Pergi
3 Tahun yang lalu
Zara tampak sangat bahagia turun dari pesawat pribadinya, dia akhirnya bisa bertemu dengan kedua orang tua kandungnya! dengan kebahagian yang sangat mendalam, Zara berlari ke arah pintu keluar dengan menarik koper miliknya.
Dengan baju sederhana, tampilan bak anak desa sanga polos! tampak sangat-sangat cantik, tidak memperlihatkan kalau selama ini Zara hidup sangat mewah.
Ahhhhh
Zara berteriak dengan sangat kencang!! dengan berlari, dia tidak bisa menjelaskan bagaimana bahagianya dia saat ini, saking bahagianya dia tidak melihat jalan dengan benar, dia berputar-putar dengan merentangkan kedua tangannya.
Bhukkk
Ahhh
Zara tidak sengaja menabrak pria tampan dengan raut wajah dingin didepannya! Alex Pratama sosok pria yang tidak tersentuh perempuan kini malah mendekap Zara dipelukannya.
Tampak sangat Alex sangat erat memeluk Zara, seolah dia takut perempuan yang baru saja menabraknya jatuh kelantai dingin bandara.
Zara dengan Alex saling beraduh mata, tatapan mereka sangat dalam, keduanya terpesona satu sama lain! Alex tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan sosok Zara yang sangat cantik, imut dan sangat polos.
Begitupun dengan Zara yang mana menatap Alex dengan sangat kagum, dia seperti melihat pangeran didepannya. "Ahh tampan!!" batin Zara tanpa sadar.
Sayang pesona mereka tersadarkan saat mendengar suara Asisten pribadi Alex yang mengatakan mereka harus segera pergi, mendengar suara yang membuyarkan lamunan mereka, Zara menarik dirinya dari dekapan Alex.
"Maaf!! aku tidak sengaja" lirih Zara dengan menunduk
Belum sempat Alex menjawab, Zara sudah berlari dengan menarik koper yang dia miliki, Zara kembali berputar-putar senang dengan Alex yang terus menatap Zara. "Kita akan bertemu kembali" batin Alex meninggalkan Negaranya untuk perjalanan bisnis di Luar Negeri.
Sedangkan Zara pergi ke Rumah keluarga kandungnya yang mana di Rumah Mahendra tengah ribut dengan anak angkat mereka yang pura-pura sedih akan pulangnya anak kandung keluarga Mahendra.
Anak angkat keluarga Mahendra takut kalau dia akan dibuang setelah Zara kembali, Erna sebagai orang tua tidak tega dengan Revi yang dia besarkan sejak kecil sampai besar.
Erna menenangkan Revi yang dengan penuh kasih sayang, Erna juga mengatakan kalau Zara tidak akan sebanding dengan Revi yang dibesarkan di kota, sedangkan Zara dibesarkan di Desa dan Erna yakin kalau Zara tidak sepintar Revi dan tidak sehebat Revi.
Kepulangan Zara tidak disambut hangat keluarganya, dia diperlakukan tidak adil oleh keluarganya, baru saja Zara sampai pelayan Rumah langsung mengatakan kalau Zara tidak akan perna diakui di keluarga Mahendra.
Dan benar saja baru saja masuk kedalam Rumah Erna sudah menghina Zara, mengatakan kalau Zara sangat kampungan, bau tidak enak! sedangkan Zara dia masih bisa menerima segalanya dan dia mencoba untuk tetap bersabar sampai kesabaran Zara habis.
3 Tahun sudah berlalu
Prakkkk
Zara menatap perempuan yang ada didepannya dengan tatapan terkejut, karena Revi Mahendra tiba-tiba saja mencerahkan barang antik yang dibeli orang tua mereka dengan sangat sengaja.
"Kamu kenapa pecahin barang Mama??" tanya Zara dengan sangat polos, dengan mendekat ke arah Revi dengan sangat terlihat lugu dan sangat terlihat sangat mudah ditindas.
"Kenapa Lo nggak suka!!" sahut Revi dengan sinis, dia melipat kedua tangannya di dadanya dengan sangat sombong dan arogan
"Denger yah, mau Gue yang pecahin! tapi kalau Gue bilang kalau Lo yang pecahin, mereka akan tetap percaya Gue" lanjut Revi
Zara ingin sekali menampar perempuan yang ada didepannya dengan sangat kencang, kalau perlu sampai giginya rontok dan lidahnya terbalik.
Zara perempuan yang tidak perna punya kesabaran yang sangat luar biasa sebelum kembali keluarga kandungnya, kini saat dia kembali dia mencoba bersabar dan tenang menghadapi fitnah yang Adik angkatnya lakukan.
"Tapi ini punya Mama, kenapa kamu pecahin" ucap Zara dengan sangat polosnya padahal dia sangat jelas tau apa tujuan Revi memecahkan barang atik yang sangat mahal yang kini berakhir berserakan diatas lantai dingin ruang keluarga
Zara bukan lah perempuan bodoh yang tidak akan tau apa tujuan sebenarnya Revi, anak angkat Mahendra yang sudah di asuh selama 25 tahun sangat tidak suka dengan kehadiran anak kandung keluarga Mahendra.
Revi hanya ingin dia menjadi satu-satunya anak perempuan kesayangan keluarga Mahendra, selain Revi tidak ada yang lain termasuk Zara.
Sedangkan Zara dia sudah bertahan sejak 3 tahun yang lalu di keluarga Mahendra, dia berusaha baik, membantu sang kakak keduanya mendapatkan tawaran film, membantu kakak pertamanya mendapatkan kerja sama dengan salah satu pebisnis besar dibawa naungan Zara.
Dan membantu kedua orang tuanya dalam bisnis mereka yang hampir saja bangkrut disaat bisnis anak pertama mereka baru saja merintis.
Zara melakukan semua kebaikan tanpa sepengetahuan keluarganya, dia ingin keluarganya menjadi keluarga terpandang setelah kehadiran anak kandungnya.
Keinginan Zara terwujud hanya saja kedua orang tua dan kedua kakaknya membanggakan anak angkat mereka yang mereka anggap pembawa hoki untuk keluarga Mahendra yang harusnya sudah punah sejak 3 tahun yang lalu.
Kedua orang tua Zara tidak perna menghargai Zara, tidak perna melihat kebaikan Zara, tidak perna memperdulikan Zara! dimana keluarga Zara hanya lah benalu yang menyusahkan mereka.
Makan, minum, uang, tempat tinggal selama 3 tahun sama saja dengan sumbangan pada Zara! tapi Zara tidak perna memperhitungkannya.
Zara masih saja memberikan kesempatan untuk keluarganya, sampai dimana kini dia sudah tidak punya batas kesabaran lagi! karena menurut Zara, semua yang dia lakukan hanya percuma saja.
Zara menatap perempuan yang ada didepannya dengan masih dengan tatapan polosnya. "Kamu, kenapa sangat jahat dengan ku??" tanya Zara dengan sangat polos
Revi mendekati Zara dengan raut wajah sangat songong, mengejek, senyum miring yang membuat Zara ingin mual. "Karena Lo hanya perempuan bodoh, kampungan yang nggak layak tinggal sama keluarga Gue!! Lo itu sampah!!" ucap Revi dengan menarik pelan tangan Zara, lalu dia arahkan ke tubuhnya sendiri.
Zara seolah mendorong Revi padahal Revi sendiri yang mengarahkan tangan Zara ke dadanya sampai dia tersungkur diatas serpihan barang antik yang pecah.
Syett
Bhukk
Ahhh
"Revi!!!" pekik seorang pria tampan dan mapan karena bantuan Zara dari arah belakang Zara.
Hah..
Zara membuang napas kasar melihat tingkah aneh Revi yang rela mengorbankan dirinya hanya demi kekayaan yang tidak seberapa.
Zara menatap Revi yang kini tengah dibantu kakak laki-laki pertama Zara! Zara bisa melihat dengan sangat jelas kalau saat ini Rangga terlihat sangat khawatir dengan Revi.
Rangga Mahendra menoleh ke arah adik kandungnya setelah dia membantu adik angkatnya. tatapan Rangga sangat tidak bersahabat, dia sangat menunjukkan kebencian pada sang adik kandung.
"Zara, apa kamu sudah tidak punya otak?!!" kesal Rangga
"Aku tidak melakukan apapun! dia jatuh sendiri" Zara membela dirinya sama seperti 3 tahun berada di keluarga Mahendra.
"Apa kamu kira aku buta?? sampai tidak bisa melihat apa yang sudah kamu lakukan sama Revi!!" bentak Rangga.
Zara menaikan satu alisnya mendengar apa yang dikatakan Rangga, dia tidak menduga kalau Rangga akan sangat membela Revi yang sudah jelas-jelas dia yang bersalah.
"Kamu bilang nggak buta! tapi kenapa tidak bisa melihat benar dan salah" sahut Zara dengan tersenyum bodoh.
"Aku tau dengan jelas bagaimana sikap Revi selama ini, kami tumbuh besar bersama" kesal Rangga
Zara menganggukkan kepalanya dengan pelan, dia kini tau kalau semua keluarganya hanya lah benalu yang mereka pungut! benar atau salah Zara akan tetap terlihat salah didepan mata keluarganya.
"Yah, kalian memang tumbuh bersama! tidak dengan ku yang kalian anggap pembawa sial" kesal Zara dengan mengusap air matanya sendiri, dia ternyata tidak kuasa menahan air matanya saat sang kakak yang harusnya menjadi sosok pelindung malah menjadi musuh Zara.
"Kamu gadis desa-..!" sahut Rangga dengan menunjuk Zara dengan raut wajah kesal, marah menjadi satu.
Belum selesai Rangga mengatakan apa yang ingin dia katakan, Revi memegang lengan Rangga dengan pelan, dia mendongak menatap Rangga dengan tatapan yang sangat dibuat sedih mungkin.
"Kak, sudah lah! aku tidak apa, aku memang yang salah, harusnya aku tidak hadir ditengah-tengah kalian" ucap Revi seolah dia yang paling tersakiti dan teraniaya.
Rangga mengusap pucuk kepala Revi dengan sangat sayang, dia sangat yakin kalau Revi gadis baik yang sangat pengertian dengan keluarga.
"Rev!! kamu adik kakak yang sangat kakak sayangi" ucap Rangga dengan senyum
Revi melirik Zara dengan mengejek, dia sangat puas melihat Rangga memarahi Zara! tapi tujuan awal Revi membuat Zara angkat kaki dari Rumahnya.
"Kak, sudah lah yang penting sekarang bagaimana menjelaskan pada Mama kalau barang antiknya pecah" ucap Revi dengan melepas pelukan dari sang kakak, dia berjongkok mengumpulkan serpihan kaca yang ada diatas lantai.
"Rev, kamu jangan seperti ini! biar sih bodoh yang membersihkan" ucap Rangga dengan membantu Adiknya beranjak dari jongkoknya.
"Kamu bersihkan ini semua!! kalau nggak pergi dari sini!!" ancam Rangga.
Hahahah
Zara tertawa ngakak mendengar apa yang dikatakan Rangga, dia akan sangat senang kalau dia diusir dari Rumah jelek yang tidak sebagus Rumah Zara, menurut Zara.
"Okay!! aku akan pergi dan jangan menyesal" kesal Zara
"Pergi yang jauh" sahut Rangga
Zara menganggukkan kepalanya dengan pelan, dia tidak akan perna menginjakan kakinya ke Rumah berlantai tiga, yang mana ternyata Rumah peninggalan orang tua Zara.
Belum sempat Zara berbalik, dia mendengar suara perempuan dengan suara lantangnya bertanya apa yang terjadi dan siapa yang sudah membuat barang antiknya pecah.
