50. Jangan Mati

1034 Words

Mawar masuk ke dalam rumah sembari digandeng lembut oleh tangan Dimas. Sejujurnya, tentu ia merasa amat sangat jijik dengan sentuhan lelaki itu, tapi, untuk melepaskan dan menjauhkan Dimas darinya sungguhlah hal yang sulit. Mawar berkelit susah payah pun, Dimas selalu menempel bagai lintah yang menyedot darah. "Mas, aku bisa jalan sendiri." "Kamu belum makan, belum minum muka kamu pucat, Mas cuma takut kamu pingsan." Mawar memalingkan wajah dari Dimas yang memandangnya intens di ruang tamu. "Aku gak papa." "Menurut kamu begitu, tapi Mas khawatir." Dimas nampak menarik napas panjang-panjang, mengisi paru-parunya dengan oksigen sepenuh mungkin. "Mas minta maaf, minta maaf banget atas kejadian semalam yang udah kelepasan." "Bisa enggak kita jangan bahas itu lagi Mas? Aku beneran udah mua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD