Tak nyaman. Itu yang Reda rasakan saat ini. Kedatangan Nyonya Naraya di kamar rawatnya benar-benar sebuah kejutan tak terduga. Wanita tua itu dengan lancangnya masuk sambil mengatakan kalimat rancu tentang Reda. w************n, katanya. "Nenek," panggil Reda pelan. "Aku bukan Nenekmu! Aku tidak pernah mengizinkan kau memanggilku begitu,” sentaknya masih dengan nada marah yang sama. "Silakan, Nyonya." Ta bangkit dari kursi dan membiarkan nenek tersebut duduk. Ada sedikit kagum yang Ta rasakan. Ini kali pertama Ta bertemu dengan Nenek Khumaira. Usia Nyonya Naraya itu pastilah lebih dari tiga perempat abad, tetapi hanya berbekal tongkat dia berjalan sangat tegak, anggun dan biasa saja. Kedatangannya sudah seperti ratu dunia abad pertengahan saja, gaunnya yang berkilap indah dengan riasan n

