Mawar membuka buku catatannya dan mencoret rencana kedua yang ternyata juga harus dengan berat hati dinyatakan, GAGAL! Memijat keningnya yang pusing tujuh keliling, Mawar kemudian menatap ke arah belakang kala mendengar suara langkah kaki yang menapaki tangga menuju ke arahnya. Buru-buru, Mawar menyembunyikan catatan di tangan. "Lagi apa?" tanya suara berat itu sebelum kemudian, tubuh milik seseorang duduk dan menempati ruang sofa kosong di sampingnya. "Enggak lagi ngapa-ngapain, emang kenapa Mas?" "Enggak, soalnya kamu sendirian di sini, kayak lagi merencanakan sesuatu. Kenapa? Ada ... yang bisa Mas bantu, Sayang?" "Sekali lagi sayang-sayangan, awas aja ya Mas. Abis kamu!" Mendengar ancaman itu, Dimas malah tertawa lebar. Si mungil nan imut mulai mengancamnya ya? "Sayang." "Mas!"

