Bryan mendongakkan kepalanya, melihat b dari jendela ke dalam kelas Nina yang anehnya sama sekali tidak ada Nina di dalam. Bryan heran, sejak pagi Nina tidak tampak di kedua matanya. Bahkan di kantin sekali pun tidak terlihat, padahal ada Metta dan Aden di sana sedang menyantap bakso berdua saat istirahat tiba. Bryan yang ingin bertanya langsung pada Aden, segan luar biasa. Dia malu jika harus berbicara dengan Aden saat ini, mengingat sejak kemarin, Aden selalu saja menatapnya dengan senyuman jahil. Bryan tahu, ada banyak pertanyaan di kepala Aden yang ingin dia lontarkan perihal kepeegiannya hingga malam bersama Nina. Namun Bryan selalu saja mencari cara agar tidak ada waktu terlalu lama bersama Aden. Bryan masih malas bercerita apa lagi dia tahh, Aden sering meledekin Nina hanya karen

