"Kamu mau buru-buru nikahin Mawar?" "Betul Ayah." "Kenapa kamu seserius itu dengan Mawar?" "Karena Dimas tidak ingin gagal untuk yang ke dua kali, Ayah." Dimas memegang kuping gelas sebelum kemudian, kembali berbicara, "Di pernikahan sebelumnya dengan Lily, Dimas banyak salah dan enggak ngertinya, yang Dimas ketahui, semua hal yang Dimas lakuin dulu bakalan bikin Lily ngerti kalau Dimas ya sayang sekali sama dia." Djaya menatap bagaimana Dimas kini menyesap teh yang telah dibuatkan oleh ART di rumahnya. Nampak tenang dan kalem dalam mengajak ia diskusi tentang masa depan. Dulu Dimas juga memang sering begini, karenanya, ada kala dimana Djaya sangat merindukan waktu kebersamaan dengan menantunya. Dan baru bisa terlaksana lagi sekarang. "Mungkin dulu Dimas mencintai seseorang dengan car

