P r o l o g
Aku ingin memulai semuanya dari awal, memulai kehidupan baru bersama istriku kelak. Istri yang telah di pilihkan oleh ibu tiriku. Aku memang memutuskan untuk menikah dengan seorang wanita setelah hubunganku dengan kekasihku, Deo, berakhir. Dan aku sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan seorang gadis kecil nan polos yang berhasil menyentil sudut hatiku lewat perkataannya. Dia yang menyadarkanku untuk berubah, dan aku akan memulainya.
Namun, ketika aku sudah berharap jauh jika ibu tiriku nantinya akan memilihkan calon istri yang baik untukku, aku malah di nikahkan dengan salah satu p*****r yang bekerja di kelab malam miliknya.
Aku marah. Namun, pernikahan telah terjadi. Awalnya aku berniat untuk belajar mencintai calon istriku nantinya. Tetapi, setelah aku tahu bahwa wanita itu adalah seorang p*****r, aku memutuskan untuk tak menganggapnya ada. Demi Tuhan, aku benci dengan p*****r. Mereka semua mengingatkanku dengan ibu kandung dan ibu tiriku. Dan aku tak ingin mati konyol seperti ayahku hanya karena wanita-wanita gila itu.
Dan harapanku untuk mendapatkan keluarga yang bahagia, sirna sudah. Kehidupan baruku bukannya di isi dengan kebahagian, melainkan kesengsaraan karena harus terikat dengan wanita p*****r itu.
- Jordan Chambler –
•••••
Aku tak bisa menolak permintaan Rosita yang menginginkanku untuk menjadi istri dari anaknya yang notabenenya adalah seorang gay. Rosita sudah terlalu baik kepadaku. Dia memperlakukan ku dengan spesial karena aku berhasil mendapatkan pelanggan tetap yang selalu membayarku dengan begitu mahal.
Rosita selalu membayar pengobatan ibuku yang luar biasa mahalnya setiap bulannya. Maka dari itu, rasanya aku tak bisa menolak permintaannya yang satu itu.
Namun, yang kudapati hanya kepahitan setelah aku menikah dengan pria itu. Dia selalu mengabaikanku, tak pernah menganggapku ada. Dan sialnya, aku sudah jatuh cinta kepadanya sejak dia menunjukkan senyum pertamanya saat pertama kali kami bertemu, sebelum dia tahu jika aku adalah seorang p*****r.
Dan saat ini, semuanya telah berbeda. Dia tak pernah lagi menunjukkan senyumnya. Dia membenciku dan selalu menyakitiku, tetapi aku mencoba untuk bertahan di sisinya. Demi rasa cintaku kepadanya.
- Lori Greenie -