"Apa yang terjadi!! kenapa dengan barang antik Mama??" tanya Erna Mahendra dengan berjalan buru-buru ke arah Rangga, Revi dan Zara.
"Ma, ini salah Revi yang sudah menghalangi kebahagian Mama dengan anak kandung Mama" sahut Revi dengan raut wajah melas.
"Nak, kamu ngomong apa sih?? Mama hanya tanya kenapa barang antik Mama pecah?" sahut Erna dengan sangat pelan
"Kakak tidak sengaja memecahkan barang antik Mama" bohong Revi
Erna menoleh ke arah Revi dengan tatapan murka, dia tidak tahan mendengar suara Revi yang terdengar sangat sedih.
Erna tanpa mengatakan apapun atau bertanya dia langsung menampar pipi Zara dengan sangat kencang.
Plaakkk
Plakkk
"Anak tidak tau diuntung kamu" pekik Erna dengan memberikan kode anak pertamanya untuk mengambilkan cambuk.
Erna akan memberikan hukuman keluarga pada Zara, dia ingin semua tau kalau Erna yang berkuasa. Erna sangat memanjakan Revi sampai Erna terlihat bodoh karena sudah selalu mendengarkan Revi.
Rangga memberikan cambuk yang dia ambil dari laci yang ada diruang keluarga, dia memberikan cambuknya pada Erna dengan senyum puas.
Erna menerima cambuk yang diberikan Rangga, dia tidak akan melepaskan atau membiarkan Zara keluar dengan keadaan selamat.
Ctas
Ctas
Ahhhh
Erna benar-benar mencambuk Zara tanpa pikir panjang, tidak memikirkan apa yang akan terjadi dengan hari berikutnya. "Kamu tidak akan tobat kalau tidak dihukum" ucap Erna dengan sangat tegas
Zara menatap perempuan yang dia panggil Mama dengan sangat tulus, meskipun selama ini Erna tidal ingin menerimanya. "Mulai sekarang aku Arsilan Azara tidak punya hubungan apa pun dengan keluarga Mahendra!!" pekik Zara dengan sangat kencang
Revi sangat puas melihat kepergian Zara, dia berharap Zara tidak akan perna kembali! Revi sangat senang dia akan menjadi satu-satunya keluarga Mahendra.
Sedangkan Erna sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Zara, tapi detik berikutnya dia mendengar apa yang Zara katakan tidak lah senang.
Sudah bertahun-tahun lamanya dia makan, minum, tidur, gratis di keluarga Mahendra kini dia pergi begitu saja tanpa ada rasa terima kasih, bahkan sudah diangga Erna memecahkan barang antik yang akan dia bawa ke pesta ulang tahun orang terkaya di dunia.
Tapi kini dia harus kembali mencari kado untuk memenangkan hati orang terkaya agar dia dengan suaminya mendapatkan kerja sama dari orang terkaya di dunia.
"Aku tidak akan mencintai keluarga ini di kehidupan selanjutnya" batin Zara
"Kamu harus mengganti semua biaya kamu di Rumah ini!!" pekik Erna dengan sangat kencang
Zara tanpa berbalik dia melempar kartu hitam yang dia ambil dari saku celana yang dia kenakan, baju yang dia kenakan cuci kering pakai selama 3 tahun.
Zara dengan luka di punggungnya, dia meninggalkan kediaman Rumah yang bagaikan Neraka, tanpa ada yang menghalangi.
Kartu hitam yang Zara lempar diambik Revi, dia membolak-balik kartu lalu memberikan pada Erna! Erna terkejut dengan kertu yang diberikan Zara hanya orang kaya tertentu yang punya kartu hitam istimewa seperti yang Zara berikan.
"Sudah lah tidak penting dari mana yang jelas! aku sudah mendapatkan ganti rugi selama dia tinggal di Rumah ku" batin Erna dengan mengusap rambut panjang Revi dengan sangat sayang.