“Den Niko… ampun… Mbok khilaf… Mbok salah…” Suara Mbok bergetar, matanya mulai berkaca-kaca. Ia menggenggam tangan Niko dengan erat, tubuhnya sedikit membungkuk seolah menyesali kesalahannya. “Mbok cuma keluar sebentar, Den. Nggak kepikiran sama sekali kalau Nyonya Lara bisa sampai seperti itu…” Lara segera meraih tangan Mbok, mencoba menenangkannya. “Mbok, jangan nangis. Ini bukan salah Mbok. Aku juga yang salah. Mbok udah jagain aku dengan baik selama ini.” Niko berdiri tegak, wajahnya masih dingin dan rahangnya menegang. Tatapannya tajam, mengarah ke Mbok, lalu berpindah ke dua satpam dan dua tukang kebun yang berdiri tak jauh dari situ. “Kalian semua…” suaranya berat tapi jelas terdengar, “Sudah saya katakan untuk menjaganya. Tapi kalian lengah. Kalian mengecewakan saya.” Salah s

