bc

RAJA THE TROUBLEMAKER

book_age0+
612
FOLLOW
4.3K
READ
possessive
friends to lovers
playboy
arrogant
badboy
goodgirl
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

NAMANYA Adrian Arizkiandra. Troublemaker di sekolah. Ia lelaki yang paling ditakuti di Padipura. Bahkan biang onar terbesar sekalipun tidak berani dengan sosok Adrian, sekolah bagaikan istana baginya dan dialah Raja-nya.

Sampai suatu ketika, Adrian dilibatkan oleh pertaruhan bodoh yang menyebabkan dirinya terlibat akan kisah cinta suram bersama Ratu Syakella. Gadis freak yang selalu menjadi cibiran murid Padipura.

Pertaruhan itu berlangsung satu tahun. Ia harus memacari Ratu selama satu tahun. Ratu awalnya tidak tahu jika ini hanyalan permainan belaka. Tapi semakin lama Ratu menyadari bahwa semuanya hanya skenario dari Adrian dan kawan-kawannya. Ketika ingin mundur dari kisah cintanya, Ratu terlampau jauh jatuh hati.

Lagian, siapa yang tidak menyukai Adrian? Adrian selelu menolak Ratu mentah-mentah. Walaupun status gadis tersebut pacarnya, tetap saja Adrian bersikap Ratu seolah-olah tidak pernah ada bahkan hadir dalam hidupnya.

Hingga lama-lama Adrian sadar, hubungan yang didasari oleh kebersamaan dan ketulusan akan menumbuhkan rasa cinta murni.

Pada penghujung lelah Ratu berjuang, Adrian mulai tahu bahwa puing-puing cinta itu telah hadir sejak lama. Hanya saja ia yang tidak pernah ingin mengakui akan hal tersebut. Tapi, semuanya terlambat, Adrian sadar akan cintanya ketika Ratu telah dijodohkan oleh Chandra, temannya.

Seperti kanan yang tak akan pernah meninggalkan kiri, seperti bintang yang tak akan pernah meninggalkan langit, sejauh apa pun Ratu pergi, ia akan tetap kembali pada sang pemilik, dia Adrian Arizkiandra.

