Sampai di mobil, Dimas sudah tidak bisa menahan tawanya untuk meledak, dengan baik, Dimas bisa menebak kalau, Mawar telah menyusun rencana untuk bisa berpisah darinya. Pasti begitu, mana mungkin tidak. Terlihat dari gerik Mawar sejak kemarin malam dan saat Dimas bisa menanggapinya dengan tenang, ada kepuasan melihat bagaimana Mawar kecewa karena rencananya tidak sesuai seperti apa yang diharapkan. "Dasar, cewek tuh kenapa sih, suka ada-ada aja kelakuannya?" Dimas menggelengkan kepala sembari sibuk memasang sealbealt. Masih tidak habis pikir, di beberapa part, Mawar memang sangat amat menggemaskan. Tingkahnya seringkali mengada-ngada, membuat Dimas ingin mencubit pipi Mawar yang sedikit gembil itu. "Mawar, mawar." Mobil Dimas melaju, keluar dari halaman rumah dan menuju ke tempat kerja, s

