Remang-remang pencahayaan kamar makin menyamarkan desah lembut bersama lenguh nikmat Reda dan pasangannya. Rangkaian sentuh, utuh, dalam balutan hasrat terdalam. Tingkat tertinggi dari pencapaian yang saat ini Reda dapatkan membuat otaknya serasa beku dari memikirkan hal lain. Fokusnya pada gerakan si pria, seperti detik yang lamban beranjak. Namun, pasti memikat dalam kesenangan fana. “Lepaskan pinggang saya, Nona! Anda bilang saya tidak boleh meninggalkannya di dalam!” panik pria itu. “Nona...!” Namun, Reda tak ingin kenikmatannya terjeda. “Nona!” panggilnya lagi. Reda hilang akal. Makin cepat dan kasar pria itu menghunjamnya, makin dekat serasa ilusi kenikmatan itu untuk digapai. Sehingga tak ayal rengkuhan panjang pria itu menggema berbisik di telinganya. “Anda... melewati bata