chap-preview
Free preview
BAB 1
BAB 1 “Dia, Raja, penakluk semesta dengan kuasa.” BANYAK kisah yang ingin kusampaikan, pada badai yang menjanjikan hujan, kepada hujan yang menjanjikan gerimis, dan kepada gerimis yang menjanjikan pelangi. Di bawah naungan hati ini, kumulai kisah kita dengan cinta, tanpa peduli dengan asa yang akan terbuang percuma, tanpa peduli dengan penantian yang akan menjadi sia-sia, aku akan menengadahkan kepala diatas harapan palsu yang kau berikan, di atas cinta yang kau janjikan, dan di atas hubungan yang kuharapkan. Ini ceritaku, cinta pertama yang membuatku tak ingin pergi dan jatuh lagi. Ini cerita tentang aku yang mencinta dan kau yang mengabaikan. Terima kasih kamu telah hadir mengukir bahagia sekaligus luka, mengukir tawa sekaligus duka, juga mengukir temu hingga pisah. Adrian, cintamu adalah bisu, tak bersuara apalagi bernada. Sampai aku yang tak mendengarkannya apalagi merasakannya, rasanya ingin berhenti atas perjuangan sendiri ini. Pertemuan kita hanya sebatas belas kasih hingga membawaku masuk dan tak mampu lagi untuk berdiri pergi. “ADRIAN BERANTEM LAGI WOI!” “ANJIR! ITU SI ADRIAN MAU BUNUH ANAK ORANG!” “KORIDOR DEH GERCEP!” Pulpen yang Ratu genggam langsung bergelinding jatuh. Seketika ia menutup diary-nya. Namanya Adrian. Siswa paling bad boy, arrogant, dan juga Raja The Troublemaker. Siapa pun tidak ada yang bisa membantah Adrian karena ia adalah anak dari Ardhan pemilik yayasan Padipura. Adrian sang penguasa sekolah. Siapa yang menghalangi jalannya, menghalangi hobinya maka akan berhadapan langsung dengannya. Dia sangat tampan. Semua cewek mendekati Adrian, karena Adrian adalah laki-laki pemain hati perempuan. Padahal, Adrian sudah punya Ratu. Iya, Ratu Syakilla Prawidijaya. “Gue ikut ih!” Kanza, teman kelas Ratu baru saja berlari hendak melihat tontonan gratis. Namun dengan cepat Ratu langsung menahan lengan Kanza. “Apaan sih!” Kanza langsung menghempaskan tangan Ratu. Ratu hanya diam. Memang banyak sekali yang tidak menyukai Ratu karena Ratu pacar Adrian. Ratu gadis introvert. Ia tidak suka keramaian, tapi Adrian malah suka kegaduhan. Ratu menunduk, merasa bersalah. Adrian tidak suka sebelumnya jika Ratu berinteraksi dengan sembarang orang. “Adrian berantem di mana? Sama siapa?”  Kanza memutar bola matanya jengah, ia menatap Ratu dengan perasaan kesal. “Di koridor noh!” Kanza pergi mendahului Ratu. Ratu menggigit bibir bawahnya takut. Ia ragu untuk pergi ke koridor karena Adrin selalu melarangnya untuk tidak melihat ketika Adrian sedang berkelahi ataupun melakukan hobi-hobinya yang lain. Ratu memelintir pinggir roknya. Setelah lama berpikir akhirnya Ratu, memilih untuk pergi juga. Ia takut Adrian kenapa-kenapa. Dengan langkah panjangnya, Ratu berjalan menyusuri koridor. Teriakan semua murid sudah menggema dan terdengar jelas di telinga Ratu, Ratu benci keramaian dan ia benci pertikaian. Tapi, Adrian yang mengajarkan arti keramaian kepada Ratu. Adrian mengajarkan Ratu arti kuat. Adrian mengajarkan Ratu arti ikhlas. Adrian mengajarkan Ratu arti berjuang. Adrian mengajarkan Ratu arti bersama. Dan Adrian mengajarkan Ratu arti berbagi. Iya, berbagi hati dengan yang lain. Adrian tersenyum miring, ia menatap remeh ke arah lawannya, Salman Radino. Adrian mengulurkan jempolnya, pada ujung bibirnya yang sudah berdarah, “LO MASIH MAU NANTANGIN GUE?” tanya Adrian sarkatis. Salman yang sudah tumbang merintih kesakitan, mengepalkan kedua tangannya erat. Adrian menggelengkan kepalanya. Bahkan ketua geng sekolah yang terkenal bandit tersebut tak bisa mengalahkan Adrian. Salman langsung berdiri, ia melayangkan tinju pada pipi kanan Adrian. “Adrian!” Ratu berteriak dari kejauhan. Adrian yang baru hendak membalas tinju Salman langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ratu yang sudah tergeletak tak sadarkan diri. Ia membebaskan Salman dari cekalannya. Dengan cepat Adrian langsung melesat ke arah Ratu. Ia langsung membopong tubuh Ratu, untuk membawa gadisnya itu menuju UKS, Adrian lewat di hadapan Salman dengan tatapan sinisnya. “Urusan kita belum selesai,” tekan Adrian. Semua padang mata kini sudah menatap ke arah Adrian dan Ratu. Adrian membaringkan tubuh Ratu di atas matras UKS. Semuanya terdiam, raut wajah Adrian benar-benar pucat dan khawatir. “WOI JANGAN DIEM! AMBILIN GUE MINYAK ANGIN!” Wajah Adrian tampak merah padam. Semuanya yang sedang beristirahat di UKS langsung terpontang-panting keluar, dan anggota PMR langsung memberikan Adrian minyak angin. Adrian langsung mengusap telapak tangan, dan telapak kaki Ratu dengan minyak angin. “KENAPA LIHAT-LIHAT! SEMUANYA TINGGALIN KAMI BERDUA!” titah Adrian. Alhasil UKS sudah kosong sekarang, tidak ada satu orang pun di sana. Ratu mengembuskan napasnya panjang. Lalu ia memegang dahinya yang terasa sedikit pusing. Adrian menyodorkan segelas air hangat kepada Ratu agar gadis tersebut meminumnya. Ratu menggigit bibir bawahnya takut, pasti Adrian akan marah lagi, kepadanya. “Sekarang jelasin, kenapa lo melanggar perintah gue?” Adrian menatap iris Ratu lekat-lekat. Ratu tak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah tampan milik Adrian, kancing baju atas milik Adrian kini sudah terbuka, tampaklah pipinya yang lebam dan tepi bibirnya yang sudah terluka. “Gue cuma enggak—” “UDAH BERAPA KALI GUE BILANG?! JANGAN PERNAH MEMBANTAH!” Suara Adrian sudah meninggi, Ratu meneguk salivanya kasar, ia sudah biasa dibentak oleh Adrian, bahkan disaat keramaian sekali pun. Leher Ratu serasa tercekat. “Gue cuma enggak mau lo kenapa-napa,” lirih Ratu serak, buliran air matanya siap jatuh kapan saja sekarang. Adrian mengacak rambutnya asal. “Udah berapa kali gue bilang? Lo harus berada di garis lo! Inget! Jangan ngerepotin gue mulu lah,” decak Adrian seraya melengos. “Mentang lo pacar gue, lo berhak ngatur gue gitu?” lanjutnya. Ratu memejamkan matanya sejenak, ia berdiri menyenderkan punggung-nya di kepala ranjang tersebut, lalu ia menatap Adrian sendu. “Hal baik apa yang enggak pernah gue lakuin ke lo?” Sekarang giliran Adrian yang terdiam. “Selama ini lo udah cukup ngatur gue. Apa gue sebagai pacar lo enggak bisa ikut ngatur lo? Apa gue pernah ngelarang lo buat balapan? Ketika lo nyuruh gue buat bikin tugas, apa gue pernah nolak?” Adrian masih diam, Adrian mengembuskan napasnya panjang. “Ketika lo selingkuhin gue, ketika lo jalan sama cewek lain, ketika lo pulang sama yang lain sedangkan gue nunggu angkot hujan-hujanan sendirian, apa gue pernah mundur selangkah  pun dalam berjuang?” Air mata Ratu sudah jatuh sekarang. Adrian hanya diam tak membantah sedikit pun karena yang Ratu katakan semuanya benar. Ratu tersenyum getir. “Terkadang gue sempet mikir, buat apa gue jadi pacar lo selama satu tahun ke depan ini kalau gue cuma pelarian lo semata? Kalau gue cuma apa yang seharusnya enggak lo ambil? Kalau gue adalah apa yang enggak pernah lo anggap apalagi lo butuhkan Rian. Tepat tanggal 10 Januari lo nembak gue di lapangan. Gue nggak tahu apa sebab pastinya, lo bikin satu sekolah geger sama berita ini, termasuk gue.” Ratu menarik napasnya dalam-dalam.  “Dan seharusnya posisi gue saat itu enggak usah nerima lo yang mengakibatkan sekarang gue jatuh sama posisi yang namanya jatuh cinta sendirian.” Adrian menggeleng. “Lo pacar gue, kita udah satu tahun pacaran, jangan bandel dengan banyak bergerak. Lo sakit, dan gue enggak mau lo kenapa-napa.” Ratu malah menggeleng, “Dan sikap lo masih sama kayak sebelumnya? Gue cuma orang asing yang masuk di hidup lo, ada atau enggak adanya gue enggak ngaruh buat lo, kan? Gue capek berjuang sendirian Rian, kalau lo beneran sayang sama gue, lo pasti mau berjuang bareng sama gue,” cicit Ratu kembali. Ratu mengangguk lalu tersenyum lebar. “Putusin gue kalau adanya gue cuma buat nyusahin lo doang.” “Gue lupa ada jadwal balap! Dah! Pulang sekolah nanti gue jemput!” Adrian langsung berlari keluar, meninggalkan Ratu yang hanya menatap kepergiannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Long Road

read
121.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.2K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.5K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook