Chapter 32

1370 Words

Bab 30 Reyhan melambatkan laju sepeda motornya. Aku memperhatikan sekitar. Benar, dia tidak membawaku lari ke tempat sepi. Sepeda motornya kini berbelok ke sebuah halaman rumah sakit. Lalu dia berhenti di depan pintu lobi. “Turunlah. Aku menunggumu di sini. Kalau suamimu benar-benar menyetujui desakan mereka, carilah aku. Aku tidak akan pernah menyakitimu seperti dia,” ujar Reyhan. Dia menatapku serius. “Terima kasih.” Hanya itu yang kuucapkan. Lalu mengayun langkah setengah berlari. “Selamat malam, Bu. Saya mau jenguk pasien atas nama Tuti Bestari. Di kamar nomor berapa, ya?” tanyaku pada resepsionis. “Sebentar, ya, Bu,” ujarnya sambil mengecek data pasien. “Kamar 502A, Bu. Ruangan Mawar,” ujarnya tidak berapa lama. “Makasih, Bu,” ucapku sambil mengulas senyum. Aku berjalan mencar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD