatap ke arah nya. mungkin dia juga penyewa kamar kost disini. aku tidak tahu banyak karna aku juga baru 7 hari pindah kesini. karena ingin dekat dengan sekolahan agar aku lebih fokus belajar tidak terlalu capek di perjalanan. Kosan ku yang dulu terlalu jauh dari sekolah jadi terlalu menyita waktu jika kesekolah.
Saat aku berpapasan dengan Pria itu dia menengok ke arah ku lalu tersenyum.
"Hai.." ucapnya berhenti menaiki tangga dan melihat kearahku.
Deggg.....beberapa detik jantungku berhenti berdetak. bibirku kelu namun ku paksakan menjawab nya agar tak terlihat bahwa aku sangat gugup.
"iya kak" jawabku pelan menatapnya
"mau kemana dek?" tanya nya sambil tersenyum dan memegangi besi tangga.
"hmm mau keluar dulu kak duluan ya kak" jawabku mengakhiri pembicaraan karna aku sedang buru-buru
"oh iya dek hati hati" ucapnya agak sedikit mengencangkan suara karna aku sudah menuruni tangga.
aku menyalakan motor dan bergegas pergi. saat di perjalanan aku terus terpikirkan Pria yang tadi di tangga, apakah aku harus menamai nya Pria Tangga? haha aku tertawa kecil dalam hatiku.
Aku memarkirkan motorku di Sebuah Caffe tempatku janjian dengan teman sekolahku bernama Fina, Fitri dan Alita. ternyata Fina sudah sampai duluan tapi aku belum melihat Fitri dan Alita.
"haaaaiiii fin" Ucapku sembari duduk dihadapan nya langsung meminum Ice Vanila late yang sudah di pesankan Fina
"hai Ayyu.. bntar ya yu gw masih ada kerjaan dikit lagi." jawab Fina tak melepaskan pandangan nya dari layar Laptop nya.
"elah..lepasin dulu lah kerjaan. tanggal merah nih malam taun baru.. happy happy dulu"
"tadi siang gue udah selesai ngedit. Pas Bang Bima liat katanya editan nya ada yang salah. gw udah capek-capek ngedit dari A sampai Z malah salah. kan KON**L." jawab Fina agak kesal sambil berteriak di kata terakhir
Aku menutup wajahku malu karna kali ini semua orang di Caffe ini melihat ke arah kita.
"Sorry , Sorry." ucapnya pelan sambil menepuk nepuk jidat
Aku mengangguk sambil mengeluarkan Gadget ku.
Fina ini punya pekerjaan paruh waktu yaitu Editor content creator. dia sangat mahir dalam mengedit apapun.
"Ayyuu....Finaaa..." teriak Fitri dan Alita datang bersamaan.
Ah mereka Cantik sekali. Fitri yang memakai Rok sepaha berwarna putih dan di padukan dengan kemeja lengan panjang berwana mint dengan sepatu pentopel putih dan tas putih disertai jam tangan mahal.
Alita tak kalah cantik dengan celana hot pants dan tangtop di padukan dengan switer jeans big size dan sepatu kets mahal dan jam tangan mewah.
ah teman-temanku itu memang orang kaya kadang aku merasa minder tapi mereka juga yang selalu berpesan kalau kita semua sama-sama manusia.
Aku dan Fina berdiri dan saling memeluk rindu. karna sudah 7 hari sekolah libur jadi kami baru sempat bertemu.
"gimana-gimana, udah pesen makanan?" ucap Alita sambil duduk. diikuti dengan kita semua ikut duduk di tempat masing-masing.
"belum, gue aja baru sampai" jawabku
Sedangkan mulut Fina tidak berhenti nya komat kamit dari tadi karna sedang kesal dengan bos nya.
"Gue pesenin ya makanan kesukaan kalian. kalian tunggu disini" ucap Fitri berjalan menuju Meja pesanan
kita yang sudah terbiasa dengan perilaku Fina hanya tertawa dan sesekali menggoda nya.
"eh..ehh... Ayyu lo udah putus sama si Beril?" tanya Alita padaku
"Engga gue gak putus. kenapa?"
"gue kemarin liat dia Boncengin cewe"
"hah demi apa?" jawabku kaget
"Serius. pake hijab gitu cewek nya."
"lu liat dimana?."
"di lampu merah. dia berenti pas pinggir mobil gue. jadi gue gak mungkin salah liat."
"tenang..tenang gue foto. nih liat ." lanjutnya sambil menyodorkan gadget nya padaku
DEEEGGGG.... tak tau mau berbuat apa. kepala ku mendadak pusing...
Fina yang tadinya sibuk dengan laptopnya langsung mengkhiri kerjaan nya dan menutup Laptop nya. menatap tajam ke arah Alita.
"Serius lo ta?." tanya Fina
"nih lo liat sendiri. kan gue udah bilang beberapa kali, Ayyu itu Gak pantes sama Beril. dia itu musang (muka sang*) udah gitu tukang ngibul. udah deh yu lu putusin aja si Beril b******k itu. elo terlalu baik buat si busuk itu." Alita yang dari awal tidak setuju dengan hubunganku dan Beril makin tidak rela aku masih berhubungan dengan nya.
"udah ta, gue gak mungkin membuat keputusan saat gue masih dalam keadaan marah. hubungan gue sama Beril udah 1 tahun masa sih dia tega Selingkuhin gue.." ucapku menahan tangis dengan nafas naik turun dan suara bergetar
"coba gue cek keaslian Foto nya dulu sini." ucap Fina.
saat Fina melihat dengan seksama dia mengangguk dan mentap padaku.
seketika Dunia ku hancur. kenapa Beril setega itu padaku saat aku merasa terpuruk seperti ini kenapa harus sekarang. kenapaa??? Saat aku tau usaha ibuku bangkrut dan aku harus menjual beberapa barang berharga ku dan pindah ke kosan yang lebih murah demi menghemat biaya. kenapa Beril seperti itu disaat yang Seperti ini..
Dan yang paling sakit ialah , Saat aku merasa paling terluka pun aku tidak bisa mengeluarkan air mata ku. Dadaku sesak nafasku berat hingga teman-temanku bicara pun aku tidak mendengar. mataku dipenuhi bayang-banyang penyesalan.
Alita memelukku dan menyodorkan ku air mineral. barulah aku sadar dan dapat mendengar mereka.
"Ayyu tenang ya, makanan nya udah dateng makan dulu yu." ucap fitri sambil memegang tanganku
"Gue gak laper Fit, bungkus aja. gue mau balik." ucapku buru buru merapihkan gadget ku kedalam tas dan jalan secepat mungkin
lalu disusul dengan ke 3 teman-temanku dan fitri membawa bungkusan makanan
"Ayuuuu tungguuu...!" teriak mereka
aku berhenti
"naik mobil Alita aja nanti gue yang bawa motor lo ya.." ucap Fina
aku mengangguk tanpa ekspresi.
Di dalam mobil aku terus terdiam dan menyesak
"sebenernya lo pernah di apain?sampai lo nyesek kayak mo mati gini cuma buat si cowok bangke itu?" Alita mengintrogasiku dengan nada tegas sambil menyetirkan mobilnya. tanpa menengok kearah ku tapi aku tau tatapan nya sangat tajam sekarang.
OMG! Apa ini waktu yang pas menurut lo lita? dalam hati gue mengutuk litaa! tapi bagaimanapun Alita teman terbaik gue. dia pasti ikut nyesek juga saat gue seperti ini.
BERSAMBUNG...
LANJUTAN DI BAB 2