Zara tengah melihat gaun indah yang memang sudah dia pesan untuk pesta dimana dia akan mengungkap identitasnya, ditemani sang Asisten pribadi yang selalu setia dengan dia.
Tampak Zara sangat senang melihat gaun indah didepannya, dia tidak menyangka kalau dihari ini dia bisa kembali memakai gaun yang sangat indah.
"Guan ini sangat indah! aku sudah lama tidak memakai gaun indah seperti ini" ucap Zara dengan memegang gaun yang ada didepannya.
"Nona anda jangan mengingat yang sudah berlalu! kenangan buruk hanya akan membuat perasaan anda semakin sakit" sahut Ervan
Zara tersenyum dia tidak mengingatnya hanya saja dia merasa kalau apa yang ada didepannya sudah sangat lama tidak dia kenakan! pakaian indah, mewah, yang selama ini dia kenakan harus berganti baju lusuh cuci kering pakai.
"Aku han-..!!" belum juga Zara mengatakan apa yang ingin dia katakan, perkataannya sudah dipotong perempuan dari arah samping Ervan.
Ervan dan Zara menoleh ke arah sumber suara dimana dia melihat Revi dan juga Erna melangkah ke arahnya dengan Ervan dengan raut wajah mengejek.
"Yooo!! Maa, lihat siapa yang ada disini??" tanya Revi dengan menatap sinis, mengejek secara bersamaan.
Zara mendengus mendengar apa yang dikatakan Revi, memangnya kenapa kalau dia ada disini, toh butik dimana dia berada sekarang adalah butik sahabat baiknya saat ada di Luar Negeri.
Apa yang salah dia ada di butik sahabatnya, apa hanya Revi dan Erna yang boleh datang ke butik mahal! apa hanya Erna dan Revi yang mampu membeli pakaian di butik.
Tampak sangat jelas kalau Zara sangat enggan meladeni perempuan aneh menurut Zara, bukan siapa-siapa tapi syok berkuasa.
"Van! kamu bayar" perintah Zara dengan lelah
"Maa, apa dia bilang tadi?? bayar?? hahaha lucu sekali, orang miskin saja belagu" Revi menghina Zara tanpa melihat dia siapa, anak angkat yang kebetulan di adopsi keluarga Mahendra saat masih berjaya.
Erna menepuk punggung tangan Revi dengan pelan, agar dia tidak terlalu mengejek Zara, apalagi mereka harus menjaga citra mereka saat ada di luar.
"Nak, kamu jangan meladeni mereka!! kita harus mempertahankan citra kita yang dikenal dengan keluarga sangat baik, sopan dan rendah hati" bisik Erna dengan pelan
Revi menoleh ke arah Erna dengan senyum, dia menganggukkan kepalanya mendengarkan apa yang dikatakan Erna padanya.
Dia tidak akan melawan apa yang dikatakan Erna, apalagi dia tengah mengincar pria berkuasa setelah keluarga Arsilan! dia ingin dekat dan mendapatkan pria yang tengah menjadi berita panas dimana dia akan datang ke pesta yang diadakan keluarga Arsilan.
"Kamu pilih gaun yang indah, jangan meladeni gadis kampung yang tidak akan mampu menyaingi kamu dalam hal apapun" ucap Erna dengan sangat tega, apalagi yang ada didepannya adalah anak kandung yang dia kandung selama 9 bulan, yang dia besarkan selama beberapa tahun, kenapa setelah Zara menghilang malah lebih menyayangi anak angkat mereka dibandingkan menebus kesalahan sudah tidak bisa menjaga Zara saat kecil.
Dada Zara merasa sangat sesak, dia tidak menyangka kalau orang tuanya sama sekali tidak menyesal dengan kepergiannya, orang tua kandungnya malah tampak biasa saja dan kini ikut mengejeknya.
Sebegitu rendahnya kah dia sebagai anak kampung, apa salahnya dengan gadis yang dibesarkan di desa, bukan kah sama saja! desa dengan kota.
Zara bertanya-tanya apa yang membuat dia berbeda dengan perempuan yang ada disamping Erna, kenapa dia sangat membanggakan Revi.
Meskipun ada rasa penasaran tapi dia sangat enggan bertanya dan meladeni Erna dan Revi. Zara pergi meninggalkan Erna dan Revi yang kini memanggil pelayan yang tidak jauh dari mereka untuk membungkus gaun yang sudah dipesan Zara.
"Aku mau gaun yang ada didalam sana!" ucap Revi menunjuk gaun Zara
Zara menoleh dia melihat Revi menginginkan gaun yang sudah dia pesan khusus dari sahabat baiknya. "Maaf gaun itu sudah aku beli!" ucap Zara.
"Apa??" tanya Revi dengan gaya terkejut
Hahahaha
Setelah pura-pura terkejut, Revi tertawa ngakak mendengar apa yang dikatakan Zara, tidak mungkin dia bisa membeli gaun yang sangat tampak indah didalam lemari kaca.
