"Loh, Ari? Lagi apa?" "Lagi nganter ponakan nih, jajan." Mawar menatap seorang anak laki-laki yang kini berada di dalam gandengan Ari. "Oalah, hai." "Say hai dulu ke Tante Mawar," ujar Ari kepada Cio. "Halo, Tante." "Halo jugaaa. Oh iya Ri, kenalin, ini ... Mas Dimas." Ari menatap laki-laki di depannya dengan alis terangkat naik, entah kenapa, ia merasa marah sekali kepada Dimas. Tahu jika pembicaraan yang tidak sengaja ia dengar di rumah sakit tadi ternyata tertuju kepada Mawar. Jadi, wanita yang katanya akan dimanfaatkan adalah, Mawar? Ari tak mungkin membiarkan hal tersebut terjadi. "Ari." Meski malas, Ari akhirnya menyodorkan tangan lebih dulu kepada suami Mawar. "Ini temen semasa kuliahku Mas. Kami sempat ketemu dan makan bareng bahkan tadi siang. Kamu inget aku makan nasi Pad

