"Kamu ngapain sih?" bentak Mawar, penuh amarah pada Dimas yang kini sudah berada di kamarnya.
"Karena kamu enggak mau keluar, jadi Mas aja yang masuk ke dalam kamar."
"Kamu tuh tuli ya Mas? Udah aku bilang kalau aku enggak mau ketemu sama kamua tau diganggu sama siapapun itu. Kenapa kamu masih kayak gini?" Mawar menatap Dimas frustasi. Ia tak menyanhka jika menjadi engan lelaki ini akan membuat ia gila setengah mati. "Jangan muncul di hadapan aku, jangan ngomong sama aku atau kalau perlu, kita jangan berhubungan lagi."
"Mas tahu, tentang kejadian semalam, Mas salah."
"Udah tahu salah, kamu malah berani-beraninya nongolin muka kamu di roan aku! Pergi dari sini bisa enggak sih? Kasih aku waktu buat sendiri dan nyembuhin lukaku bisa enggak sih? Kamu enggak tahu betapa sakit dan terlukanya