"Kamu membelinya??" tanya Erna dengan sinis
"Emm" Zara menganggukkan kepalanya
"Mana mungkin kamu membeli gaun indah ini!! kamu punya uang?? atau jangan-jangan kamu baru jual diri untuk membeli gaun??" Erna menghina anak kandungnya habis-habisan
Deg
Jantung Zara seolah berhenti berdetak mendengar hinaan orang tua kandungnya, demi membela anak angkat yang tidak punya hubungan dengan darah.
"Nyonya!! saya bukan perempuan yang seperti anda katakan" sahut Zara dengan merasakan sesak di dadanya
"Kalau tidak! mana mungkin kamu bisa membeli gaun itu?? kamu anak yang ku buang!!" sahut Erna tidak henti menghina Zara.
Ervan yang ada dibelakang Zara ingin mendekati dua perempuan tidak tau diri menurut Evan, namun sayang Zara menghalangi Ervan untuk bertindak.
"Apa kamu?? kamu anak orang kaya yang bodoh, mau saja di bodohi dia" ucap Revi menghina Ervan
Siapa yang tidak akan mengira Ervan anak orang kaya dengan tampilannya yang sangat menawan, tampan, dan sangat mempesona bau-bau kekayaan tercium dari tubuh Ervan, karena gajinya tidak lah sedikit bekerja dengan Zara selama ini.
Bahkan Ervan sudah punya Rumah, tabungan, bisnis kecil-kecilan dari gaji yang dia dapatkan dari Zara selama ini!. "Kamu-" Ervan menunjuk Revi dengan raut wajah kesal bukan main.
"Aku kenapa?? kamu, tidak perna melihat perempuan cantik seperti ku??" ucap Revi dengan songong.
"Kamu sangat-sangat jelek!! tidak sebanding dengan dia" kesal Ervan
Sudah cukup dia menahan sejak tadi, sudah cukup Nona mudanya dihina habis-habisan, tanpa mengingat hubungan antara anak dan orang tua kandung.
"Van sudah cukup! kita tinggalkan tempat ini, kalau dia mau membeli gaun itu, biarkan saja" sahut Zara dengan menarik pelan tangan Ervan meninggalkan Erna dan Revi yang menatap kepergian Zara dan Ervan dengan tatapan mengejek.
"Maa, kenapa dia punya cowok kaya yah??" tanya Revi merasa iri dengan Zara yang ada pria tampan dan mapan disamping Zara
"Sudah lah jangan hiraukan dia, kamu jadi tidak membeli gaunnya??" tanya Erna
"Jadi Ma!!" sahut Revi
"Aku mau gaun itu!" ucap Revi dengan menatap pelayan butik
Pelayan butik yang sudah mendapatkan kode dari Zara dia menjual gaun indah yang dibuatkan pemilik butik untuk Zara! pada Revi.
Pelayan butik membungkus gaun indah itu setelah itu meminta Revi dan Erna membayar tagihan gaun Zara. "Silahkan Nyonya!" ucap pelayan butik.
Erna dan Revi melangkah ke arah kasir dengan sangat sombongnya, mereka sangat menunjukan kekuasaan mereka. "Berapa??" tanya Erna tepat saat sudah ada didepan kasir
"450 juta!!" sahut kasir
Hah??
Erna dan Revi ternganga mendengar nominal uang yang disebutkan kasir, gaun pesta yang dia lihat Zara ternyata sangat mahal.
"Nyonya jadi membayar??" tanya pelayan
Hemm
Erna dengan sangat kesal mengeluarkan kartu hitam yang Zara berikan padanya, dia tidak ingin dipermalukan karena tidak jadi membeli gaun yang sudah dibungkus.
Setelah pembayaran selesai, Erna mengajak Revi meninggalkan butik dengan Erna yang tampak sangat kesal, karena gaun saja dia beli dengan harga yang sangat mahal.
Sedangkan Revi dia tidak peduli dengan harga gaunnya karena dia anggap dia memang pantas mendapatkan dan memakai gaun mahal dan mewah yang saat ini ada didalam paper bag ditangannya.
Revi dan Erna tidak tau saja kalau sejak mereka datang ke Butik tempat Zara memesan gaun, Ada Pria tampan yang tengah mengawasi para perempuan dan satu laki-laki yang tampak sangat melindungi Zara.
Ada secercah harapan bagi Alex untuk bisa segera bertemu dengan Zara lagi! Alex meminta Asisten pribadinya untuk mencari tau jadwal Zara beberapa hari ini, agar dia bisa bertemu dengan Zara dengan alasan tidak sengaja bertemu.
Asistennya yang sangat paham dengan apa yang diinginkan Bos nya, dia langsung mengerjakan tugasnya hanya lewat chat yang dia kirim ke anak buahnya.
Tidak sulit bagi Alex menemukan jadwal Ifa yang memang sudah direncanakan sejak awal! Alex hanya tinggal menunggu kembali bertemu.